Aturan Tajwid Al-Quran Surat An-Naziat Ayat 1-46 Lengkap Dengan Penjelasannya

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Kita akan menerima sangat terbantu dengan adanya kajian tentang analisis aturan tajwid surat An-Naziat Ayat 1-46 lengkap dengan penjelasannya. Tidak menyebutkan hukumnya saja. Akan tetapi kita juga harus mengenali sebab. Dengan mengenali ilmu tajwid ini maka kita akan menemukan kemudahan dalam membaca Al-Alquran secara benar. Baiklah, kita simak eksklusif uraian analisis tajwid dari surat An-Naziat berikut.

 Kita akan mendapatkan sangat terbantu dengan adanya kajian tentang  Hukum Tajwid Al-Quran Surat An-Naziat Ayat 1-46 Lengkap Dengan Penjelasannya

Penjelasan rinci dari nomor-nomor di atas adalah :

1. Terdapat tiga aturan di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu karakter syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun ). Kedua, ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

2. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad ‘ain berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

3. Mad ‘iwadh alasannya adalah qaf berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat. 

4. Ada tiga aturan di sini, pertama alif lam syamsiyah karena aksara alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke abjad nun ). Kedua, ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i sebab abjad nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

5. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara tha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

6. Mad ‘iwadh sebab tha berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat. 

7. Ada dua hukum, yang pertama alif lam syamsiyah alasannya adalah huruf alif lam berjumpa huruf syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin). Dan yang kedua, mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad sin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

8. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf ha berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

9. Qalqalah sughra alasannya adalah huruf qalqalah ba’ berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

10. Mad ‘iwadh sebab ha berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat. 

11. Ada dua hukum, yang pertama alif lam syamsiyah alasannya aksara alif lam berjumpa aksara syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin). Dan yang kedua, mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara sin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

12. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

13. Qalqalah sughra alasannya karakter qalqalah ba’ berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

14. Mad ‘iwadh sebab qaf berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat. 

15. Alif lam qamariyah alasannya huruf alif lam berjumpa karakter mim. Dibaca secara jelas.

16. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter ra berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

17. Mad ‘iwadh sebab ra berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat. 

18. Mad lin alasannya adalah abjad wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

19. Alif lam syamsiyah sebab abjad alif lam bertemu aksara syamsiyah ra. Dibaca idgham (masuk ke karakter ra ).

20. Disebut ta’ marbutah cara membacanya jikalau waqaf maka ta menjelma ha yang diwaqaf.

21. Alif lam syamsiyah karena abjad alif lam bertemu abjad syamsiyah ra. Dibaca idgham (masuk ke aksara ra ).

22. Disebut ta’ marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf.

23. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

24. Idgham bighunnah alasannya adalah karakter ba berharakat dhamah tanwin berjumpa abjad ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.

25. Mad lin sebab huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

26. Idgham bighunnah alasannya adalah huruf dzal berharakat kasrah tanwin berjumpa aksara wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.

27. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

28. Disebut ta’ marbutah cara membacanya jika waqaf maka ta berkembang menjadi ha yang diwaqaf.

29. Qalqalah sughra karena karakter qalqalah ba’ berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

30. Mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf shad berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

31. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

32. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf kha berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

33. Disebut ta’ marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta menjelma ha yang diwaqaf.

34. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter qaf berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

35. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad lam berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

36. Ada dua aturan di sini, pertama ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

37. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf dal berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

38. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad dal berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

39. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam bertemu aksara ha’. Dibaca secara jelas. Kedua, mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf ha’ berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

40. Disebut ta’ marbutah cara membacanya jikalau waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf.

41. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

42. Ada dua aturan di sini, pertama ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i sebab aksara nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

43. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf zha berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

44. Idgham bighunnah alasannya aksara mim berharakat fathah tanwin bertemu huruf nun bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.

45. Disebut ta’ marbutah cara membacanya jikalau waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf.

46. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

47. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara lam berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

48. Ikhfa alasannya abjad dzal berharakat fathah tanwin bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan mirip suara “ng”.

49. Idzhar sebab abjad ta berharakat dhamah tanwin bertemu huruf kha. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.

  Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-Anfal Ayat 73 Lengkap Dengan Penjelasannya

50. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara kaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

51. Disebut ta marbutah cara membacanya jikalau waqaf maka ta berubah menjadi ha yang diwaqaf.

Selanjutnya untuk Surat An-Naziat Ayat 13 sampai 21 yaitu :

 Kita akan mendapatkan sangat terbantu dengan adanya kajian tentang  Hukum Tajwid Al-Quran Surat An-Naziat Ayat 1-46 Lengkap Dengan Penjelasannya

Penjelasan rinci dari nomor-nomor di atas adalah :

52. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

53. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad mim berharakat  fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

54. Qalqalah sughra karena karakter qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

55. Idgham bighunnah alasannya karakter ta berharakat dhamah tanwin berjumpa abjad wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.

56. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

57. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berkembang menjadi ha yang diwaqaf.

58. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

59. Ikhfa syafawi alasannya aksara mim sukun berjumpa huruf ba’. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.

60. Alif lam syamsiyah alasannya karakter alif lam berjumpa aksara syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin ).

61. Disebut ta marbutah cara membacanya jika waqaf maka ta berkembang menjadi ha yang diwaqaf.

62. Mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf ta berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

63. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter dal berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

64. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad mim berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

65. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

66. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

67. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara dal berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

68. Mad shilah qashirah karena aksara ha (kata ganti) bertemu dengan aksara selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.

69. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah sebab abjad alif lam bertemu aksara wau. Dibaca secara terang. Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena karakter wau  berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

70. Alif lam qamariyah sebab abjad alif lam berjumpa huruf mim. Dibaca secara jelas.

71. Mad ‘iwadh karena wau berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat. 

72. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

73. Mad lin alasannya abjad wau sukun didahului oleh huruf ‘ain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

74. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

75. Mad shilah qashirah karena aksara ha (kata ganti) berjumpa dengan abjad selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.

76. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter ghain berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

77. Idgham mutamatsilain sebab aksara lam sukun bertemu huruf lam berharakat tasydid. Cara membacanya abjad pertama diidghamkan ke abjad kedua.

78. Mad jaiz munfasil alasannya alasannya abjad mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.

79. Ikhfa alasannya adalah karakter nun sukun berjumpa abjad ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 

80. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

81. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

82. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf syin berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

83. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

84. Ada dua aturan di sini, pertama alif lam qamariyah sebab abjad alif lam berjumpa abjad hamzah. Dibaca secara terperinci. Kedua, mad badal alasannya adalah huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari abjad mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.

85. Alif lam qamariyah alasannya adalah huruf alif lam bertemu huruf kaf. Dibaca secara jelas.

86. Qalqalah sughra alasannya adalah karakter qalqalah ba’ berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

87. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

88. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter shad berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

Selanjutnya untuk Surat An-Naziat Ayat 22 sampai 30 yakni :

 Kita akan mendapatkan sangat terbantu dengan adanya kajian tentang  Hukum Tajwid Al-Quran Surat An-Naziat Ayat 1-46 Lengkap Dengan Penjelasannya

Penjelasan rinci dari nomor-nomor di atas ialah :

89. Ghunnah alasannya adalah mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

90. Qalqalah sughra alasannya karakter qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

91. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter ‘ain berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

92. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

93. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter dal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

94. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad qaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

95. Tanda sifrul mustathil yaitu tanda bulatan kecil lonjong di atas karakter alif. Cara membaca aksara nun dengan panjang bila diwaqaf atau dibaca pendek jika washal atau terus.

96. Alif lam qamariyah sebab aksara alif lam bertemu aksara hamzah. Dibaca secara jelas.

97. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

98. Tafkhim sebab lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah ha berharakat dhamah. Cara membacanya tebal.

99. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

100. Terdapat dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah karena huruf alif lam berjumpa karakter hamzah. Dibaca secara jelas. Kedua, mad badal karena karakter mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan namun posisi hamzah lebih dulu dari aksara mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.

101. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah alasannya abjad alif lam bertemu aksara hamzah. Dibaca secara terperinci. Kedua, mad badal alasannya karakter mad bertemu hamzah dalam satu kata akan namun posisi hamzah lebih dulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.

102. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

103. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

104. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad fa berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

105. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

  Terjemah Tuhfathul Athfal Wal Ghilman Al Jamzuuriy

106. Qalqalah sughra alasannya adalah abjad qalqalah ba’ berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

107. Idgham bilaghunnah karena huruf ta’ berharakat fathah tanwin berjumpa karakter lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.

108. Idgham bighunnah karena nun sukun berjumpa karakter ya’. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.

109. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter syin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

110. Ikhfa alasannya karakter nun sukun berjumpa abjad ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 

111. Idzhar syafawi alasannya adalah aksara mim sukun berjumpa dengan abjad hamzah. Cara membacanya dengan terperinci.

112. Idzhar alasannya adalah karakter qaf berharakat fathah tanwin berjumpa aksara hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

113. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam berjumpa karakter syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin ).

114. Mad wajib muttashil sebab sebab huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.

115. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

116. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

117. Idzhar syafawi sebab karakter mim sukun berjumpa dengan abjad kaf. Cara membacanya dengan terperinci.

118. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

119. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

120. Mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

121. Mad lin karena karakter ya’ sukun didahului oleh abjad lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

122. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf ha berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

123. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad ha’ berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

124. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad ha berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

125. Alif lam qamariyah alasannya aksara alif lam berjumpa karakter hamzah. Dibaca secara jelas.

126. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara dzal berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

127. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter ha’ berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

128. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara ha berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

Selanjutnya untuk Surat An-Naziat Ayat 31 sampai 40 ialah :

 Kita akan mendapatkan sangat terbantu dengan adanya kajian tentang  Hukum Tajwid Al-Quran Surat An-Naziat Ayat 1-46 Lengkap Dengan Penjelasannya

Penjelasan rinci dari nomor-nomor di atas yakni :

129. Idzhar sebab abjad nun sukun bertemu aksara ha. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.

130. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

131. Mad wajib muttashil sebab alasannya karakter mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.

132. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

133. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter ‘ain berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

134. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf ha berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

135. Alif lam qamariyah alasannya karakter alif lam berjumpa abjad jim. Dibaca secara terang.

136. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter ba berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

137. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter sin berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

138. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

139. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab aksara ta berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

140. Idgham bilaghunnah sebab abjad ‘ain berharakat fathah tanwin bertemu aksara lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.

141. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun berjumpa dengan karakter wau. Cara membacanya dengan jelas.

142. Idzhar karena karakter nun sukun bertemu huruf ‘ain. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.

143. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara ‘ain berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

144. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter dal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

145. Mad wajib muttashil karena sebab karakter mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.

146. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam berjumpa abjad syamsiyah tha. Dibaca idgham (masuk ke karakter nun ). Kedua, mad umum kilmi mutsaqqal sebab huruf mad berjumpa dengan abjad bertasydid dalam satu kata. Cara membacanya panjang 6 harakat. 

147. Ghunnah alasannya adalah mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

148. Alif lam qamariyah karena aksara alif lam berjumpa huruf kaf. Dibaca secara terang.

149. Qalqalah sughra karena aksara qalqalah ba’ berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

150. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

151. Mad lin sebab karakter wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

152. Alif lam qamariyah sebab abjad alif lam bertemu karakter hamzah. Dibaca secara jelas.

153. Ikhfa alasannya adalah huruf nun sukun berjumpa huruf sin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, perilaku lidah dan bibir dipersiapkan menempati abjad sin.

154. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad sin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

155. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

156. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad ‘ain berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

157. Alif lam qamariyah sebab aksara alif lam berjumpa abjad jim. Dibaca secara jelas.

158. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara ha’ berharakat kasrah berjumpa ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

159. Idgham bighunnah sebab nun sukun berjumpa huruf ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.

160. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

161. Ada dua aturan di sini, pertama ghunnah alasannya adalah mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

162. Ikhfa sebab karakter nun sukun bertemu huruf tha. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 

163. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf ghain berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

  Aturan Tajwid Surat Al-Anfal Ayat 75

164. Mad badal alasannya adalah huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.

165. Alif lam qamariyah alasannya abjad alif lam berjumpa abjad ha’. Dibaca secara terang.

166. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad ya berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

167. Alif lam syamsiyah alasannya adalah aksara alif lam berjumpa huruf syamsiyah dal. Dibaca idgham (masuk ke aksara dal ).

168. Idzhar alasannya adalah aksara nun sukun berjumpa aksara ya. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali. Ini yakni pengkhususan dari beberapa kata di dalam Al-Alquran.

169. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

170. Alif lam qamariyah alasannya karakter alif lam bertemu aksara jim. Dibaca secara terang.

171. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf ha’ berharakat kasrah berjumpa ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

172. Alif lam qamariyah karena karakter alif lam berjumpa huruf mim. Dibaca secara jelas.

173. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

174. Ghunnah alasannya adalah mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

175. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter mim berharakat  fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

176. Idzhar sebab huruf nun sukun berjumpa huruf  kha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

177. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara kha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

178. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

179. Mad shilah qashirah karena aksara ha (kata ganti) bertemu dengan abjad selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.

180. Ada dua aturan di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya adalah aksara alif lam bertemu karakter syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke aksara nun ). Kedua, ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 

181. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam berjumpa aksara ha. Dibaca secara terperinci.

182. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

Selanjutnya untuk Surat An-Naziat Ayat 41sampai 46 yakni :

 Kita akan mendapatkan sangat terbantu dengan adanya kajian tentang  Hukum Tajwid Al-Quran Surat An-Naziat Ayat 1-46 Lengkap Dengan Penjelasannya

Penjelasan terperinci dari nomor-nomor di atas adalah :

183. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

184. Alif lam qamariyah alasannya abjad alif lam berjumpa abjad jim. Dibaca secara terperinci.

185. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

186. Alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam bertemu abjad mim. Dibaca secara terperinci.

187. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf wau berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

188. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad lam berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

189. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya adalah karakter alif lam berjumpa karakter syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke abjad sin ). Kedua, mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara sin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

190. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara ya berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

191. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

192. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter ha berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

193. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

194. Ikhfa sebab abjad nun sukun bertemu karakter ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 

195. Ikhfa alasannya huruf nun sukun bertemu huruf dzal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan abjad nun mati, sikap pengecap dan bibir disediakan menempati huruf dzal.

196. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad ra berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

197. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

198. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

199. Ikhfa sebab huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 

200. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

201. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter ha berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

202. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

203. Mad jaiz munfasil alasannya adalah alasannya aksara mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.

204. Ikhfa alasannya aksara nun sukun berjumpa karakter ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 

205. Ikhfa alasannya adalah huruf nun sukun bertemu aksara dzal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, perilaku pengecap dan bibir disediakan menempati huruf dzal.

206. Idgham bighunnah alasannya adalah nun sukun bertemu abjad ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.

207. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf syin berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

208. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara ha berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

209. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

210. Idzhar syafawi alasannya adalah abjad mim sukun berjumpa dengan karakter ya. Cara membacanya dengan terang.

211. Mad lin sebab aksara wau sukun didahului oleh karakter ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

212. Mad lin alasannya adalah huruf wau sukun didahului oleh karakter ra berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

213. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

214. Idzhar syafawi alasannya karakter mim sukun bertemu dengan aksara ya. Cara membacanya dengan terang.

215. Mad jaiz munfasil sebab alasannya adalah huruf mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.

216. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

217. Idzhar alasannya karakter ta berharakat fathah tanwin berjumpa karakter hamzah. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.

218. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh karakter hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

219. Mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf ha’ berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

220. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

Selesailah juga kita menganalisis aturan tajwid dari Surat An-Naziat ayat 1-40. Selanjutnya, kita mampu pribadi mengamalkannya tatkala membaca Al-Quran. Sampai di sini dahulu, supaya berfaedah bagi para pembaca seluruhnya. Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh