close

Berbagai Pilihan Polis Asuransi Jiwa Bagimu

Polis asuransi jiwa

Segalanya akan dilakukan oleh orang tua untuk menawarkan kesejahteraan pada seluruh anggota keluarganya. Setiap orang renta tentunya senantiasa berharap agar diberikan umur panjang & kesehatan.

Setiap anggota keluarga pasti berharap dapat melakukan banyak sekali aktivitas yg produktif hingga bau tanah. Namun, penting untuk memahami bahwa ada banyak hal yg berlangsung tak sesuai dgn rencana. Setiap orang tentunya pernah sakit & tak semua orang dapat meraih usia tua.

Telah banyak kesaksian dr orang-orang yg menjalani kehidupan dgn bekerja keras sepanjang waktu. Mereka yg tak mempunyai asuransi sebagai payung pelindung orang-orang tercinta tatkala terjadi hal-hal yg tak dikehendaki di waktu-waktu kritis.

Mereka terpaksa memasarkan banyak harta yg dikumpulkan tatkala sehat. Harta itu dipakai untuk mengeluarkan uang ongkos perawatan tatkala tertimpa sebuah problem, entah itu rawat inap maupun rawat jalan.

Saat ananda berada dlm keadaan baik-baik saja, polis asuransi jiwa tak tampakselaku hal yg penting. Namun, sudah banyak cerita dimana banyak keluarga yg kalang kabut tatkala tulang punggung keluarga tiba-tiba mengalami sakit atau meninggal.

Biaya pengobatan di rumah sakit, biaya pemakaman, atau ongkos lainnya yg belum lunas dibayarkan. Hal ini membuat keluarga yg ditinggalkan “sukar” alasannya adalah harus menutup berbagai macam ongkos.

Tidak jarang tabungan untuk masa depan anak menjadi korban. Jika sudah demikian tentu saja tujuanmu untuk memberikan kehidupan yg layak bagi bawah umur tak bisa tercukupi.

Jenis Polis Asuransi Jiwa

Secara garis besar ada 3 jenis polis asuransi jiwa, yg dapat diperhitungkan untuk dipilih, yakni:

  1. Asuransi jiwa berjangka tetap (term life insurance): Biaya premi asuransi yg relatif murah, & umumnya diputuskan sendiri oleh tertanggung. Jika pada masa perjanjian terjadi sesuatu pada tertanggung misal tertanggung meninggal dunia, maka andal waris mampu mendapatkan duit pertanggungan yg relatif banyak. Namun, bila masa kontrak telah berakhir & tertanggung tak mengalami apapun maka tertanggung bisa kehilangan duit pertanggungan alias dana pertanggungannya hangus.
  2. Polis asuransi jiwa seumur hidup (whole life insurance): Ahli waris dapat menemukan nilai tunai dr duit pertanggungan yg telah dibayarkan. Tertanggung pula mampu memakai premi terdahulu untuk pembayaran premi dikala ini jika tak memiliki uang yg cukup. Masa persetujuan asuransi ini biasanya panjang, sampai usia 99 tahun. Karena itu, polis asuransi jiwa ini mampu berfungsi selaku investasi, alasannya adalah kita mampu mempunyai dividen dr ongkos pertanggungan. Namun, ongkos preminya biasanya lebih mahal, & bunga sungguh kecil sehingga nilai tunai & jumlah premi yg diperoleh relatif kecil.
  3. Asuransi jiwa dwiguna (Endowment) ialah campuran antara kedua jenis asuransi di atas. Hanya saja polis asuransi jiwa ini kian memudar seiring hadirnya unit link.

Menentukan Polis

Untuk memilih jenis polis asuransi jiwa yg sesuai mampu dilihat dr kondisimu ketika ini, hindari kesalahan pada dikala pembelian. Pihak perusahaan asuransi tentu mempunyai banyak pilihan termasuk asuransi kecelakaan & asuransi kesehatan.

Jika ananda masih terlalu muda & belum mempunyai kepastian dlm penghasilan, maka seharusnya mengambil polis asuransi jiwa yg memiliki rentang waktu yg singkat contohnya 5 hingga 10 tahun.

Namun, bila ananda gres mempunyai asuransi pada dikala usiamu telah mencapai 40 tahunan yg lazimnya dlm hal ekonomi relatif lebih stabil, maka ambillah asuransi jangka panjang atau seumur hidup sekaligus untuk jangka waktu lebih dr 20 tahun.

Selain itu, penentuan asuransi jiwa pertanggungan yg sempurna menjadi sungguh penting dlm memilih kesejahteraan mahir waris di masa mendatang. Jika duit pertanggungan dlm kesepakatan lebih kecil value life mahir waris, atau dana abadi maka ananda perlu merevisi polis asuransi tadi.

Selain itu, menentukan pemegang polis asuransi jiwa yg tepat yakni yg menjadi pencari nafkah dlm keluarga, bila hanya bapak yg mempunyai pekerjaan maka cuma bapak yg semestinya memiliki polis. Jika kedua-duanya bekerja barulah keduanya perlu menjadi pemegang polis asuransi.

Terakhir, ada baiknya ananda membaca dgn seksama hak & keharusan sebelum membeli produk asuransi. Berbagai dokumen legal itulah yg menjadi perjanjian yg disepakati oleh kedua belah pihak.

  Kesalahan Membeli Asuransi Jiwa, Seperti Apa?