Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Bagaimana acara yang dilaksanakan hari ini sobat-sahabat? Lancar dan tidak ada hambatan bukan? Alhamdulillah, kami pun juga ikut bahagia dengan begitu. Sore ini cukup cerah sehabis beberapa hari kemarin hujan secara terus menerus. Jemuran pakaian agak sulit kering kemarin itu. Kini sesudah sehari penuh panas tanpa mendung karenanya kering juga itu busana.
Namun, bukan problem mencuci busana yang belum kering itu menjadi pembahasan kita kali ini. Itu hanya sedikit cerita harian yang kerap terjadi pada diri saya. Pun tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi pada keseharian sebagian sobat-sobat seluruhnya. Kita dikala ini mau membicarakan perihal hukum tajwid Surat Al-Isra ayat 80 dengan dilengkapi penjelasannya. Ini cukup penting untuk kita ketahui semoga dalam membacanya nanti tidak terjadi kesalahan. Oke, pribadi disimak saja berikut ini uraiannya.
Keterangan rinci dari nomor-nomor di atas ialah :
1. Idgham mutaqaribain alasannya alasannya adalah huruf lam sukun bertemu aksara ra. Cara membacanya bunyi abjad lam lebur masuk ke huruf ra.
2. Qalqalah sughra sebab karakter qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
3. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf nun berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Qalqalah sughra alasannya adalah karakter qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
5. Qalqalah sughra alasannya abjad qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
6. Idgham bighunnah alasannya abjad qaf berharakat kasrah tanwin berjumpa abjad wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
7. Qalqalah sughra sebab karakter qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
8. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad nun berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Qalqalah sughra karena abjad qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
10. Idgham bighunnah alasannya adalah karakter qaf berharakat kasrah tanwin bertemu abjad wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
11. Qalqalah sughra alasannya adalah karakter qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
12. Idgham mutamatsilain karena karakter lam sukun berjumpa karakter lam berharakat tasydid. Cara membacanya karakter pertama diidghamkan ke huruf kedua.
13. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Idgham bilaghunnah alasannya adalah abjad nun sukun berjumpa aksara lam bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
15. Ikhfa karena aksara nun sukun berjumpa karakter kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti suara “ng”.
16. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara ltha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Idgham bighunnah karena karakter nun berharakat fathah tanwin bertemu huruf nun bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
18. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad sin berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Mad ‘iwadh alasannya adalah ra berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Sangat berguna penjelasan dari hukum tajwid tersebut. Maka sungguh penting untuk kita membaca dengan seksama klarifikasi tersebut. Sekaligus setelahnya kita mampu mempraktekkan nya di dalam bacaan ayat Al-Alquran tersebut. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.