Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Seperti hari-hari sebelumnya, pada pagi hari ini kegiatan berkala tetap dijalani. Dari sesudah berdiri dari tidur eksklusif merencanakan untuk melakukan ibadah shalat subuh. Kemudian ada sedikit waktu luang untuk bisa menulis di blog poskajian ini. Kali ini kami akan tuliskan analisis hukum tajwid Surat At-Taubah ayat 3 dilengkapi dengan penjelasannya. Hal ini kami anggap sebagai sesuatu yang amat penting. Membahas analisis tajwid dari suatu ayat sangatlah bermanfaat untuk mengasah keilmuan kita. Dengan mengetahui ilmu tajwid maka kita semua bisa membaca ayat-ayat Al-Alquran dengan benar. Berikut ini hasil analisis aturan tajwidnya.
Mengenai klarifikasi lengkap dari nomor-nomor di atas yaitu:
1. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. Idgham bighunnah alasannya aksara nun berharakat dhamah tanwin bertemu abjad mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
3. Tafkhim sebab lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
4. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter sin berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Mad shilah thawilah alasannya abjad ha (kata ganti) bertemu dengan aksara hamzah. Cara membacanya panjang 5 harakat.
6. Terdapat tiga hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya aksara alif lam berjumpa aksara syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke karakter nun ). Kedua, ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Mad lin sebab karakter wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
8. Alif lam qamariyah sebab karakter alif lam berjumpa aksara ha’. Dibaca secara terang.
9. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
10. Tafkhim sebab lafaz Allah didahului oleh karakter hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
11. Mad wajib muttashil alasannya alasannya aksara mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
12. Idgham bighunnah sebab huruf hamzah berharakat dhamah tanwin bertemu huruf mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
13. Alif lam qamariyah sebab huruf alif lam berjumpa aksara mim. Dibaca secara terperinci.
14. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter kaf berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
15. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf sin berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Ikhfa alasannya abjad nun sukun bertemu karakter ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
17. Qalqalah sughra sebab abjad qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
18. Idzhar syafawi alasannya huruf mim sukun bertemu dengan aksara fa. Cara membacanya dengan jelas.
19. Mad lin alasannya adalah karakter ya sukun didahului oleh karakter kha berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
20. Idgham bilaghunnah alasannya huruf ra berharakat dhamah tanwin bertemu karakter lam bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
21. Idzhar syafawi alasannya abjad mim sukun bertemu dengan aksara wau. Cara membacanya dengan terang.
22. Ikhfa karena abjad nun sukun berjumpa abjad ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
23. Mad lin karena abjad ya sukun didahului oleh aksara lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
24. Idzhar syafawi sebab aksara mim sukun bertemu dengan aksara fa. Cara membacanya dengan jelas.
25. Mad jaiz munfasil alasannya adalah karena abjad mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
26. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
27. Idzhar syafawi karena aksara mim sukun berjumpa dengan karakter ghain. Cara membacanya dengan terang.
28. Mad lin alasannya karakter ya sukun didahului oleh aksara ghain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
29. Tarqiq sebab lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah zai berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
30. Alif lam syamsiyah alasannya adalah huruf alif lam berjumpa abjad syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke huruf lam ).
31. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter dzal berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
32. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara ra berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
33. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter dzal berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
34. Idzhar sebab aksara ba berharakat kasrah tanwin bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
35. Mad arid lissukun karena abjad mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Sebagai seorang muslim pasti membahas ilmu tajwid ini menjadi sebuah perhatian yang utama. Kita yang sering membaca Al-Quran maka membutuhkan ilmu tajwid ini. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.