Bagaimana Kehidupan Sebelum Dan Setelah Nikah ? (Ada 5 Poin Yang Harus Diamati)

 

Amat terasa ada perbandingan yang jauh dari perubahan kehidupan ini..

Secara pribadi menjadi seorang wanita akan mengemban tanggungjawab yang luar biasa.

Sebelum nikah rasanya tuh bebas mau kemana, jalan sama sapa saja, mau ini itu..

Prioritas pun hanya mikir diri sendiri. Apa yang ingin dilakukan, apa yang ingin dicapai..

Tidur pun disebelah cuma bantal wwkwkkwkw

Ups..
Setelah nikah berlahan aktivitas mulai berubah.

Yang mikir diri sendiri jadi mikir pasangan juga. Pergi kemana mesti ijin, pelayanan juga mesti sigap.

Beberapa poin yang saya rasakan secara pribadi sesudah nikah :

1. Campur tangan orang tua /mertua/ipar

Namanya juga orang renta, mau yang terbaik tuk anak-anaknya. Banyak masukan dan usulan yang harus diperhatikan sebagai bawah umur.

Secara eksklusif saya suka menyimak , namun tidak dengan mengontrol.

Ketika nikah anak-anak dibutuhkan mampu membina dan menyelesaikan masalah masing-masing.

Agar rumah tangga adem anyem ngak banyak yang ganggu maka jangan jadikan apapun perkataan orang lain sebagai pengendali kehidupan rumah tangga.

Amburadul oi..

 bila perkataan tersebut menimbulkan pertengkaran ke pasangan.

Jalani misi dan visi berumah tangga mirip komitmen permulaan masing-masing dengan pasangan. Dengarkan saja nasehat-anjuran /perkataan orang renta agar tidak terkesan melawan.

Tapi dibelakang mesti jeli alias arif memahami dan komunikasikan terhadap pasangan.

Ingat juga.
Terkadang bukan hanya orang tua yang mau ikut campur, ipar juga. Maka berhati-hatilah mendengarkan omongan-omongan itu.

2. Financial (kebutuhan ekonomi)

Yah ini.. salah satu yang menimbulkan banyak rumah tangga retak.

Masalah ekonomi bukan hal yang sepeleh, diskusikan cuan harus sarat perhitungan.

Oooo ini bukan tentang pelit atau  gimana yah..

  Peran Dasar-Dasar Nalar Fakta, Fenomena, Event Dan Realitas

Masing-masing pribadi pasti pengen loh keperluan financialnya terpenuhi.

Misal nih istri butuh skincare, suami butuh rokok atau apa gitu mungkin nyangkut hobinya.

Perlu diperbincangkan dengan kepala jerni dan adem ayem.

Belum lagi kalau keluarga erat minjem, teman/saudara trus pura-pura ngak ada hutang . Duuuh Puyeng kepala jeng..

Sedemikian cara ihwal financial mesti di diskusikan berdua bareng pasangan.

Agar keduanya bisa saling memahami bahwa kehidupan berumahtangga memang yah butuh duit. Hehehe ..

3. Anak

Poin ketiga sangat penting untuk diamati.

Komunikasi memiliki anak kapan, antisipasi keperluan gimana kedepannya.

Sadari bahwa dikala mempunyai anak maka peran ibu dan ayah mesti saling membina dan mendidik.

Meski Ibu cuma dirumah dan ayah kerja .. tidak menutup kemungkinan ayah harus mengambil perannya selaku seorang ayah untuk anak-anaknya.

Agar kelak anak tumbuh dengan pengertian dan pedoman “ayahku cintaku” ibuku kesayanganku”.

4. Seksualitas

Yah.. namanya juga naluri manusiawi..

Salah satu yang di harapkan pasangan sehabis nikah ialah yah ini mantap-mantap. Eheheheh

Bebas melepaskan hasratnya terhadap pasangan halalnya.

Masing-masing mesti mengerti sih apa yang disukai pasangan agar nafsu sama-sama bisa merasa puas.

Saling membuat puas itu menggembirakan. Memahami keadaan pasangan juga perlu.

Misalnya pasangan ada yang sakit. Maka salah satu mesti memahami. Komunikasi yang intens perihal seksualitas sangat perlu.

Intinya kolaborasi tim jangan lupakan yah biar rasanya yummy trus wkwkwkwkwkw

5. Sifat asli pasangan

Beda loh yang pacaran alis dah kenap pasangan entah telah sampai 5 atau 10 tahun tetap saja sifat orisinil tak bisa keliatan begitu saja sebelum tinggal bareng.

Saling memahami dan senantiasa komunikasikan apa yang disukai dan tidak disukai dari pasangan.

  Tahukah Kau Asal-Undangan Munculnya Zebra Cross Di Jalan Raya??

Memendam rasa sakit hati atas perlakuan pasangan bisa bikin diri sendiri drop.

Intinya perihal sifat harus perlu saling membicarakan supaya keduanya bisa saling membina dengan kasih sayang dalam berumah tangga.

Toh bukankah masing-masing pasangan kehendaki kehidupan rumah tangga yang SAMAWA?

nah, itulah beberapa hal yang saya alami sebelum dan sejak menikah kehidupan mulai berubah.

Perlu untuk optimalkan ketabahan dalam menjalaninya. Memikirkan dan saling membina rumah tangga agar tetap adem sampai maut memisahkan.

Saling setia, saling mengerti apa yang menjadi hak dan tanggungjawab masing-masing pasangan.

Semoga senantiasa rukun ya.. aamiin

InsyaAllah kita akan lanjut ke topik lainnya..

Thank u yang dah mampir di blog ini..
Semoga kita semua senantiasa sehat, panjang umur dan dalam lindungan Allah..

Wallahualam..