Bagaimana Mengolah Eceng Gondok Menjadi Barang Yang Bernilai Tinggi

Water Hyacinth.  Dari Bogor inilah eceng gondok menyebar keseluruh Indonesia, bahkan punya nama lokal sendiri di tempat tertentu. Tanaman eceng gondok secara masif mendominasi perairan dan menjadi gulma dimana-mana.  Setelah dikenali bahwa eceng gondok punya kadar selulosa yang tinggi, lalu banyak orang mulai melirik gulma ini selaku materi baku kerajinan yang cukup mempesona. Eceng gondok ini sekarang banyak diburu untuk dijadikan materi baku anyaman, perabot rumah tangga seperti dingklik dan macam-macam lagi bisa dibentuk dari eceng gondok tergantung kreativitas manusia. 

Cara Mengolah Eceng Gondok dari Gulma Pengganggu menjadi bahan baku anyaman adalah sebagai berikut :

  1. Yang selaku materi kerajinan anyaman hanya tangkai daunnya saja.  bagian tanaman lain adalah akar,daun,tunas dan bunganya dibuang. Daun eceng gondok bisa dipakai untuk kompos atau makanan ternak.
  2. Tangkai Eceng Gondok dibersihkan dengan air higienis (dapat juga pakai sabun atau kaporit, biar higienis).
  3. Pengeringan dilaksanakan dengan menjemur pada permukaan lantai semen (kurang-lebih 7 hari).Dengan apalagi dulu dikeluarkan kandungan airnya dengan di pres secara manual pengeringan akan lebih cepat.
  4. Pengelompokan tangkai eceng gondok berdasarkan panjangnya atau besar penampangnya.
  5. Tangkai yang sudah kering mampu dibelah belah menjadi bagian-bagian yang lebih tipis.

Proses pewarnaan:

Tangkai eceng gondok dibasahi dengan mencelupkan ke dalam air kemudian ditiriskan.
Panaskan air hingga mendidih,dengan komposisi 2 liter air untuk satu gelas kemasan pewarna. Kemudian masukan eceng gondok sehingga terrendam semua selama 15-20 menit.Setelah itu api dimatikan dan biarkan eceng gondok terbenam selama 12 jam sampai 24 jam.
Eceng gondok diangkat dan dicuci kemudian di jemur hingga kering.

Zat pewarna terdiri dari pewarna alami dan warna bikinan.

  Kajian Kritis Tentangpermasalahan Sekitar Pembelajaran Kemampuan Berpikir Kritis

Bahan-materi warna alami :
Daun sirih,gambir,daun jambu biji,kulit bawang merah,atau kunyit serta bahan-materi alami yang lain yang harus dicoba jadinya. Pencelupan dilakukan berulang-ulang setelah terlebih dahulu dikeringkan sebelum dicelupkan kembali kedalam Zat pewarna.Kemudian diangin-anginkan ditempat yang teduh.

Pewarna sintetis / warna bikinan
Untuk mendapatkan warna krem dilakukan proses pemutihan,antara lain hydrogen peroksida (H2O2). Pemutihan dapat dilaksanakan dengan membuat larutan kaporit dengan perbandingan 10-15 gram kaporit dalam 1 liter air hangat. Rendam eceng gondok kering selama 10-15 menit sesudah dicuci higienis rendam kembali eceng gondok tersebut dalam larutan thio atau hypochlorite 3 gram dalam 1 liter air selama 30 menit (untuk menghilangkan kaporit yang dapat merusak eceng gondok),dicuci kembali dan keringkan.

Pengawetan dijalankan dengan memakai komposisi 30 gram asam borat ( dipasaran disebut borax atau bleng) yang dilarutankan pada 1 liter air. Setelah asam borat terlarut selam kurang lebih 2-3 jam, diperas dan  dan dijemur hingga kering,dan materi eceng gondok siap dijual terhadap pengrajin atau dianyam sendiri.