Beberapa Industri Diindonesia Mulai Menerapkan Prinsip Industri

Daftar Isi

 PENANGGULANGAN LIMBAH INDUSTRI

Oleh : Arrazqadira Prananta (@T-30-Arraz)
Program Studi Ilmu Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.
arrazqadiraprananta5@gmail.com



  Mengenal Kimia Industri Dan Pencemarannya

Abstrak

Hari demi hari, Industri di dunia makin berkembang, begitupun di Indonesia. Beberapa industri di Indonesia mulai menerapkan prinsip industri 4.0 yang serba teknologi. Dengan berkembangnya manusia dan pemikirannya dalam industri, beberapa pengemuka industri dan hebat industri memaparkan bagaimana cara industri di dunia berkembang, termasuk industri kimia. Tidak hanya itu, mereka juga mencaritahu bagaimana cara menanggulangi limbah industri. Limbah industri sungguh berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, dari udara, air, maupun tanah. Dengan itu, perlu diteliti lebih lanjut bagaimana cara terefektif dalam menangani limbah industri.

Kata kunci: Industri, limbah, penanggulangan


Abstract

Day by day, the industry in the world is growing, as well as in Indonesia. Several industries in Indonesia have begun to apply the principles of industry 4.0 which is all-technology. With the development of humans and their thinking in industry, several industry leaders and industry experts explain how industry in the world develops. Not only that, they also find out how to deal with industrial waste. Industrial waste is very bad for the surrounding environment, from the air, water, and soil. Therefore, it is necessary to further investigate how to effectively deal with industrial waste.

Keywords: Industry, waste, countermeasures

Pendahuluan

Kegiatan industri ialah salah satu komponen penting dalam menunjang pembangunan guna memajukan perkembangan ekonomi yang dibutuhkan mampu mengembangkan taraf hidup bangsa Indonesia. Akan tetapi acara industri selain mampu mempunyai dampak kasatmata juga mempunyai dampak negatif. Sebagai industri yang mengembangkan buatan negara, industri memiliki sisi nyata seperti menciptakan barang, jasa, serta memajukan lapangan pekerjaan yang dapat memajukan kualitas hidup masyarakat. Namun, industri memiliki pengaruh negatif seperti limbah dan pencemaran lingkungan.

Pengertian perumpamaan “Pencemaran”, ialah: Pengenalan oleh insan ke dalam lingkungan zat atau energi yang dapat mengakibatkan ancaman bagi insan kesehatan, kerusakan pada sumber daya hidup dan sistem ekologi, kerusakan pada struktur atau fasilitas atau gangguan terhadap pemanfaatan lingkungan (Appannagari, 2017).

Pencemaran lingkungan adalah salah satu duduk perkara umat insan yang paling mendesak dan akan tetap demikian di kala mendatang. Aktivitas antropogenik mengusik siklus alam dan menciptakan polutan yang mengganti atmosfer, terakumulasi dalam rantai masakan dan mencemari tanah, sungai, dan lautan dunia. Kesehatan manusia dan ekosistem terus dirusak oleh logam beracun, polutan organik yang persisten, radionuklida, dan materi berbahaya lainnya (Rieuwerts, 2017).

Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan limbah industri?

2.      Bagaimana cara menangani limbah industri?

Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan limbah industri.

2.      Untuk mengenali bagaimana cara mengatasi limbah industri.

Pembahasan

Pencemaran industri ialah kegiatan yang menimbulkan penurunan kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan menurun alasannya adalah masuknya zat-zat pencemar yang masuk kedalam ekosistem. Sebagian besar industri menghasilkan limbah kotor hasil pabriknya. Dari limbah itulah lingkungan sekitar pabrik akan terkontaminasi bahkan rusak. Zat zat yang berbentuk tanah air atau udara berupa materi buangan sampingan dari proses industri yang berupa padat, bubuk, cari atau gas yang mampu mengakibatkan pencemaran. Limbah pabrik dikelompokkan menjadi beberapa bagian:

1.      Pencemaran Udara

Pencemaran udara ialah pencemaran yang paling berbahaya jikalau ketimbang jenis pencemaran yang lain. Karena udara ialah hal yang tersebar diseluruh dunia. Jika udara sekitar saja tercemar, bagaimana kita mampu hidup sehat?. Penggunaan bahan bakar minyak merupakan salah satu penyebab pencemaran udara. Penggunaan materi bakar minyak dan batubara menghasilkan gas kimia yang menjadi polutan udara. Selain polusi udara, penggunaan bahan bakar fosil juga potensial besar menyebabkan pemanasan global, hujan asam, kenaikan suhu dunia, dan kekeringan. Dampak tersebut akan berpengaruh pada kelangsungan makhluk hidup. Sebagai ilustrasi, polusi udara akan menimbulkan udara kotor. Walaupun fungsi tanaman menawan karbon dioksida dari udara dan menciptakan oksigen, tumbuhan pun akan terhambat fotosistetisnya sebab keadaan bumi yang semakin panas dan tanah mengering. Penanggulangan pencemaran udara antara lain:

          Kurangi Emisi

Penggunaan transportasi biasa ialah hal yang dapat meminimalkan polusi udara. Dengan kita memakai transportasi biasa keluarnya asap dari kendaaran kita akan berkurang juga. Karena asap kendaraanlah yang menjadi permasalahan utama pencemaran udara.

          Hemat Listrik

Hemat listrik juga dapat dikerjakan untuk meminimalkan pencemaran udara. Penggunaan listrik yang berlebihan akan mempercepat proses global warming. Gunakanlah perlengkapan elektro yang irit listrik seperti lampu LED yang ialah elektronika irit daya.

          Tidak Membakar Sampah

Dengan adanya kata mengkremasi, tentunya pembakaran sampah menciptakan asap. Pembakaran sampah menghasilkan asap yang sangat banyak dan menjadi salah satu aspek pencemaran udara.

          Bertanam

Dengan banyaknya flora hijau di sekitar kita, tumbuhan akan menyerap udara kotor dan menghasilkan udara bersih untuk kita. Selain itu, tumbuhan akan menciptakan lingkungan lebih segar dan asri.

2.      Pencemaran Air

Pencemaran air ialah pencemaran yang terjadi di air. Pencemaran air lazimnya terjadi sebab kotornya air akhir limbah industri yang dibuang ke lautan. Pencemaran ini menyebabkan ketidakseimbangan dan mengakibatkan kontaminasi untuk makhluk hidup di maritim. Selain limbah industri, banyak hal yang juga menimbulkan pencemaran air seperti buangan air cucian baju dan banyaknya pembuang sampah sembarang pilih. Namun, limbah industri ialah sumber utama pencemaran air. Industri kotor biasanya tidak mempertimbangkan limbahnya yang mengalir ke air. Beberapa negara mempunyai kriteria pembuangan limbah untuk memperkecil pengaruh dari ini. Namun, banyak pihak yang tidak bertanggung jawab dan menghiraukannya.

Tidak cuma pencemaran udara, pencemaran air pastinya mampu diatasi, mirip:

          Pembuatan Kolam Stabilisasi

Kolam ini ditujukan untuk mengolah air limbah secara alami sebelum dialirkan ke sungai. Dengan ini, limbah air dari pabrik akan berkurang dampaknya bagi ekosistem air.

          Pengelolaan Excrexta

Pengelolaan ini mampu dilihat dalam septic tank yang mampu dimasak dengan cara anaerobic menjadi biogas. Setelah itu, limbah mampu dimanfaatkan selaku sumber gas untuk rumah tangga.

          Buanglah Sampah Pada Tempatnya

Banyaknya sampah juga menjadi problem utama pencemaran air. Banyak oknum tidak betanggung jawab yang membuang sampahnya ke jalan masuk air dan membiarkan sampah itu mengalir ke bahari.

3.      Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah ialah kondisi dimana tanah terkotori akhir materi kimia yang masuk dan mengganti keadaan tanah. Pencemaran ini biasanya terjadi bila industri mengalami kebocoran limbah dan bahan kimia sehingga zat beracun mecemari permukaan bahkan tanah bab dalam. Penimbunan limbah industri akan menimbulkan pembusukan yang mengakibatkan anyir disekitarnya alasannya adanya reaksi kimia yang menciptakan gas tertentu. Selain aspek industri, pestisida juga dapat mencemari tanah  bahkan ekosistem sekitar bila penggunaannya tidak dijaga. Walaupun tidak sefatal pencemaran udara, pencemaran tanah juga harus diatasi karena akan mengusik kelangsungan hidup nantinya.

Penanggulangan pencemaran tanah antara lain:

          Mengurangi Penggunaan Pestisida

Pestisida dibentuk dengan materi kimia, yang pastinya mampu mengusik ekosistem sekitar. Hindari penggunaan pestisida dengan berlebihan ialah salah satu penanggulangan pencemaran tanah.

          Menerapkan Prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle

Dengan menerapkan prinsip 3R, tentunya sampah akan terpilah dan dapat diurai sesuai dengan jenisnya. Hal ini harus diajarkan terhadap generasi muda agar sampah yang tercampur mampu tertuntaskan.

          Menghindari Penggunaan Plastik

Plastic ialah hal yang sangat sukar untuk diurai. Plastic membutuhkan setidaknya sekitar 500 sampai 1000 tahun untuk terurai ditanah. Jika penggunaan plastic di dunia tidak dikurangi, umur bumi pun tidak akan sanggup mencapai 500 tahun.

Kesimpulan

Pencemaran industri ialah acara yang menyebabkan penurunan mutu lingkungan. Kualitas lingkungan menurun alasannya adalah masuknya zat-zat pencemar yang masuk kedalam ekosistem. . Zat zat yang berbentuk tanah air atau udara berupa materi buangan sampingan dari proses industri yang berupa padat, abu, cari atau gas yang dapat menjadikan pencemaran. Pencemaran yang dihasilkan oleh industri mesti ditanggulangi agar keadaan bumi yang kini membaik bahkan memperkecil kerusakan bumi.

Daftar Pustaka

Appannagari, R. R. (2017). Environmental pollution causes and consequences: a study. North Asian International Research Journal of Social Science and Humanities, 3(8), 151-161. Dalam https://tinyurl.com/dh55scyb

(diakses pada 30 Oktober 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. INDUSTRI YES, LINGKUNGAN RUSAK NO ! (#BINCANGLINGKUNGAN 006). Jakarta: Kang Atep Afia Channel. Dalam INDUSTRI YES, LINGKUNGAN RUSAK NO ! (#BINCANGLINGKUNGAN 006) – YouTube

(diakses pada 30 Oktober 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia lingkungan dan studi perihal pencemaran lingkungan. Modul perkuliahan kimia dan wawasan lingkungan industri. Universitas Mercu Buana

(diakses pada 30 Oktober 2021)

Rieuwerts, J. (2017). The elements of environmental pollution. Routledge. Dalam https://www.taylorfrancis.com/books/mono/10.4324/9780203798690/elements-environmental-pollution-john-rieuwerts

(diakses pada 30 Oktober 2021)

Supraptini. 2002. Pengaruh Limbah Industri Terhadap Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Dalam http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/MPK/issue/view/183

(diakses pada 30 Oktober 2021)