close

Bagaimana Peran Agama Katolik Untuk Pembangunan Iman

Pandangan perihal agama akan berlainan jika setiap perdebatan menjadi bahan untuk saling mengkoreksi dengan pandangan agama yang lain. Dengan begitu, agama merupakan salah satu bentuk suatu kebudayaan yang bersahabat dengan symbol dogma yang diyakini selaku proses pembawaan keyakinan yang bagus dihadapa seluruh umat manusia.

Setiap agama, memiliki pengajaran dogma untuk menciptakan manusia menjadi lebih baik, sebab dalam hal ini dogma dogma merupakan salah satu sumber kehidupan insan selaku jalan menuju proses kehidupan yang aktual.

Dengan adanya eksistensi agama yang bangkit kokoh diberbagai daerah, termasuk di Indonesia, dan dunia tentunya mempunyai efek pada tata cara proses pendirian akidah yang menjadi cahaya bagi seluruh umat insan untuk memahaminya.

Begitu juga, dengan berbagai problem insan yang hendaknya memiliki tugas terhadap agama yang lebih luhur, untuk mengetahui posisi mereka kepada masing-masing agama yang mereka yakini selaku proses menjadi manusia dalam sebuah kehidupan bermasyarakat,

Pendidikan katolik ialah bab dari proses dari setiap sumbangsih umat katolik untuk mengabdi dan menerima pendidikan katolik yang bagus sesuai dengan keinginanmereka. Agama katolik tentunya mendapatkan pendidikan untuk tetap mengerti bahwa agama merupakan bagian dari sistem budaya yang dierat dengan asal mereka berada.

Setiap manusia yang memiliki tugas kepada agama akan menjadi manusia yang baik, bukan untuk menguasai berbagai unsur masyarakat dengan sistem pendidikan yang mereka terapkan, sedangkan untuk mempelajari setiap insan yang hendaknya mempunyai tugas dan stigma untuk menunjukkan jalan dalam sebuah kehidupan manusia.

Agama mengajarkan sebagai manusia untuk mengerti, apa yang menjadi duduk perkara mereka terhadap kehidupan, dan iman yang mereka terapkan yang berasal dari kehidupan agama yang mereka laksanakan. Suatu proses keyakinan yang berada pada agama tentunya dimulai sejala dini, itu yang diajarkan agama sebagai bab dari kehidupan selanjutnya.

  Resensi Novel “Siti Nurbaya (Kasih Tak Sampai)” karya Marah Rusli