Setiap amalan yg dijalankan oleh seorang muslim pasti ada kemudahan & ada pula rintangannya. Begitu pula tatkala ia berdakwah.
Terkadang, seorang dai menerima cacian & makian dr masyarakat yg menjadi objek dakwahnya. Bahkan, hal tersebut ia peroleh dr keluarga terdekatnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, hendaklah seorang selalu berupaya untuk mengedepankan kemurahan hati, selalu memaafkan, cinta, kasih sayang, nrimo, & menyingkirkan orientasi keduniaan dlm dakwahnya.
Sungguh, Allah Ta’ala berfirman,
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِيْنَ
“Jadilah pemaaf & suruhlah orang melaksanakan yg ma’ruf, serta jangan pedulikan orang-orang yg kolot.” (QS.Al-A’raaf: 199).
Seorang dai mesti mengakibatkan ayat berikut ini menjadi pelita yg menerangi kehidupan dakwahnya, yakni firman Allah Ta’ala,
ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ – وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِيْنَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Tolaklah (kejahatan itu) dgn cara yg lebih baik, sehingga orang yg ada rasa permusuhan antara ananda & ia akan mirip teman yg setia.
Dan (sifat-sifat yg baik itu) tak akan dianugerahkan kecuali pada orang-orang yg sabar & tak dianugerahkan kecuali pada orang-orang yg memiliki keberuntungan yg besar.” (QS. Fushshilat: 34-35).
Wahai para dai!
Janganlah berputus asa menghadapi tantangan dakwah, alasannya rasa putus itu akan menjadi bumerang bagi dakwahmu sendiri.
Janganlah pernah terbersit di hatimu, “Sudah beberapa kali gue mengajaknya kembali pada jalan yg benar, namun ia tak mau menurutiku.”
Tengoklah ke belakang, bertahun-tahun Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melaksanakan dakwah tanpa kenal letih, tak pernah putus asa, & meninggalkannya hingga kesuksesan itu tiba dgn tersebarnya agama Islam di seantero dunia.
Hal yg sama pula dikerjakan oleh para khulafaurrasyidin, para shahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in, ulama salafushalih lainnya. Mereka tak pernah mengenal letih dlm berdakwah.
Wahai para dai!
Ingatlah, setiap perjuangan yg ananda curahkan bernilai ibadah & berpahala. Makara, janganlah kau-sekalian menimbang-nimbang penerimaan & penolakan mereka kepada dakwahmu, alasannya hidayah sepenuhnya di Tangan Allah, bukan atas kuasamu.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Bersabarlah, Jangan Berputus Asa Dalam Berdakwah (Bagian 2)