Awal Syawal mirip ini, tak sedikit kaum muslimin yg bepergian baik untuk silaturahim atau balik kembali ke tempat tinggal setelah mudik beberapa hari.
Islam agama yg tepat. Karenanya selain mengajarkan adab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pula mengajarkan doa tatkala bepergian. Jika rangkaian doa ini diamalkan, insya Allah perjalanan Anda akan senantiasa dilindungi Allah dr segala gangguan & marabahaya.
Daftar Isi
مَنْ قَالَ – يَعْنِى إِذَا خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ – بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ. يُقَالُ لَهُ كُفِيتَ وَوُقِيتَ. وَتَنَحَّى عَنْهُ الشَّيْطَانُ
“Barang siapa yg tatkala keluar dr rumahnya membaca doa “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa haula wa laa quwwata illaa billah” (Dengan menyebut nama Allah, gue bertawakkal pada Allah, tiada daya & upaya kecuali dr Allah), maka dibilang kepadanya: ananda sudah tercukup & terlindungi, & syetan pun akan menjauh darinya.” (HR. Tirmidzi; hasan shahih. Hadits senada diriwayatkan pula oleh Abu Daud)
Ustadz Hasan Bishri dlm buku Dahsyatnya Kekuatan Basmalah menjelaskan bahwa doa ini merupakan perisai diri yg ampuh dr aneka macam macam kejahatan yg ada. “Insya Allah (dengan membaca doa yg diajarkan Rasulullah ini) kita akan aman dr segala macam gangguan yg ada di luar rumah,” terangnya.
Jika doa tersebut dibawa di saat keluar rumah baik tatkala hendak pergi kerja atau safar, maka khusus untuk perjalanan jauh (safar) & bukan rutinitas, Syaikh Said bin Ali Wafd Al-Qathani menghimpun doa-doa lain dlm Hisnul Muslim sebagai berikut:
Ketika menaiki kendaraan hendak pergi safar, membaca doa:
اَللَّهُ اَكْبَرُ اَللَّهُ اَكْبَرُ اَللَّهُ اَكْبَرُ سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ
“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Mahasuci Dzat yg sudah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tak mampu menguasainya & sesungguhnya kami akan kembali pada Rabb kami. Ya Allah… bergotong-royong kami memohon kepadaMu kebaikan, taqwa & amal yg Engkau ridhai dlm perjalanan kami ini. Ya Allah, mudahkanlah segala masalah dlm perjalanan kami ini, pendekkanlah jarak dr jauhnya bepergian & pengganti bagi keluarga yg kami tinggalkan. Ya Allah Engkau adalah teman dlm perjalanan & wakil dlm keluarga. Ya Allah bekerjsama gue berlindung kepadaMu dr kesulitan dlm bepergian, panorama yg mengenaskan & jeleknya kembali baik bagi harta maupun keluarga kami.” (HR. Muslim)
Ketika memasuki suatu wilayah, pulau atau negeri hendaklah berdoa:
اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ وَرَبَّ الأَرَضِينِ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ وَرَبَّ الشَّيَاطِينِ وَمَا أَضْلَلْنَ وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ فَإِنَّا نَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا
“Ya Allah Rabb pemilik tujuh lapis langit & apa yg dinaunginya, Rabb tujuh lapis bumi & apa yg dikandungnya, Rabb para syetan & apa yg disesatkannya & Rabb angin & apa yg dihembuskannya, gue mohon kepadaMu kebaikan kawasan ini, kebaikan penduduknya, serta kebaikan yg ada di dalamnya. Aku berlindung kepadaMu dr keburukan daerah ini, kejelekan orangnya serta kejelekan yg ada di dalamnya.” (HR. Hakim, Ibnu Hikam & Baihaqi; shahih)
Dan tatkala singgah di sebuah tempat atau tempat tertentu hendaklah berdoa:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
“Aku berlindung dgn kalimat-kalimat Allah yg tepat dr kejahatan makhlukNya” (HR. Muslim)
Dalam Syarah Hisnul Muslim, Syaikh Majdi Abdul Wahhab Al Ahmad menerangkan bahwa sebagaimana hadits Rasulullah, keutamaan doa ini yakni pembacanya mendapatkan tunjangan dr Allah sehingga ia tak diganggu bahaya apapun hingga meninggalkan tempat tersebut.
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/wargamasyarakat]