Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Kita tentu tak mau ketinggalan dengan sahabat-sahabat yang lainnya. Terutama dalam hal ilmu dan kebaikan. Meski banyak orang yang berlomba-kontes dalam hal harta benda serta kekayaan yang yang lain. Ilmu dan kebaikan tidaklah pernah mampu dikalahkan ketinggiannya. Tiap insan di dunia ini akan menjadi mulia dengan itu. Termasuk pada kesempatan yang baik ini. Kami akan menuliskan analisis hukum tajwid Surat An-Nisa ayat 33 lengkap dengan penjelasannya. Pada pembahasan ini yang menjadi fokus khususnya adalah ilmu tajwid. Dan telah menjadi sesuatu yang banyak dimengerti oleh banyak orang bahwasannya ilmu tajwid ini amat penting. Tatkala kita membaca Al-Quran maka perlu sekali untuk mengamati hukum-aturan tajwidnya. Baiklah, untuk dikala ini kita akan pribadi simak aturan tajwidnya saja berikut ini.
Keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas adalah :
1. Ikhfa sebab abjad lam berharakat kasrah tanwin berjumpa huruf jim. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati aksara jim.
2. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Di sini terdapat dua aturan di sini, pertama ghunnah alasannya mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Alif lam qamariyah karena aksara alif lam bertemu abjad wau. Dibaca secara terang.
6. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara dal berharakat fathah tegak atau bangkit dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, abjad bersukun, huruf yang diwaqaf, dan karakter bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam berjumpa abjad hamzah. Dibaca secara terperinci.
9. Qalqalah sughra alasannya aksara qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
10. Mad arid lissukun alasannya adalah abjad mad jatuh sebelum aksara yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat. Bila kita berhenti sesudah aksara nun.
11. Alif lam syamsiyah sebab karakter alif lam berjumpa huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke karakter lam ).
12. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Mad lin alasannya huruf ya sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
14. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
15. Idzhar syafawi alasannya adalah huruf mim sukun bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya dengan terperinci.
16. Mad badal sebab karakter mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dulu dari karakter mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara ta berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Idzhar syafawi alasannya karakter mim sukun bertemu dengan huruf nun. Cara membacanya dengan terperinci.
19. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf shad berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
21. Tafkhim alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
22. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
23. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
24. Mad lin alasannya adalah huruf ya sukun didahului oleh huruf syin berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
25. Ikhfa sebab abjad hamzah berharakat kasrah tanwin bertemu aksara syin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan karakter nun mati, sikap pengecap dan bibir dipersiapkan menempati karakter syin.
26. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf ha berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Mad ‘iwadh alasannya adalah dal berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Semoga bermnafaat untuk semuanya. Mohon maaf bilamana ada kesalahan dalam pembahasannya. Sukses untuk seluruhnya saja. Dan keberkahan biar selalu ada pada diri pembaca yang berbahagia. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.