(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Daftar Isi
Bagaimana Tata Cara Penulisan Nama Ilmiah? Contoh dan Penjelasannya
Pendahuluan
Tata cara penulisan nama ilmiah sangatlah penting dalam dunia ilmiah. Nama ilmiah digunakan untuk mengidentifikasi spesies tanaman, hewan, dan mikroorganisme yang ada di dunia ini. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan tentang tata cara penulisan nama ilmiah dan memberikan satu contoh untuk memperjelasnya.
Apa itu Nama Ilmiah?
Nama ilmiah, juga dikenal sebagai nomenklatur ilmiah, adalah sistem penamaan yang digunakan dalam taksonomi untuk mengidentifikasi spesies. Nama ilmiah terdiri dari dua bagian, yaitu nama genus dan nama spesies. Nama ilmiah memungkinkan para ilmuwan di seluruh dunia untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi tentang organisme yang sama secara konsisten.
Tata Cara Penulisan Nama Ilmiah
Tata cara penulisan nama ilmiah mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Pusat Penamaan Organisme Hidup (International Commission on Zoological Nomenclature dan International Code of Nomenclature for algae, fungi, and plants). Berikut adalah beberapa prinsip dasar yang harus diikuti dalam penulisan nama ilmiah:
1. Nama Genus
Nama genus harus ditulis dengan huruf kapital dan diikuti oleh huruf miring atau ditulis dalam cetak tebal. Contohnya, genus kucing domestik adalah Felis.
2. Nama Spesies
Nama spesies harus ditulis dengan huruf kecil dan diikuti oleh huruf miring atau ditulis dalam cetak tebal. Contohnya, spesies kucing domestik adalah domestica.
3. Penulisan Lengkap
Nama ilmiah harus ditulis dengan cara memadukan nama genus dan nama spesies. Nama genus ditulis pertama, diikuti oleh nama spesies. Contohnya, nama ilmiah untuk kucing domestik adalah Felis domestica.
4. Penyingkatan Nama Ilmiah
Setelah penulisan lengkap pertama, nama ilmiah dapat disingkat dengan hanya menuliskan huruf pertama nama genus diikuti oleh nama spesies. Contohnya, kucing domestik dapat disebut sebagai F. domestica.
5. Penekanan Nama Ilmiah
Dalam teks, nama ilmiah harus ditekankan dengan menggunakan huruf miring atau ditulis dalam cetak tebal. Contohnya, kucing domestik (Felis domestica) adalah hewan yang populer di seluruh dunia.
6. Penulisan Otoritas
Otoritas penulis nama ilmiah harus ditambahkan setelah nama ilmiah, diikuti oleh tanda kurung. Otoritas adalah nama penemu atau peneliti awal yang pertama kali memberikan nama ilmiah kepada organisme tersebut. Contohnya, kucing domestik (Felis domestica Linnaeus).
Contoh Nama Ilmiah
Sebagai contoh, kita akan menggunakan nama ilmiah untuk manusia.
Nama Ilmiah Lengkap
Nama ilmiah lengkap untuk manusia adalah Homo sapiens.
Nama Ilmiah Disingkat
Nama ilmiah disingkat untuk manusia adalah H. sapiens.
Otoritas Penulisan
Otoritas penulisan untuk manusia adalah Linnaeus.
Jadi, nama ilmiah untuk manusia adalah Homo sapiens Linnaeus.
Kesimpulan
Penulisan nama ilmiah memainkan peran penting dalam dunia ilmiah dan taksonomi. Dengan mengikuti tata cara yang ditetapkan, para ilmuwan dapat dengan mudah mengidentifikasi organisme yang sama dan berkomunikasi secara efektif. Menggunakan contoh nama ilmiah manusia, kita dapat melihat bagaimana nama ilmiah ditulis dan disingkat. Penting bagi para peneliti dan individu yang tertarik dalam ilmu pengetahuan untuk memahami dan mengikuti aturan penulisan nama ilmiah dengan benar.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa yang dimaksud dengan nama ilmiah?
Nama ilmiah adalah sistem penamaan yang digunakan dalam taksonomi untuk mengidentifikasi spesies tanaman, hewan, dan mikroorganisme.
2. Mengapa tata cara penulisan nama ilmiah penting?
Tata cara penulisan nama ilmiah penting untuk memastikan konsistensi dan kejelasan dalam mengidentifikasi organisme yang sama di seluruh dunia.
3. Apa saja komponen yang terdapat dalam nama ilmiah?
Nama ilmiah terdiri dari nama genus dan nama spesies.
4. Bagaimana cara menyingkat nama ilmiah?
Nama ilmiah dapat disingkat dengan hanya menuliskan huruf pertama nama genus diikuti oleh nama spesies.
5. Apa yang dimaksud dengan otoritas penulisan dalam nama ilmiah?
Otoritas penulisan adalah nama penemu atau peneliti awal yang pertama kali memberikan nama ilmiah kepada organisme tersebut.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});