Bagaimana Memahami Dan Menghargai Perbedaan Jumlah Bilangan Rakaat?

Bagaimana mengetahui & menghargai perbedaan jumlah bilangan rakaat?

Memahami & menghargai perbedaan jumlah bilangan rakaat dlm pelaksanaan salat tarawih,merupakan salah satu wujud budpekerti mulia umat islam yg dinamakan tasamuh atau toleransi.

Mengapa kita perlu memahami & menghargai perbedaan jumlah bilangan rakaat dlm dhuha?

Jawaban:

alasannya merupakan wujud etika mulia umat Islam

maaf kalau salah

mengetahui & menghargai perbedaan jumlah bilangan rakaat dalam​

Memahami & menghargai perbedaan jumlah bilangan rakaat dlm pelaksanaan salat tarawih,merupakan salah satu wujud budbahasa mulia umat islam yg dinamakan tasamuh atau toleransi. Tasamuh ialah suatu perilaku menghargai orang lain dlm konteks perbedaan dgn kita menahan diri serta membiarkan orang lain untuk berlaku & beropini yg tak sesuai dgn apa yg kita anut atau kita yakini kebenarannya.

PEMBAHASAN

Tasamuh atau toleransi ialah sebuah perilaku menghargai orang lain dlm konteks perbedaan dgn kita menahan diri serta membiarkan orang lain untuk berlaku & berpendapat yg tak sesuai dgn apa yg kita anut atau kita yakini kebenarannya. Toleransi tak memandang  ras , suku, bangsa, ideologi, agama serta pembeda-pembeda lainnya sebagai suatu sumber perpecahan, namun menjadikannya selaku fitrah dlm kehidupan.

ALLAH menyuruh untuk bertoleransi dlm firmannya “Allah tiada melarang ananda untuk berbuat baik & berlaku adil terhadap orang-orang yg tak memerangimu alasannya adalah agama & tak (pula) menghalau ananda dr negerimu. Sesungguhnya Allah menggemari orang-orang yg berlaku adil.” (Al-Mumtahah: 8).

  Tematik

Sedangkan Rasulullah memberi bahaya keras bagi mereka yg tak mempunyai perilaku toleransi, dlm sabdanya , “Ingatlah, siapa yg mendzalimi seorang kafir mu’ahad, merendahkannya, membebaninya di atas kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya tanpa keridhaan dirinya, maka saya yakni lawan bertikainya pada hari akhir zaman” (HR. Abu Daud, dishahihkan Al Albani dlm Shahih Al Jami’).

Adik-adik tasamuh bisa dlm bentuk toleransi dgn sesama muslim maupun antara muslim dgn non muslim. Untuk pola kasus diatas mengenai Memahami & menghargai perbedaan jumlah bilangan rakaat dlm pelaksanaan salat tarawih adalah bentuk tasamuh dgn sesama muslim.

Lebih jauh maka dlm mebahas kasus ini kita harus paham, bahwa sholat tarawih 12 rakaat maupun 23 rakaat sama-sama ada dalilnya, ajdi kita saling menghargai & bertasamauh dlm hal ini.

Sholat tarawih 11 Rakaat diambil dr sholat malamnya Rasulullah, ia hanya sekali saja melakukan sholat tarawih berjamaah di masjid nabawi bersama umatnya, setelah itu beliau melakukannya sendiri dirumah, alasannya adalah dia cemas bila dilakukan terus – menerus ditakutkan bahwa ALLAH akan mewajibkan sholat tarawih & memberatkan umatnya. Nah & kakak tekankan  tidak ada perkataan beliau yg mengatakan bahwa sholat tarawih mesti 11 ya.

Sholat tarawih 23 rakaat ditugaskan pada masa khalifah Umar, karena saat itu umat islam sholat sendiri-sendiri &  membentuk jamaah-jamaah kecil, maka Khalifah umar lalu meyeragamkan sholat tarawih menjadi 23 rakaat & dilakukan dlm 1 jamaah besar di masjid nabawi. Bahkan beliau ketika itu berkata yg kurang lebih, “seandainya yg ku kerjakan ini bidah, maka ini bidah yg terbaik”.  Maka ini pula membuktikan bahwa bidah hasanah itu ada yaa.

Adik-adik, sebagi seorang muslim yg mengaku mengikuti ALLAH & Rasulnya maka wajib bagi kita untuk menjadi orang yg toleran terhadap orang-orang yg tak sependapat atau berbeda dgn kita, waluapun merek bukan orang-orang yg beriman.

  Timah,bauksit, Dan Besi Merupakan Hasil Dari Usaha....

Memahami & menghargai perbedaan jumlah bilangan rakaat

Jawaban:

merupakan salah satu etika mulia bagi umat muslim yg dinamakan tasamuh

Penjelasan:

Semoga menolong

Memahami & menghargai perbedaan jumlah bilangan rakaat dlm pelaksanaan salat tarawih

Jawaban:

ada yg menjalankan 11 rakaat & ada yg melaksanakan 23 rakaat tergantung mengikuti imam besar nya