Dewasa ini, tak sedikit orang yng mengaku menjdai pembela kebenaran dan penyeru kebenaran. Ironisnya, cara yng orang-orang genakan dalam menyeru kebenaran terkesan keras, kaku, malah hingga pada penyerangan dan pemaksaan secara fisik. Padahal, dalam al-Alquran surat al-‘Ashr, sebagaimana bersumber Gus Dur dalam bukunya Islamku, Islam Anda Dan Islam Kita, secara tegas dijelaskan bahu-membahu kita diharuskan bagi atau mampu juga dibilang untuk menyeru kepada kebenaran yang dengannya berlandaskan pada ketekunan. Dengan perumpamaan lain, suatu kebenaran akan memiliki arti disaat kebenaran itu disampaikan yang dengannya prinsip kesabaran.
Selain kebenaran, yng yaitu indikator baiknya seorang muslim merupakan beliau yng bersikap pemaaf. Setiap muslim dituntut bagi atau mampu juga dibilang untuk gampang memaafkan siapapun. Sehingga dari hal yang telah di sebutkan, akan terlahir sikap saling maaf-memafkan menjdai karakter seorang muslim.
Sejarah telah menunjukkan, bekerjsama membawakan kebenaran yng dilandasi ketekunan senantiasa disanjung oleh sejarah. Setiap kita-kita Perlu menyadari akan penting dan perlunya kesadaran dalam setiap kondisi ke hidup-an. Tanpa adanya kesadaran akan pentingnya keteguhan, macam-macam konflik yng terlaksana di sekitar kita, baik dalam skala kecil maupun besar, baik yng bersifat perorangan maupun kalangan, akan dipenuhi yang dengannya tindakan-tindakan kekerasan. Padahal hal yang sudah di sebutkan bahkan merugikan kita-kita itu sendiri.