Visiuniversal—Belajar Baca Puisi berjudul Matinya Seorang Penyair. Karya Subagio Sastrowardoyo. Puisi ini yaitu karya sastra puisi yang terdiri dari syair yang menceritakan wacana seorang penyair. Baca puisi dan deklamasi yang indah, dengan contoh pembacaan puisi sederhana yang mengungkapkan estetika seni sastra puisi. Puisi yang berada antar gelap dan terang yang melukiskan secara simbolik dari beberapa bagian diksi puisi yang sangat menggairahkan untuk dibaca. Seni Baca puisi yang dijalankan dengan iringan musik instrumental yang lamat-lamat dan menjamah kalbu. Baca puisi karya sastra dari penyair populer Subagio Sastrowardoyo.
Berikut inilah Puisi berjudul Matinya Seorang Penyair. Karya Subagio Sastrowardoyo, beserta cara membacanya yang dapat para siswa, akseptor didik dan warga mencar ilmu sekalian praktekan, baik untuk tugas dirumah maupun di depan kelas :
Matinya Seorang Penyair
Karya : Subagio Sastrowardoyo
Napas begitu tipis seperti kaca/
jangan dipecahkan dengan berkata-kata/
keheningan jadi pengiring paling setia/
bagi kelana di kelam buta/
hari kemarin telah tiada/
Betapa lama sebelum rela
membunuh api kenang menyala/
di luar keramahan kamar telah terkubur sisa mimpi/
hilang/ nanar/
tanpa sesal/ sosok setubuh dengan sepi
terbaring di dataran gila/
juga langit kelihatan lain/
rumah-rumah redup tanpa jendela
tapi dengan tidak menanya/
dicium tanah lekat di tangannya/
penggalan benua ini/ sebagian dari nasibnya/
beliau tak kembali ke pantai renta/
rindu lama tidak lagi bergejolak/
demam yang diidap sudah reda/
detik-detik sekarang lebih berarti
daripada terus mencari/
di balik ufuk pasir melebar/
sudah habis/ berair/ air menghibur
hingga puas digosokkan tubuhnya
ke bumi bisu/
penyair/ meraba permukaan hari/
di sini/ geraknya berhenti/
di ambang gurun tak bertepi/
dalam perkawinan dengan sunyi/
dia tidak sanggup lagi bernyanyi/
dikala napas putus mengalir/
di udara/ bergema/ pekik terakir/
* * *