Audit Sistem Gosip Administrasi

AUDIT ORGANISASI SATUAN KERJA PENGOLAH DATA
Audit administrasi pembuatan data dimaksudkan untuk meneliti dan mempelajari konfigurasi organisasional tersebut. Sasaran terutama adalah untuk mendapatkan bahan yang akurat dan aktual perihal tepat tidaknya struktur organisasi satuan kerja pengolahan data tersebut.

Dasar pemikirannya disini yaitu bahwa dengan struktur organisasi yang tepat, satuan kerja tersebut akan bisa melakukan fungsinya, ialah memperlihatkan bantuan gosip terhadap semua pihak dalam organisasi. Artinya, dengan penggunaan struktur organisasi yang sempurna, satuan kerja pembuatan data akan mampu bekerja dengan tingkat efisiensi, efektivitas, dan produtivitas yang setinggi mungkin. Agar target tersebut mampu dicapai audit administrasi pengolahan data mesti pula mengetahui struktur organisasi perusahaan selaku keseluruhan tergolong stratifikasi atau jenjang pengambilan keputusan yang harus didukung oleh satuan kerja pembuatan data.


AUDIT PROSES PENGOLAHAN DATA
Pengumpulan Data
Audit atas pengumpulan data mesti mampu mengungkapkan suasana yang bergotong-royong dalam arti apakah semua sumber yang sebaiknya digarap telah digarap dengan baik atau tidak. Jika tidak, penting untuk mengidentifikasikan faktor-aspek penyebabnya dan menawarkan rekomendasi kepada manajemen tentang cara-cara yang mungkin ditempuh untuk mengatasinya.

Analisis Data
Audit atas analisis data bermaksud untuk mengetahui apakah info yang dihasilkan menyanggupi keperluan berbagai pihak yang memerlukannya atau tidak. Dengan perkataan lain untuk melihat apakah ciri-ciri yang disinggung dimuka tercukupi atau tidak termasuk ketepatan waktu penyempaiannya terhadap yang berkepentingan.
Penyimpanan Informasi
Audit atas penyimpanan gosip ialah pada keselamatan ,kerahasiaan , dan biayaa penyimpanan isu bermaksud untuk meyakinkan bahwa tata cara penjagaan, pemeliharaan, ongkos penyimpanan yang efisien, dan diam-diam organisasi atau perusahaan sungguh-sungguh dapat diandalkan. Jika didapatkan kelemahan, auditor harus pula mampu memperlihatkan anjuran -usulan untuk mengatasinya.
AUDIT PERANGKAT KERAS
Singkatnya, audit perangkat keras bertujuan untuk menjamin bahwa (a) konfigurasi perangkat keras yang dimiliki perusahaan sesuai dengan keperluan informasi, baik untuk kepentingan rutin maupun nonrutin, (b) aspek psikologis penggunaan tekologi info diperhitungkan dengan matang, khususnya faktor derma potensi pada para manajer eselon bawahan untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, (c) perusahaan telah mempertimbangkan kenyataan bahwa usia satu “generasi” perangkat keras relatif kian pendek, (d) pengoperasian perangkat keras tersebut didukung oleh para pekerja otak yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan sehingga benar-benar bisa menawarkan derma info yang dibutuhkan oleh banyak sekali bagian perusahaan, dan (e) ongkos pengadaan dan pemeliharaannya telah ialah beban yang paling ringan sehingga tidak sulit bagi perusahaan untuk memikulnya.
AUDIT PERANGKAT LUNAK
Tujuannya yakni untuk mendapatkan fakta wacana apakah perangkat lunak yang digunakan telah ialah perangkat yang paling sempurna atau tidak, dan apakah penggunaannya sudah benar-benar untuk memenuhi kebutuhan berita perusahaan. Selain itu, penting pula dimengerti apakah perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan diciptakan sendiri secara intern, taukah diperoleh dengan jalan membelinya dari pihak lain atau vendor tertentu. Jika perangkat lunak itu dibeli dari pihak lain atau vendor, norm-norma moral danetika menuntut biar pihak lain atau vendor tersebut yakni perusahaan yang bonafide dan tidak menjual suatu produk bajakan. Audit harus bisa menemukan ihwal hal ini dan apabila terjadi, menyerahkan terhadap manajemen puncak supaya hal tersebut tidak terulang lagi.
AUDIT PEKERJA OTAK (BRAINWARE)
Audit administrasi pengolahan data dalam bid ang ini bermaksud untuk mengungkapkan fakta perihal budi dan praktek perusahaan perihal perlakuan yang diberikannya kepada pekerja ota tersebut. Banyak jenis teknik audit yang dapat digunakan untuk mengungkapkan fakta-fakta tersebut seperti wawancara, kuesioner, penelitian dokumen perusahaan, dan sebagainya. Dengan asumsi bahwa penyelenggaraan audit ialah tenaga profesional yang menguasai bidangnya, mereka akan mampu memilih teknik audit apa yang paling tepat digunakan. Yang terang adalah bahwa temuannya disampaikan kepada manajemen puncak, kepada manajer sumber daya manusia, dan kepada para pekerja otak yang bersangkutan, baik untuk perbaikan jika diharapkan, maupun demi kenaikan kinerja para pekerja otak tersebut di masa yang mau tiba.