BEBAN KERJA
Pengertian Beban Kerja
Setiap pekerjaan ialah beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut dapat berbentukbeban fisik maupun mental (Tarwaka, 2004: 95). Everly dan Girdano (dalam Munandar 2001: 45) menyatakan bahwa beban kerja adalah kondisi dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang mesti diatasi pada waktu tertentu. Kategori lain dari beban kerja adalah kombinasi dari beban kerja kuantitatif dan kualitatif. Beban kerja secara kuantitatif ialah muncul alasannya tugas-peran terlampau banyak atau sedikit. Sedangkan beban kerja kualitatif, bila pekerja merasa tidak mampu melakukan peran atau peran tidak memakai keterampilan atau peluangdari pekerja. (Tulus Winarsunu, 2008: 84)
Beban kerja yaitu sekumpulan atau sejumlah aktivitas yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam rentang waktu tertentu Sunarso (2010). Beban kerja dapat berupa tuntutan peran atau pekerjaan,organisasi dan lingkungan kerja (Manuaba, 2000)
Beban kerja yakni sesatu yang terasa memberatkan, barang-barang atau sesuatu bawaan yang dipikul, yang susah untuk dijalankan selaku tanggungan (M. B. Ali, 2002: 63).
Beban memiliki arti tanggungan yang harus dijalankan sebagai tanggungan yang menjadi tanggung jawabnya. Kerja yakni aktivitas melakukan sesatu yang dilakukan bermaksud mendapatkanhasil pekerjaan (Sunarso dan Kusdi, 2010)
Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja
Menurut Tarwaka (2004: 95), aspek yang menghipnotis beban kerja yaitu:
Faktor Eksternal
Faktor eksternal beban kerja yaitu beban kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja. Aspek beban kerja eksternal sering disebut sebagai stressor. Yang termasuk beban kerja eksternal adalah:
1. Tugas-peran (tasks)
Tugas ada yang bersifat fisik seperti, tata ruang kerja, stasiun kerja, alat dan fasilitas kerja, keadaan kerja, sikap kerja dan alat bantu kerja. Tugas juga ada yang bersifat mental seperti, kompleksitas pekerjaan dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.
2. Organisasi kerja
Organisasi kerja yang mempengaruhi beban kerja contohnya, lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, tata cara pengupahan, kerja malam, peran dan wewenang.
3. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang mampu menghipnotis beban kerja ialah yang tergolong dalam beban aksesori balasan lingkungan kerja. Misalnya saja lingkungan kerja fisik (penerangan, kebisingan, getaran mekanis), lingkungan kerja kimiawi (debu, gas pencemar udara), lingkungan kerja biologis (bakteri, virus dan parasit) dan lingkungan kerja psikologis (penempatan tenaga kerja).
Faktor Internal
Faktor internal beban kerja yaitu faktor yang berasal dari dalam badan itu sendiri sebagai akhir adanya reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi tersebut diketahui dengan strain. Secara ringkas aspek internal mencakup:
1. Faktor somatis, yaitu jenis kelamin, umur, ukuran badan, keadaan kesehatan, status gizi.
2. Faktor psikis, yaitu motivasi, persepsi, doktrin, harapan, kepuasaan, dan lain sebagainya
(Manuaba, 2000) menyatakan bahwa beban kerja dipengaruhi faktor-aspek selaku berikut:
1) Faktor Eksternal adalah beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti :
a. Tugas-peran yang dilakukan yang bersifat fisik seperti stasiun kerja, tata ruang, tempat kerja, alat dan fasilitas kerja, keadaan kerja, perilaku kerja, sedangkan peran-peran yang bersifat mental mirip kompleksitas pekerjaan, tingkat kesulitan pekerjaan, pelatihan atau pendidikan yang diperoleh, tanggung jawab pekerjaan.
b. Organisasi kerja seperti periode waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, kerja malam, metode pengupahan, model struktur organisasi, pelimpahan tugas dan wewenang.
c. Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik, lingkungan kimiawi, lingkungan kerja biologis, dan lingkungan kerja psikologis. Ketiga faktor ini disebut wring stresor.
2) Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam badan akhir dari reaksi beban kerja eksternal. Reaksi badan disebut strain, berat ringannya strain mampu dinilai baik secara objektif maupun subjektif. Faktor internal meliputi aspek somatis (Jenis kelamin, umur, ukuran badan, status gizi, keadaan kesehatan), aspek psikis (motivasi, pandangan, kepercayaan. harapan dan kepuasan).