Aturan Termodinamika

KGgoAAAANSUhEUgAAArQAAAGjCAYAAADdBYZkAAAgAElEQVR Hukum Termodinamika

Dikutip dari Wikipedia: Hukum-aturan termodinamika pada prinsipnya menjelaskan kejadian perpindahan panas dan usaha pada proses termodinamika. Sejak perumusannya, hukum-hukum ini sudah menjadi salah satu aturan terpenting dalam fisika dan aneka macam cabang ilmu yang lain yang berafiliasi dengan termodinamika.

Termodinamika yaitu cabang ilmu fisika yang mempelajari aturan-hukum perihal kekerabatan kalor dan usahaTermodinamika sendiri berasal dari dua kata, yakni thermos yang artinya panas dan dynamic yang artinya pergeseran.

A.    Sistem dan Lingkungan

Sistem adalah satu kesatuan yang sedang diperhatikan. Sedangkan Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Kemudian, ada juga yang disebut dengan Batasan Sistem (Boundary Sistem) ialah sesuatu yang menghalangi antara Sistem dan Lingkungan.

1.     Sistem terbuka

tata cara yang melibatkan pertukaran massa dan kalor antara sistem dan lingkungan. Contohnya yaitu air di sungai. Air di sungai mampu mengalir bebas dan berinteraksi dengan lingkungan tanpa adanya pembatas (Batasan Sistem), sehingga dapat terjadi pertukaran massa dan kalor antara air sungai (Sistem) dengan segala sesuatu yang ada di sekitarnya (Lingkungan). Contoh lainnya yakni api unggun.

2.     Sistem tertutup

metode yang tidak melibatkan pertukaran massa dan kalor antara metode dan lingkungan.

          Sistem Tertutup

Memiliki Batasan sitem yang tidak terlampau berpengaruh dalam membatasi.

Contohnya : Toples, kotak makan

          Sistem Tertutup Terisolasi.

Memiliki Batasan Sistemnya lebih berpengaruh dalam membatasi antara Sistem dan Lingkungan dibandingkan dengan Sistem Tertutup yang umum.

Contohnya : Termos

 

 

B.    Hukum Termodinamika

1.     Hukum 0 Termodinamika

Jika dua buah metode mempunyai kesetimbangan termal dengan tata cara ke-3, maka ketiganya akan memiliki kesetimbangan termal satu sama lain.

  Kesetimbangan Homogen Dan Heterogen

Kesetimbangan termal adalah keadaan di mana suhu dari tata cara-tata cara yang terlibat ialah sama atau tidak ada kalor yang mengalir. Kalor sendiri mengalir dari sistem bersuhu tinggi ke tata cara bersuhu rendah.

2.     Hukum I Termodinamika

Dalam suatu metode tertutup, pergantian energi dalam tata cara tersebut akan sama dengan banyaknya kalor yang masuk ke dalam metode dikurangi perjuangan yang dijalankan oleh sistem tersebut.

              U = Q – Ws

            U = Perubahan Energi dalam

            Q    = Kalor (J)

             J    = Usaha Sistem (J)

          ΔU bertanda kasatmata (+) kalau tata cara mengalami peningkatan suhu dan bertanda negatif (-) kalau sistem mengalami penurunan suhu.

          Q bertanda positif (+) jika sistem menyerap kalor dan bertanda negative (-) Jika Sistem melepas kalor.

          W bertanda positif (+) jika Sistem melakukan perjuangan dan bertanda negative (-) jikalau Sistem menerima usaha.

3.     Hukum II Termodinamika

          Hukum II Termodinamika perihal Arah Aliran Kalor 

Kalor mengalir secara impulsif (alamiah) dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah, dan tidak mengalir secara impulsif dalam arah kebalikannya.

          Hukum II Termodinamika tentang Entropi.

Dalam sebuah sistem tertutup, setiap proses termodinamika akan menciptakan peurbahan entropi lebih besar dari 0 untuk proses irreversible, dan perubahan entropi sama dengan 0 untuk proses reversible.

Daftar Pustaka

1.https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_dalam#: :text=Energi%20dalam%20(U)%20adalah%20total,balasan%20gaya%2Dgaya%20dari%20luar.

2.     https://www.ruangguru.com/blog/hukum-dan-prinsip-termodinamika