Sumber energi gres terbarukan ialah sumber energi ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak menunjukkan donasi kepada perubahan iklim dan pemanasan global, alasannya energi yang didapatkan berasal dari proses alam yang berkesinambungan, seperti sinar matahari, angin, air, biofuel, dan geothermal. Ini memastikan bahwa sumber energi telah tersedia, tidak merugikan lingkungan, dan menjadi alasan utama mengapa EBT sangat terkait dengan problem lingkungan dan ekologi. Persoalan energi merupakan kepentingan semua negara di dunia. Energi bukanlah ialah komoditas biasa, akan namun ialah komoditas strategis mengenang seluruh metode dan dinamika kehidupan manusia dan negara tergantung terhadap energi sebagai urat nadi kehidupan pada semua sektor. Program pemerintah dalam rangka mewujudkan kemandirian energi nasional bukanlah hal yang tidak mungkin untuk diraih. Keseriusan pemerintah yaitu bagaimana terus meningkatkan pasokan energi dengan mengoptimalkan aneka macam kesempatanyang dimiliki dan belum tergarap maksimal. Pengembangan pemanfaatan EBT merupakan upaya yang mesti didukung sarat oleh seluruh lapisan masyarakat. Ketergantungan akan energi fosil yang makin menipis cadangannya akan menciptakan Indonesia terjerembab dalam krisis energi. Sejatinya, persiapan kepada krisis energi bisa tertuntaskan yakni dengan terus melaksanakan pemanfaatan kepada EBT (ESDM, 2016)
Saat ini energi yang dirasakan oleh masyarakat di Indonesia, utamanya listrik berbahan baku batu bara, minyak bumi, dan gas bumi. Bahan baku tersebut ialah sumber energi fosil yang tidak terbarukan. Energi listrik yang kita nikmati berbentukcahaya lampu, mobil atau motor yang dipakai untuk bepergian, sumbernya kebanyakan dari batu bara, minyak bumi, dan gas bumi. Itu semua barang yang tidak terbarukan dan suatu ketika habis
Sumber energi tersebut tidak mampu diperbarui dan pada abad mendatang akan habis. Padahal, 95% listrik yang dirasakan di Tanah Air berasal dari sumber energi tersebut. Kalau selama ini, 95% dari energi yang kita nikmati itu hadirnya dari energi fosil yang ketersediaannya usang kelamaan akan habis. Di luar itu, juga berita lingkungan mengemuka. Karena energi fosil pada gilirannya berdasarkan hasil penelitian memberikan donasi kepada pencemaran udara.
Eksploitasi sumber daya alam pastinya menunjukkan pengaruh negatif dari sisi kualitas sumber daya alam itu sendiri. Ditemukannya fakta penurunan kualitas air danau, kualitas udara diperkotaan, pencemaran tanah balasan penggunaan bahan kimia di lahan pertanian dan sebagainya. Besarnya efek tersebut sungguh bergantung pada acuan dan perilaku konsumsi, produksi dan distribusi sumber daya alam yang dijalankan (Asmin, 2017).
Perubahan iklim dikala ini menjadi perhatian utama masyarakat dunia dikarenakan oleh efeknya yang menjadikan naiknya temperatur rata-rata dunia secara tidak masuk akal. Peristiwa ini menimbulkan terganggunya keseimbangan lingkungan, juga membahayakan kesehatan dan cadangan kebutuhan pangan insan. Penyebab utama dari pergeseran iklim yakni acara buatan listrik yang didominasi oleh pembangkit listrik tenaga batubara dan pembangkit listrik tenaga gas bumi yang mencakup sekitar 30% dari total emisi gas yang menyebabkan pemanasan global. Di sisi lain, energi terbarukan diduga merupakan sumber energi yang bersih dan tidak memiliki emisi gas rumah kaca. Namun, pada kenyataanya energi terbarukan juga memiliki imbas jelek bagi lingkungan, baik berupa emisi yang dihasilkan ke udara, penggunaan lahan, penggunaan air, imbas pada makhluk hidup dan kesehatan serta penduduk (Achdiansyah, 2017).
Kegiatan sosialisasi energi gres dan terbarukan yakni ialah upaya atau langkah yang dikerjakan untuk meminimalisir ketergantungan terhadap energi fosil dan sekaligus mempertahankan kelestarian lingkungan. Kegiatan ini ialah kegiatan sosialisasi yang dimotori oleh para dosen STT-PLN untuk memberikan edukasi terhadap penduduk wacana pentingnya mengetahui penggunaan energi listrik secara bijak dalam upaya mempertahankan lingkungan
Daftar Isi
PEMBAHASAN
Bijak Energi Mulai Sekarang
Sejak dahulu manusia memiliki ketergantungan yang sangat erat terhadap energi fosil, karena energi menjadi hal penting bagi keberlangsungan hidup semua insan yang ada di bumi ini. Tanpa adanya energi maka semua semua aktivitas insan akan terlambat. Bahkan bisa kita perhatikan nyaris semua industri dan aktivitas keseharian tidak mampu lepas dari ketergantungan kepada energi yang tidak terbarukan. Tapi perlu dikenang, sumber energi non terbarukan makin hari makin menipis. Prediksinya, 20-40 tahun kedepan energi fosil akan habis.
Lantas, apakah kita harus diam saja? Lalu bagaimana dengan anak cucu kita masih mampu mencicipi faedah dari energi? Apakah keserakahan serta kesulitan yang berkepanjangan yang mau kita wariskan kepada mereka? Siapa yang harus kita salahkan? Sebaiknya tunjuk ke diri sendiri saja. Sudah saatnya kita beralih pada energi era depan yang lebih bersih, asri dan berkesinambungan. Dan yang mesti kita ketahui bahwa meminimalisir energi memiliki arti menghemat penggunaan energi seminimal mungkin. Dengan cara beralih ke sumber energi terbarukan.
Seperti salah satu contoh sumber energi yang terbarukan untuk mengambil alih tugas energi fosil di kala yang hendak tiba ialah energi matahari dengan memakai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Hal tersebut selain menghemat energi juga menjadi upaya untuk merawat bumi dari emisi gas rumah beling dan juga menyadarkan kita untuk berpikir kritis mengenai nasib kehidupan generasi yang akan tiba. Semua itu tergantung kepada apa yang kita kerjakan kini, maka dari itu mulai dari sekarang teman energi untuk lebih bijak dalam memakai energi. Tidak perlu menanti energi fosil betul-betul habis untuk memulainya.
KESIMPULAN
Penggunaan energi secara bijak tentu akan mendatangkan banyak manfaat. Bukan hanya untuk manusia, penggunaan energi secara bijak juga akan baik untuk lingkungan. Seperti dikala sobat-teman bijak dalam memakai energi listrik dan materi bakar, maka polusi udara juga mampu menyusut. Atau saat teman-sobat bijak dalam menggunakan energi badan, maka badan tidak akan mudah sakit alasannya beraktivitas berlebihan atau tidak beraktivitas.