RATIO PENGUKURAN SOLVABILITAS
Kondisi keuangan yang baik dalam jangka pendek tidak menjamin adanya keadaan keuangan yang bagus juga dalam jangka panjang. Oleh alasannya itu untuk menyaksikan Contoh keadaan PT Siantar Top Tbk untuk menyanggupi kewajiban jangka panjangnya maka digunakan formulasi selaku berikut:
A. Ratio Modal Sendiri Dengan Total Aktiva
Ratio ini menawarkan pentingnya dari sumber modal perlindungan (relative importance of borrowed fun), dan margin of protection atau tingkat keamanan yang dimilki oleh kredtor. Semakin tinggi ratio ini mka kian kecil jumlah modal pemberian yang dipakai untuk membiayai aktiva perusahaan.
Berdasarkan hasil ratio modal sendiri dengan total aktiva pada PT Siantar Top diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada masing-masing tahun 2011 dan 2012 menghasilkan ratio 52 % dan 46 %, hal tersebut mempunyai arti tahun 2011 sebanyak 52 % aktiva perusahaan dibiayai dari pinjamn margin of safety (protection) adalah 1,12 : 1 dan tahun 2012 sebanyak 46 % aktiva dibiayai dari pinjamn dan margin of safety (protection) ialah 1 : 1.
B. Ratio Modal dengan Aktiva Tetap
B. Ratio Modal dengan Aktiva Tetap
Berdasarkan hasil diatas maka mampu ditarik kesimpulan bahwa nilai yang diperoleh atas hasil ratio modal sendiri dengan aktiva tetap PT Siantar Top Tbk adalah tahun 2011 sebanyak 78 % dan tahun 2012 sebanyak 85 %, dari masing-masing tahun tersebut menunjukkan dimana perusahaan menghasilkan ratio kurang dari 100 %, ini memiliki arti modal sendiri tidak melampaui total aktva tetap dan memberikan aktiva tetap tidak semuanya dibiayai oleh pemilik peruisahaan dan sebagaian dari aktiva lancar (modal kerja) juga tidak didanai oleh pemilik perusahaan.
C. Ratio Aktiva Tetap dengan Hutang Tetap
Pada ratio ini memberikan kesanggupan perusahaan untuk menemukan derma gres dengan jaminan aktiva tetap. Semakin tinggi ratio ini maka kian besar jaminan dan kreditor jangka panjang makin aman atau terjamin dan makin besar kesanggupan perusahaan untuk mencari derma.
D. Nilai Buku Saham
Nilai buku per lembar saham menunjukkan rupiah yang hendak dibayarkan terhadap setiap perusahaan pada ketika itu dibubarkan dengan fikiran bahwa semua aktiva mampu direalisir atau dijual dengan harga yang serupa dengan nilai bukunya (sesuai dengan nilai yang dilaporkan dalam neraca), atau memberikan jika nilai rupiah aktiva perusahaan yang menjadi hak setiap lembar saham. Nilai buku per lembar sama ini akan mampu dipakai sebagai salah satu dasar menentukan harga kurs saham yang bersangkutan.
Sumber :
Materi perkuliahan
Wallahu’alam..