Beberapa Potret Transformasi Kota Jayapura Dari Sejak Tempo Dulu dan Sekarang, Simak Ini!

Ada suatu anekdot mengatakan bahwa kalau gres pertama kali pergi ke wilayah timur Indonesia, niscaya kondisinya jauh dr pertumbuhan, masih kurang pandai, pula sulit cari makan & tempat menginapnya pun kumal & rawan.

Namun begitu menapaki Jayapura, semua fikiran tersebut akan sirna dgn sendirinya. Sebab kota ini sudah sangat maju, tak kalah dr kota di Jawa maupun Sumatera atau bahkan Kalimantan sekalipun.

Sama seperti kota yang lain, Jayapura pula punya banyak hal yg menawan untuk di eksplor, misalnya mirip sejarahnya, transformasi sebelum & setelah mengalami perkembangan hingga objek wisatanya yg bermacam-macam.

Kamu ingin kenal lebih banyak ihwal Jayapura? Yuk simak ulasan dibawah ini!

Kilas Sejarah

—

Pada masa Hindia Belanda, Jayapura dikenal dgn nama Hollandia. Namun setelah mereka menyerahkan Papua ke UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority), namanya diubah menjadi Kota Baru.

Pada masa Orde Lama berlangsung, Kota Baru diganti menjadi Soekarnopura. Dan setelah Orde Baru, kemudian diganti namanya menjadi Jayapura.

Teluk Humboldt pertama kali didatangi orang Eropa pada tahun 1827. Dumontd’ Urville membawa kapal Astrolabe yg kemudian berlabuh di wilayah ini.

Kemudian diberikan nama Humboldt pada teluk ini. Pada kunjungan pertamanya, tak ada kontak sama sekali dgn penduduk. Hal itu gres terjadi pada 1858, tatkala komisi H. D. A vander Goes, berlabuh di Teluk Youtefa. Mereka pun mengibarkan bendera Belanda untuk pertama kalinya disini.

Setelah itu, kota ini memiliki banyak kunjungan dr pegawai-pegawai pemerintah Belanda. Pada 7 Desember 1941 terjadi perang Pasifik, antara Jepang dgn pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour Hawai.

Dan dlm waktu yg cukup singkat Jepang sukses menguasai seluruh Pasifik, tergolong pantai utara Papua. Belanda pun tak berdaya melawannya & kemudian mundur ke Australia.

Jepang menganggap keadaan geologi yg sebagian besar berbatu-kerikil menjamin kalau tak akan ada proses pendangkalan pantai yg memungkinkan kapal-kapal berskala besar untuk berlabuh.

Sehingga Jepang memfasilitasi Hollandia sebagai tempat untuk pertukaran antar komoditas & dengan-cara perlahan pun tumbuh menjadi kota pelabuhan serta kota perdagangan regional. Tak cuma itu, bahkan pula selaku pusat kekuasaan.

Peninggalan sekutu hingga kini dapat dilihat dr bangunan & toponim. Yakni berbentukrumah bundar di Ifar Gunung, APO, Abepura & Sentani. Bangunan rumah sakit di Dok II, tangki minyak di Depare, Base-G, APO, Hawai, Entrop, Skyline, & Dok I-IX.

Kota Hollandia—

Seperti disebutkan sebelumnya, pada mulanya Jayapura diketahui dgn nama Hollandia, yg diberikan oleh bangsa Belanda.

Kata “Hollandia” berasal dr ‘Hol’ yg artinya lengkung atau teluk, sementara ‘land’ mempunyai artian tanah atau tempat.

Kaprikornus bila digabungkan, Hollandia artinya tanah yg melengkung atau tempat yg berteluk. Peta geografi Kota Jayapura pula menawarkan bentuk hampir mirip dgn garis pantai utara negeri Belanda.

Kondisi alam yg melekuk-lekuk tersebutlah yg mengilhami Kapten Sachse untuk mencetuskan nama Hollandia kemudian berganti menjadi Kota baru kemudian Sukarnopura & yg kini digunakan “JAYAPURA”.

Masa Sekarang—

Kini Jayapura bukan lagi seperti daerah timur yg ada di fikiran orang-orang, tertinggal, kumuh, rawan & sukar cari makan. Melainkan sudah menjelma satu kota yg tak kalah maju dr kota lainnya di Indonesia.

Jayapura masa kini terlihat sebagai sebuah kota metropolitan baru di wilayah timur Indonesia. Apalagi semenjak ditunjuk sebagai ibukota provinsi Papua.

Hal tersebut mengakibatkan kota Jayapura selaku pintu gerbang kemudian lintas bagi orang-orang & barang-barang yg hendak masuk ke pulau Papua.

Sebagai ibukota Papua, penataan kota & kemudahan publik di Jayapura pun semakin di tingkatkan. Jumlah perumahan serta perkantoran & pula sekolah hingga kendaraan yg masuk ke daerah tersebut mulai meningkat.

Pembangunan perumahan tentu tak terlepas dr kehadiran orang-orang dr luar Jayapura dgn tujuan yg berlainan-beda. Hal itu membuat jumlah penduduk pun makin bertambah.

Saat Siang Hari—

Sebagai sentra pemerintahan Provinsi Papua, tak cuma mahasiswa atau pencari kerja dr kawasan lain yg ramai-ramai tiba ke Kota Jayapura, melainkan pula para wisatawan.

Hal ini tentu membuat Jayapura ibarat dgn kota-kota besar lainnya di Indonesia yg penuh dgn aneka macam kegiatan & aktivitas.

Di Malam Hari—

Ibu Kota Provinsi Papua tersebut memiliki pesona alam yg sungguh hebat. Dari mulai rekreasi pantainya yg beragam sampai area perbukitan yg dapat memanjakan mata para pecinta alam.

Jayapura tak cuma memesona pada siang hari. Saat malam pun, kota yg mempunyai nama lain Port Numbay ini ternyata masih memancarkan daya tarik tersendiri bagi warga bumi cenderawasih.

Pesona Dari Ketinggian—

Tak cuma siang & malam, Jayapura pula memperlihatkan keindahan kalau dilihat dr ketinggian. Sungguh suatu pemandangan yg sangat mengagumkan.

Dan dr atas Puncak Jayapura City ananda dapat melihat keindahan lanskap Kota Jayapura yg begitu fantastis.

Saat siang hari, panorama yg disajikan dr spot ini berbentukpanorama bangunan berjajar yg terlihat mungil dr ketinggian, kemudian birunya bahari serta pelabuhan yg ramai dgn aneka macam aktivitas pelayaran.

Puncak Jayapura City paling yummy dikunjungi saat di malam hari, karena akan dihiasi lampu-lampu warna-warni yg menyala di tengah kegelapan.

Gemerlap cahaya lampu-lampu di Ibu Kota Papua ini pun bakal memanjakan sejauh mata memandang. Dan mampu jadi, ananda bakal betah berlama-lama duduk hingga larut malam di Jayapura City.

Kamu pun bisa mengabadikan momen romantis di atas puncak bareng pasangan tercinta yg berlatar hiruk-pikuk malam Kota Jayapura.

Tempat Wisata

—

Tanah Papua mempunyai kekayaan alam yg sangat fantastis, baik berbentuktambang maupun keragaman wisata alam. Tak terkecuali dgn Jayapura, ibukotanya. Ada banyak sekali keindahan alam yg disuguhkan di wilayah tersebut.

Jayapura sendiri mempunyai relief bumi bervariasi berupa dataran yg landai hingga perbukitan serta pegunungan. Oleh akibatnya, tidak aneh kalau di sini ada beragam rekreasi alam mirip pantai, &au, bukit dll.

Dan berikut beberapa daftar tempat rekreasi di Jayapura yg harus ananda kunjungi dikala tengah bertandang ke kota ini.

Danau Sentani

Ikon wisata kota Jayapura yg cukup populer di 2023 & wajib ananda datangi ialah Danau Sentani. Selain bisa dirasakan dr atas Puncak Ifar, mengunjungi langsung objek yg dikelilingi sabana hijau ini tentu akan menjadi satu pengalaman liburan yg tak terlupakan.

Waktu terbaik untuk menikmati keindahan objek satu ini ialah tatkala sore hari dgn pemandangan matahari terbenamyang sangat eksotis.

Pantai Tablanusu

Terletak di pesisir pulau Papua, membuat objek wisata di Jayapura didominasi oleh pantai indah, salah satunya adalah Pantai Tablanusu.

Pantai dgn jarak tempuh 2-3 jam dr kota Jayapura ini masih sungguh sepi sehingga membuat udara di sekitarnya sungguh menyegarkan.

Teluk Youtefa

Teluk Youtefa bisa menjadi alternatif rekreasi berikutnya untuk ananda yg ingin menikmati keindahan alam pesisir kota Jayapura.

Berada di daerah Enggros, panorama deretan pulau-pulau kecil yg terhubung eksklusif dgn jembatan merah Holtekamp serta birunya laut akan memanjakan mata ananda saat berlibur ke spot ini.

Pantai Pasir Enam

Tujuan wisata di Jayapura lainnya yg menarik untuk disambangi ialah Pantai Pasir Enam yg dikelilingi perbukitan hijau nan asri.

Pantai ini masih belum begitu ramai sehingga menjadikannya tempat paling pas untuk mengusir kepenatan sembari mendengar deburan ombak.

Nah, itulah sekilas citra perihal kota Jayapura yg punya logo dgn dominasi warna kuning tersebut. Masih banyak lagi loh hal menarik dr ibukota Papua ini. Makara tunggu informasi terbaru dr JejaPiknik ya!