Bagaimana terjadinya lembah? Apabila kecepatan ajaran air di dasar sungai cepat, akan terjadi pengikisan di dasar sungai yang sering disebut erosi vertikal. Apabila anutan air yang cepat terjadi di tepi sungai, akan menjadikan terjadinya pengikisan ke arah samping atau erosi ke samping. Hasil pengikisan vertikal di sungai makin lama semakin dalam, sedangkan pengikisan ke samping menjadikan sungai semakin lebar. Erosi vertikal membentuk huruf v. Contohnya: lembah Aria, Ngarai Sihanok, dan Grand Canyon di Amerika Serikat.
Bagaimana terjadinya jurang? Bentang alam yang dalam dan sempit, termasuk jurang. Jurang terbentuk jika pengikisan terjadi di batuan resisten. Batuan resisten yang ada di kanan kiri sungai tidak mudah terkikis oleh air, sedangkan erosi vertikal terus berjalan. Pada biasanya, abrasi vertikal berlangsung lebih cepat jika dibandingkan erosi ke samping. Akibatnya, dinding sungai sangat miring atau condong vertikal, sedangkan dasar sungai merupakan bahan yang resisten, yaitu batuan yang keras dan tidak gampang terkikis air.
Bagaimana terjadi pedoman deras di pecahan sungai? Kadang kala kita temui sungai yang dibeberapa bagiannya sungguh deras, sedangkan kepingan lainnya tidak deras. Aliran air sungai yang deras terbentuk dari adanya jenis batuan yang selang-seling antara batuan yang resisten, air akan sukar melakukan pengikisan, akibatnya dasar sungai menjadi tidak rata. Pada ketika air melewati batuan yang tidak resisten, terjadi turbulensi dan terbentuk mirip jeram pendek yang alirannya deras. Bentang alam mirip ini disebut rapit atau pemikiran deras.