Benarkah Ali Mendapat Wasiat Sebagai Khalifah Pertama? (Bagian 3)

Hadits nomor Lanjutan dr Benarkah Ali Mendapat Wasiat Sebagai Khalifah Pertama? (Bagian 2)

Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata,

“Hadits yg tercantum dlm dua kitab Shahih & kitab-kitab hadits yang lain, yg diriwayatkan dr Ali, membantah sangkaan kaum Rafidhah bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mewasiatkan kepadanya kekhalifahan.

Jika memang benar sangkaan mereka, pasti para shahabat tak akan menolaknya.

Mereka ialah orang-orang yg paling taat pada Allah & Rasul-Nya, baik pada dikala ia masih hidup maupun setelah wafatnya.

Tidak mungkin mereka memilih orang yg tak diseleksi oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam & mengabaikan orang yg telah dimajukan oleh beliau.

Siapa yg menuduh para shahabat melakukan itu, mempunyai arti menuduh para shahabat melaksanakan pembangkangan terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dlm aturan & ucapannya.

Siapa yg sampai pada posisi itu, mempunyai arti sudah menanggalkan keislamannya & mengingkari seluruh kesepakatan para ulama, & darahnya pun menjadi halal untuk ditumpahkan (diperangi).

Seandainya, kalau Ali memang mempunyai wasiat tersebut, kenapa ia tak mengeluarkannya & memperlihatkannya pada para shahabat untuk menetapkan kepemimpinannya atas mereka?

Jika ia tak bisa untuk merealisasikan wasiat yg diberikan padanya berarti ia seorang yg lemah, & orang yg lemah tak patut menjadi pemimpin, & Ali tak mungkin mirip itu.

Jika Ali bisa namun tak melakukannya, bermakna ia telah berkhianat, & orang yg berkhianat diturunkan dr kepemimpinan, & Ali tak mirip itu.

Jika ia tak mengetahui eksistensi wasiat tersebut, mempunyai arti ia orang yg bodoh. Sebab orang-orang sesudahnya mengenali hal itu. Semua itu tidak mungkin terjadi, semua itu hanyalah dusta yg menyesatkan.

  Di Balik Baik Sangka Ada Pelajaran Berharga

Namun kebohongan itu justru dianggap sesuatu yg menguntungkan bagi para pendusta (Syiah).

Syaitan lalu memolesnya hingga terlihat sebagai sebuah kebenaran meski tak ada dalil & bukti yg menguatkan, melainkan cuma bersandar pada tuduhan & sangkaan.

Kita berlindung pada Allah dr apa yg mereka lakukan dlm mencampur-adukkan fakta & pengingkaran atas kebenaran.

Mari kita berpegang teguh pada Al-Qur`an & Sunnah & setia pada Islam & keimanan.

Semoga semua itu memberatkan timbangan kebaikan kita & menjauhkan kita dr api neraka, sehingga kita mampu menemukan kemenangan berupa nirwana. Sesungguhnya Allah Maha Mulia & Maha Penyayang.”

Dikutip dr buku 10 Shahabat yg Dijanjikan Masuk Surga karya Abdus Sattar Asy-Syaikh.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]