Bagaimana tanggapan Nishimura mengenai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?

Sebelum merumuskan teks proklamasi kemerdekaan, Soekarno-Hatta terlebih dahulu menemui kepala Pemerintahan Umum (Sumobuco) Mayor Jenderal Nishimura. Bagaimana tanggapan Nishimura mengenai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?


Jawab:

Nishimura ternyata tak berani mengijinkan adanya rapat PPKI & Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebab takut disalahkan oleh Sekutu. Nishimura bersikeras memelihara status quo di Indonesia sesuai dgn garis kebijakan Sekutu. Nishimura melarang kegiatan dlm bentuk apapun tergolong rapat PPKI & proklamasi kemerdekaan.


Pembahasan 


Jepang sempat menduduki Indonesia mulai dr tahun 1942. 


Pada masa Jepang ini pula Indonesia memerdekakan diri melalui proklamasi 17 Agustus 1945.


Namun demikian, Nishimura yg merupakan salah satu tokoh Jepang tak memperlihatkan izin pada Soekarno Hatta untuk melakukan proklamasi kemerdekaan.


Penyebabnya ialah karena Jepang di bawah tekanan sekutu. Jepang & sekutu terikat dgn perjanjian.


Namun demikian Soekarno & Hatta bersikeras untuk mendeklarasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.


Dalam insiden proklamasi terdapat salah satu tokoh Jepang yg sungguh berperan.


Tokoh ini adalah Laksamana Maeda yg membolehkan kawasan tinggalnya menjadi kawasan perumusan naskah proklamasi.


Adapun dongeng tentang penolakan nishimura kepada seruan Soekarno yaitu alasannya adalah Jepang tak boleh mengganti status bangsa Indonesia. 


Selain konferensi antara Soekarno Hatta dgn jenderal nishimura terdapat beberapa peristiwa penting sebelum proklamasi.


Peristiwa Rengasdengklok


Peristiwa ini merupakan peristiwa di mana kalangan muda menghendaki soekarno-hatta untuk keluar dr efek Jepang. 


Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945.


Intinya yaitu kalangan perjaka menghendaki adanya kemerdekaan yg secepat-cepatnya.



Rapat Rumah Laksamana Maeda


Rangkaian penting yang lain adalah berkumpulnya para tokoh di rumah Laksamana Maeda. 

  Amati Informasi-Keterangan Berikut! Terletak Di Ujung Utara Pulau Sumatra. Salah Satu Sumber Sejarahnya Yaitu Masjid Raya Baiturrahman


Berkumpulnya para pejuang di sana yakni untuk membicarakan naskah proklamasi. 


Laksamana Maeda sendiripun mengizinkan para pejuang untuk merumuskan naskah proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.


Pembacaan Proklamasi

Inilah kejadian yg paling bersejarah bagi bangsa Indonesia. 


Soekarno membacakan naskah proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.


Kemudian isu tersebut disebarkan ke seluruh Indonesia.