Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Beserta Teladan Dan Penjelasannya [Lengkap]

Bentuk-bentuk interaksi sosial – Interaksi sosial yakni korelasi antar dua individu atau kelompok yang saling mensugesti satu sama lain. Secara biasa jenis dan bentuk-bentuk interaksi sosial dibedakan menjadi dua ialah asosiatif dan disosiatif.

Secara umum pemahaman interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu maupun golongan, atau golongan dengan kelompok. Interaksi sosial mampu terjadi dimana saja, termasuk di lingkungan sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-ciri interaksi sosial yaitu dijalankan sekurang-kurangnyaoleh 2 orang atau lebih. Selain itu dalam suatu interaksi sosial juga terdapat dimensi waktu terjadinya interaksi dan terdapat komunikasi antar pelakunya. Setelah itu akan timbul reaksi yang saling menghipnotis satu sama lain.

Berdasarkan sifatnya, terdapat 2 jenis-jenis interaksi sosial yakni interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif. Tiap bentuk interaksi sosial juga memiliki jenisnya masing-masing. Di bawah ini akan dibagikan penjelasan macam-macam interaksi sosial asosiatif dan disosiatif.

Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi sosial asosiatif yaitu bentuk interaksi sosial konkret yang mengarah pada kesatuan dan kerjasama. Yang tergolong jenis interaksi sosial asosiatif yakni kerjasama, fasilitas, akulturasi, dan asimilasi.

(baca juga teladan pergeseran sosial)

bentuk bentuk interaksi sosial asosiatif

1. Kerjasama

Kerjasama ialah suatu bentuk interaksi sosial dimana orang-orang atau golongan-kelompok melakukan pekerjaan bersama-sama, saling tolong membantu untuk mencapai sebuah tujuan bersama.

Ada beberapa jenis-jenis kerjasama antara lain ialah bantu-membantu, bargaining, kooptasi, koalisi, dan joint-venture yang diterangkan beserta pengertiannya selaku berikut.

  • Kerukuran atau gotong royong, ialah bentuk kerja sama yang dilaksanakan secara sukarela demi mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berkaitan pribadi dengan orang-orang yang terlibat dalam tolong-menolong.
  • Bargaining, yakni bentuk kerja sama berupa aktivitas perjanjian pertukaran barang ataupun jasa dua organisasi ataupun lebih
  • Kooptasi, ialah bentuk kerja sama berupa prosedur penerimaan unsur-unsur gres di kepemimpinan dan pelaksanaan ketatanegaraan organisasi guna menghindari adanya konflik.
  • Koalisi, ialah bentuk kolaborasi berupa kombinasi dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
  • Joint-venture, yaitu bentuk kerja sama dalam perusahaan proyek khusus, mirip pengeboran minyak dan perhotelan.
  20+ Teori Sosiologi Beserta Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Penjelasannya

2. Akomodasi

Akomodasi yaitu sebuah proses pembiasaan diri individu atau kelompok insan dengan semula saling berlawanan untuk upaya mengatasi ketegangan. Tujuannya untuk menghemat perbedaan persepsi dan pertentangan politik serta untuk mencegah terjadinya konflik.

Akomodasi mempunyai jenis-jenis tertentu mirip koersi, mediasi, konsiliasi, atau kompromi. Berikut ini yaitu bentuk-bentuk kemudahan beserta pemahaman dan penjelasannya.

  • Koersi, yaitu bentuk fasilitas yang berjalan sebab paksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain yang lemah dengan didominasi sebuah golongan atas kelompok lain.
  • Kompromi, ialah bentuk fasilitas dimana pihak-pihak terlibat pertikaian saling meredakan permintaan sehingga tercapai suatu solusi bersama dengan cara kompromi.
  • Arbitrase, ialah bentuk akomodasi yang terjadi bila terdapat pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri, sehingga diundanglah kelompok ketiga yang tidak berat sebelah untuk mengusahakan solusi.
  • Mediasi, ialah bentuk akomidasi dengan melibatkan pihak ketiga untuk penengah atau juru hening.
  • Konsiliasi, yakni bentuk kemudahan berupa upaya mempertemukan keinginan pihak-pihak yang bertikai untuk tercapainya suat persetujuan bersama.
  • Toleransi, ialah bentuk kemudahan tanpa adanya persetujuan resmi sebab tanpa disadari dan dijadwalkan, adanya keinginan untuk menghindarkan diri dari pertikaian yang saling merugikan.
  • Stalemate, yakni bentuk fasilitas yang terjadi saat kelompok yang terlibat pertentangan mempunyai kekuatan sepadan, sehingga konflik akan berhenti dengan sendirinya.

3. Akulturasi

Akulturasi yaitu penerimaan unsur-bagian gres menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menetralisir komponen-bagian yang usang. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan dua kebudayaan dalam waktu lama.

Contoh akulturasi contohnya musik Melayu berjumpa dengan musik Portugis dibawa oleh para penjajah sehingga menciptakan jenis musik keroncong.

4. Asimilasi

Asimilasi yaitu usaha-perjuangan untuk meredakan perbedaan antar individu atau antar kalangan guna meraih satu kesepakatan menurut kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. 

  Budaya Sosial Massa : Pembullyan Media Mengenai Elite Politik Di Penduduk

Contoh asimilasi contohnya seni kaligrafi yang berasal dari Arab yang berkembang dalam kebudayaan Islam di Indonesia.

Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif ialah bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah terhadap konflik dan perpecahan, baik individu maupun golongan. Yang tergolong jenis interaksi sosial disosiatif yakni kompetisi, kontravensi, dan konflik sosial.

bentuk bentuk interaksi sosial disosiatif

1. Kompetisi

Kompetisi atau kompetisi yakni bentuk interaksi sosial disosiatif dimana orang-orang atau kalangan- kelompok berlomba meraih tujuan yang sama. Persaingan dikerjakan secara sportif sesuai aturan tanpa adanya benturan fisik antar pesertanya.

Contoh persaingan contohnya yakni lomba tarik tambang antar warga di lingkungan desa.

2. Kontravensi

Kontravensi adalah bentuk interaksi sosial disosiatif berupa sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya pertikaian atau pertentangan terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.

Terdapat 5 macam-macam kontravensi yang ada, berikut ialah penjelasannya secara lengkap.

  • Kontravensi lazim, mirip penolakan, keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan mengancam pihak musuh.
  • Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang di depan biasa .
  • Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan penyebaran desas-desus.
  • Kontravensi diam-diam, mirip membocorkan diam-diam atau berkhianat.
  • Kontravensi taktis, misalnya mengagetkan kalangan lawan provokasi dan intimidasi.

3. Konflik Sosial

Konflik sosial atau perselisihan atau kontradiksi, adalah bentuk interaksi sosial disosiatif yang terjadi alasannya perbedaan paham dan kepentingan antar individu atau golongan. Konflik ditandai dengan adanya bahaya, kekerasan dan konflik fisik antar pihak-pihak yang berlawanan.

Contoh konflik sosial misalnya antara Israel dan Palestina dimana Israel terus menerus menyerang Palestina untuk merebut wilayahnya.

Nah demikian referensi bentuk-bentuk interaksi sosial beserta pemahaman, ciri-ciri, jenis-jenis, dan misalnya lengkap. Semoga mampu menjadi pemanis pengetahuan dan tumpuan.