Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Suhu udara hari ini agak tidak mengecewakan panas. Meski pun pafda waktu malam pun masih terasa panas juga. Sampai kami harus menyalakan kipas angin biar tidak terlalu berkeringat. Bila ada angin maka tenteram udaranya. Tetapi kebetulan tidak begitu banyak angin yang hadir pada hari ini. Tetapi, kami pun tetap menuliskan analisis aturan tajwid Surat Ibrahim ayat 1 lengkap dengan penjelasannya. Suhu udara yang panas tidaklah menyurutkan kami untuk membuatkan manfaat melalui analisis tajwid. Baiklah, untuk lebih bijaknya marilah kita eksklusif simak uraian analisis tajwidnya yang lengkap berikut ini.
Keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas ialah:
1. Mad umum harfi musyba’/ mutsaqqal alasannya adalah terdapat karakter yang terdapat di pembukaan surat. Pembacaannya dengan nama hurufnya dan diidghomkan. Panjangnya 6 harakat. Sering disebut fawatihussuwar. Untuk aksara ra hukumnya mad lazim harfi mukhaffaf dengan dibaca panjang dua harakat. Sedangkan untuk aksara ra hukumnya mad biasa mukhafaf harfi alasannya adalah termasuk huruf-karakter di pembukaan surat dan membacanya dipanjangkan dua harakat.
2. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter ta berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Idzhar alasannya huruf ba berharakat dhamah tanwin berjumpa karakter hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
4. Ikhfa alasannya adalah abjad nun sukun bertemu abjad zai. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan karakter nun mati, perilaku lidah dan bibir dipersiapkan menempati aksara zai.
5. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Mad lin karena abjad ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
7. Ada tiga hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah sebab aksara alif lam berjumpa abjad syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun ). Kedua, ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i sebab karakter nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Alif lam syamsiyah alasannya adalah karakter alif lam berjumpa aksara syamsiyah zha. Dibaca idgham (masuk ke abjad zha ).
9. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Terdapat tiga aturan di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya adalah aksara alif lam bertemu abjad syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke aksara nun ). Kedua, ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Idzhar syafawi alasannya adalah abjad mim sukun berjumpa dengan abjad hamzah. Cara membacanya dengan jelas.
12. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf ra berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu abjad ‘ain. Dibaca secara terang.
15. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad zai berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Alif lam qamariyah sebab abjad alif lam bertemu huruf ha’. Dibaca secara terang.
17. Mad arid lissukun alasannya aksara mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
18. Qalqalah kubra karena aksara qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.
Kami punya impian bahwa goresan pena analisis tajwid ini menambah kebaikan. Hadirnya blog ini pun diharapkan menolong para pembaca yang hendak memperdalam dan meningkatkan pengetahuan perihal ilmu tajwid. Membaca menjadi salah satu pintu untuk menambah ilmu. Maka tidaklah hingga kita meninggalkan kegiatan membaca ini dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam hal ini yakni membaca analisis tajwid ini. Demikian, supaya para pembaca selalu bergairah menuntut ilmu. Sampai bertemu kembali di peluang lainnya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.