Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bismillaahirrohmaanirrohim
Alhamdulillah robbil ‘aalamin, washsholaatu wassalaamu’alaa asyrofil ambiyaaiwal mursalin
wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajmain
Amma ba’du.
Kepada Bapak dan Ibu Dewan Juri yang terhormat,
Kepada Bapak dan Ibu guru yang terhormat, dan sahabat-sahabat yang aku sayangi.
Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Alloh SWT. Karena berkat rahmat dan karunianya kita bisa berkumpul di tempat yang baik ini.
Sholawat serta salam biar tercurah kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.
Bapak dan Ibu yang terhormat,
Sejak zaman dulu bangsa Indonesia dikenal sebagai penduduk yang beragam. Hal ini tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berlainan-beda namun tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, adab istiadat, kesenian dan bahasa. Kita mesti bangga, mempunyai suku dan budaya yang bermacam-macam. Suku-suku bangsa dan bahasa yang ada di Indonesia memang berlainan, tetapi kita tetap satu bangsa Indonesia, mempunyai bahasa dan tanah air yang serupa, yakni bahasa Indonesia dan tanah air Indonesia.
Hadirin yang berbahagia,
Sangat prihatin sekali dengan bahasa Indonesia kini ini, di mana arti dan makna bahasa sudah banyak yang berganti dan tidak lagi pada tempatnya. Ditambah lagi terlalu seringnya perubahan dan penambahan bahasa baru yang bukan memperkaya tetapi menghancurkan bahasa itu sendiri. Sengaja atau tidak sengaja telah merusak bahasa Indonesia dengan menggunakan bahasa-bahasa yang seenaknya saja, meskipun mungkin tenteram dan biasa saja, tetapi inilah salah satu penyebab dari kehancuran bangsa kita sendiri.
Kembali kepada bahasa memberikan bangsa, sudah terlampau banyak problem yang mesti kita hadapi kini ini akhir kata yang tidak lagi mempunyai arti dan makna yang bekerjsama.
Bila kita semua mau menjadikan bangsa dan negara kita ini lebih baik, cobalah untuk menyayangi bahasa kita sendiri. Pelajarilah, pahami, dan gunakanlah dengan baik dan benar supaya setiap kata menjadi benar-benar memiliki arti dan makna. Perubahan tidak harus dimulai dari yang besar jikalau yang kecil pun tidak juga mau dikerjakan. Ubah saja dahulu teladan pikir dan cara pandang kita melalui kata. China, Jepang, dan Korea telah membuktikan keberhasilan mereka dengan mempertahankan agar kata tetap mempunyai arti dan makna. Senantiasa semangat dalam berusaha meningkatkan dan menambah ilmu pengetahuan berbahasa, sebagai bekal pengabdian dalam berjuang membangun penduduk , bangsa dan negara.
Teman-teman yang berbahagia,
Sekian, supaya berguna bagi kita semua. Mohon maaf segala kesalahan dan terima kasih atas segala perhatiannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb