Bagaimanakah Reaksi Belanda Terhadap Pengakuan Mesir Terhadap Kemerdekaan Indonesia​

Bagaimanakah reaksi Belanda terhadap pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia​

kabar penyiaran kemerdekaan Indonesia sudah sampai pada surat kabar di Mesir. duta besar Belanda di Mesir berupaya menggagalkan upaya pengakuan kemerdekaan Indonesia. Iya tetap berpegang teguh bahwa Indonesia bukanlah negara yg berdaulat & masih tetap berada di bawah kekuasaan Belanda. dgn kampanye pencitraan negatif tersebut. pada kesudahannya menjinjing Indonesia untuk melakukan kunjungan ke Mesir, tetapi sebelumnya Indonesia melaksanakan pendaratan di India sebagaimana mencari santunan pada negara-negara Asia.

Bagaimana reaksi Belanda terhadap pengakuan Mesir kepada akreditasi Indonesia

protes & Belanda melancarkan Aksi Militer terhadap Indonesia dgn tujuan untuk merusak Negara yg baru saja mendapatkan legalisasi internasional dr Negara Mesir.

bagaimanakah reaksi belanda kepada akreditasi mesir terhadap kemerdekaan indonesia tolong jawab

Jawaban:

Menteri Luar Negeri Haji Agus Salim, pemimpin delegasi Indonesia, & Perdana Menteri Mesir Nokrashi Pasha menandatangani persahabatan Indonesia-Mesir pada 10 Juni 1947.

Kairo, 10 April 1947. Seorang petugas imigrasi berbadan tinggi tegap dgn kumis melintang menghadang empat laki-laki berpakaian kumal, bersandal-sepatu lusuh yg memasuki pintu bandara. Petugas itu mengerenyitkan dahinya ketika memeriksa paspor yg disodorkan empat laki-laki tadi. Heran. Paspor yg diserahkan tak berupa buku kecil sebagaimana lazimnya melainkan secarik kertas lecek dgn sejumlah keterangan bila empat laki-laki itu datang dr suatu Republik bernama Indonesia.

  Letak Batas Luas Iklim Kondisi Alam Dan MasyarakatMesir

Belum habis rasa heran petugas itu, salah seorang yg berbadan kecil, berkumis & mengenakan kopiah meluncurkan keterangan, “Mision diplomatique, dr Indonesia, suatu negara baru di Asia,” katanya. Lelaki renta itu yaitu Haji Agus Salim, the grand old man Republik Indonesia, Menteri Muda Luar Negeri sekaligus pemimpin delegasi.

Bagaimana reaksi belanda kepada pengukuhan mesir terhadap kemerdekaan indonesia

reaksi belanda mesir indonesia

Bagaimana reaksi Belanda terhadap pengesahan Mesir terhadap kemerdekaan indonesia

Tahu jawabanMesir tercatat selaku negara pertama yg mengakui proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hal ini tak terlepas dr kedekatan emosional tokoh-tokoh nasional seperti, M. Natsir, Sutan Syahrir, H. Agus Salim dll dgn tokoh-tokoh pergerakkan Islam di Mesir mirip Hasan Albana dgn gerakkan Ikhwanul Muslimin yg pula turut memperjuangkan kemerdekaan bumi-bumi Islam yg lainnya. Negara-negara yg tercatat sebagai pemberi legalisasi pertama pada RI selain Mesir ialah Syria, Iraq, Lebanon, Yaman, Saudi Arabia & Afghanistan. Selain negara-negara tersebut Liga Arab (Arab League) pula berperan penting dlm Pengakuan RI. Secara resmi keputusan sidang Dewan Liga Arab tanggal 18 November 1946 menganjurkan pada semua negara anggota Liga Arab (Arab League) biar mengakui Indonesia sebagai negara merdeka yg berdaulat. Alasan Liga Arab memperlihatkan perlindungan pada Indonesia merdeka didasarkan pada ikatan keagamaan, persaudaraan serta kekeluargaan.

Dukungan dr Liga Arab dijawab oleh Presiden Soekarno dgn menyatakan bahwa antara negara-negara Arab & Indonesia sudah usang terjalin korelasi yg infinit “lantaran di antara kita timbal balik terdapat pertalian agama”. Sementara pernyataan Sutan Syahrir atas tunjangan negara-negara Arab yg diungkapkan di Harian Ikhwanul Muslimin, Mesir pada 5 Oktober 1947 … “Adalah suatu realita adanya kecenderungan mengembang dlm ummat Islam di dunia ke arah persatuan & peleburan dlm satu persudaraan Islam yg bertujuan memutuskan rantai-rantai penjajahan aneh … Indonesia menyokong Pakistan sepenuhnya. Indonesia negeri Islam & akan berjuang di barisan kaum Muslimin.”

  Letak Batas Luas Iklim Kondisi Alam Dan MasyarakatMesir

Pengakuan Mesir & negara-negara Arab tersebut melalui proses yg cukup panjang & heroic. Begitu info proklamasi kemerdekaan RI disebarkan ke seluruh dunia, pemerintah Mesir mengirim langsung konsul Jenderalnya di Bombay yg berjulukan Mohammad Abdul Mun’im ke Yogyakarta (waktu itu Ibukota RI) dgn menembus blokade Belanda untuk memberikan dokumen resmi pengukuhan Mesir pada Negara Republik Indonesia. Ini merupakan pertama kali dlm sejarah perutusan suatu negara tiba sendiri memberikan pengesahan negaranya pada negara lain yg terkepung dgn mempertaruhkan jiwanya. Ini pula merupakan Utusan resmi luar negeri pertama yg mendatangi ibukota RI

Pengakuan dr Mesir tersebut lalu diperkuat dgn ditandatanganinya Perjanjian Persahabatan Indonesia – Mesir di Kairo. Situasi menjelang penandatanganan perjanjian tersebut duta besar Belanda di Mesir ”menyerbu’ masuk ke ruang kerja Perdana Menteri Mesir Nokrasi Pasha untuk mengajukan protes sebelum ditandatanganinya perjanjian tersebut. Kedatangan Duta besar Belanda bermaksud mengingatkan Mesir tentang hubungan ekonomi Mesir & Belanda serta komitmen sumbangan Belanda terhadap Mesir dlm masalah Palestina di PBB. Menanggapi protes & ancaman Belanda tersebut PM Mesir menawarkan jawaban selaku berikut: ”menyesal kami mesti menolak protes Tuan, alasannya Mesir selaku negara berdaulat & selaku negara yg berdasarkan Islam tak bisa tak mendukung usaha bangsa Indonesia yg beragama Islam. Ini ialah tradisi bangsa Mesir & tak mampu diabaikan”. Raja Farouk Mesir pula memberikan alasan derma Mesir & Liga Arsb pada Indonesia dgn mengatakan ”lantaran persaudaran Islamlah, utamanya, kami membantu & mendorong Liga Arab untuk mendukung perjuangan bangsa Indonesia & mengakui kedaulatan negara itu”Dengan adanya legalisasi Mesir tersebut Indonesia dengan-cara de jure yaitu negara berdaulat.