Peran dalam suatu gereja secara khusus ialah mengajarkan banyak sekali sistem ibadah mendasarkan manfaat yang dihadapkan pada aspek budaya dan agama di masyarakat. Akan berlainan dengan menjadi bagian dari dinamika politik ekonomi yang diterapkan.
Pada lingkungan keluarga contohnya anggota keluarga berrencana memakai faktor ekonomi politik, untuk melanggengkan hak kekuasaan, dan di lingkungan masyarakat. Hal ini terperinci menjadi factor diberbagai lingkungan tempat tinggal, kampus, dan di penduduk dikala ini.
Berbagai temuan yang akan dipahami bagaimana ekonomi politik dilangsungkan menurut faktor kesehatan dengan pendekatan politik yang melibatkan banyak sekali dinamika budaya yang saat ini berjalan. Ketika aneka macam aspek kepentingan ekonomi politik masuk pada faktor biologis akan sungguh jelas bagaimana faktor pendidikan dan kesehatan berlangsung.
Ketika hal ini, menjadi penting dalam dinamika budaya dan agama, bagaimana mereka menyiapkan berbagai faktor kesehatan bagi warga Negara nya, khususunya Indonesia, Kalimantan Barat, dan menempatkan faktor pendidikan dan kesehatan bagi orang yang tepat, serta mengerti periode lalu mereka selaku perusak pendidikan dan kesehatan.
Hal ini, jelas bagaimana imbas politik agama luar Negeri mempunyai dampak pada Indonesia yang memang berada pada dilema pendidikan dan kesehatan. Selama itu, aneka macam kepentingan ekonomi politik terutama pada faktor perebutan kekuasaan, serta berbagai budaya yang masuk, akan jelas bagaimana mereka memperlakukan masyarakatnya.
Ketika, kekuasaan berada faktor masalah di masyarakat yang terperinci dengan aneka macam hal terkait dengan pendidikan dan kesehatan di lokal, Indonesia, akan terang bagaimana efek karakteristik masyarakat Batak, Tionghoa, dan Dayak, serta Melayu di Kalimantan Barat.
Jelas sekali bagaimana dampak partai politik, yang berjalan menjadi bagian dari kepentingan sebagaian kader mereka dalam mengerti persoalan mereka di penduduk . Jelasnya banyak sekali dinamika yang dilangsungkan pada kesehatan dan pendidikan melibatkan orang Jawa dan Makassar menjadi terang.
Bagaimana mereka bertindak sesuai dengan faktor kepentingan mereka kepada perlakukan mereka pada kesehatan, terperinci sekali bagaimana kesempatanpertentangan yang menjadi bab dari resistensi mereka di banyak sekali wilayah. Kali ini, berbagai pembangunan yang melibatkan tokoh agama di banyak sekali daerah, tergolong pada faktor kesehatan dan pendidikan.
Berbagai kepentingan itu, maka terang apa yang mereka terima dan peroleh dari banyak sekali kegiatan dan pekerjaan yang mereka ketahui selaku imbalan mereka terhadap sebuah politik, yang terperinci sudah melanggar banyak sekali ketentuan agama yang mereka ciptakan menurut dampak budaya politik yang dipraktekkan.