close

Asuhan Keperawatan Pada Ny.T Post Op Sc Hari Ke-3

KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. T POST OP SEKSIO  SESAREA
 HARI KE-3 DENGAN INDIKASI PRESBO

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Persalinan ialah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang cukup bulanatau mampu hidup di luar kandungan lewat jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan tunjangan atau tanpa sumbangan (kekuatan sendiri). Persalinan normal yakni proses lahirnya janin dengan tenaga ibu sendiri, tanpa pertolongan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayiyang pada umumnya berlangsung kurang dari 24 jam(C.Sri Hari Ujiningtyas, S.Kep, 2009: 1).
Ada beberapa bentuk persalinan menurut definisi antara lain : persalinan spontan adalah jikalau persalinan seluruhnya berjalan dengan kekuatan ibu sendiri, persalinan produksi yaitu jikalau proses persalinan dengan pinjaman tenaga dari luar dan persalinan proposal adalah jika kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan (Manuaba,1998: 144).
Istilah sectio caesarea berasal dari kata latin caedere yang artinya memotong, pemahaman ini semula dijumpaidalam Roman Law (Lex Regia) dan emperior’s Law (Lex Caesarea) yakni undang-undang yang mengharapkan supaya janin dalam kandungan ibu-ibu yang meninggal harus dikeluarkan dari dalam rahim.Ada beberapa ungkapan dalam seksio sesarea diantaranya yaitu seksio sesarea primer(efektif)ialah dari semula sudah dijadwalkan bahwa janin akan dilahirkan secara seksio sesarea, tidak diharapkan lagi kelahiran biasa misalnya pada panggul sempit. Seksio sesarea sekunder ialah dalam hal ini kita bersikap menjajal menunggu kelahiran biasa (partus percobaan)bila tidak ada kemajuan persalinan atau partus percobaan gagal, baru dijalankan seksio sesarea.Seksio sesarea ulang (repeat caesarean section) adalah ibu pada kehamilan yang lalu mengalami seksio sesarea (previous caesarean section) dan pada kehamilan selanjutnya dijalankan seksio sesarea ulang(Rustam Mochtar, 1987: 117).
Indikasi dilakukannya seksio sesarea diantaranya adalah panggul sempit, plasenta previa, malpresentasi janin : letak lintang,  penyajian bokong.Seksio sesarea merupakancara yang terbaik dalam segala letak lintang dengan janin hidup dan besar, Presentasi dahi dan tampang (letak defleksi) kalau cara-cara lain tidak berhasil serta keadaan bayi yang Gemelli(Rustam Mochtar, 1987: 118).
Presentasi bokong yakni suatu kondisi pada letak janin memanjang dimana presentasi bokong dengan atau tanpa kaki merupakan bab terendahnya. Ada berbagai macam presentasi bokong  antara lain  penyajian bokong sempurna yaitu bokong turun terlebih dulu, tungkai fleksi pada abdomen janin dan kaki sepanjang bokong janin, presentasi bokong kaki tidak sempurna yakni penyajian bokong dengan satu atau kedua kaki atau lutut prolaps ke dalam vagina dan penyajian bokong, tungkai terletak ekstensi sepanjang tubuh janin sehingga bokong turun apalagi dahulu. Jenis persalinan dengan presentasi bokong juga dapat dilakukan persalinan pervaginam dengan cara bayi dilahirkan seluruh tubuhnya dengan ekstraksi tetapi untuk presentasi bayi mirip presentasi bokong, seksio sesarea ialah metode persalinan yang paling aman, untuk ibu seksio sesarea mempunyai resiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi dari persalinan pervaginam. Meskipun demikian, bila laba dan resiko sepadan, persalinan seksio sesarea kian sering direkomendasikan, khususnya pada keadaaan mirip : berat janin yang lebih dari 3500gram, presentasi bokong kaki (meningkatnya resiko prolapstalipusat dan dilatasiserviks yang tak tepat)(Ben-Zion Taber,MD,1994: 109).
Penyebab dari presentasi bokong sendiri belum diketahui, tetapi terdapat bebarapa aspek resiko selain prematuritas ialah abnormalitasstructuraluterus, polihidramnion, plasenta previa, multiparitas, moima uteri, kehamilan multipel, anomali janin(anensefali dan hidrosevalus), dan riwayat presentasi bokong sebelumnya(Sarwono Prawihardjo, 2009: 588).
Di Amerika Serikat pada tahun 1990 angka persalinan dengan cara Seksio sesareaialah 23,5% ialah angka yang lebih tinggi dibanding kebanyakan negara lain. Di Indonesia terjadi peningkatan seksio sesarea dimana tahun 2000 sebesar 47,22%, tahun 2001 sebesar 45,19%, tahun 2002 sebesar 47,13%, tahun 2003 sebesar 46,87%, tahun 2004 sebesar 53,22%, tahun 2005 sebesar 51,59% dan tahun 2006 sebesar 53,68%(Http://etd.eprints.ums.ac.id/13349/2/BAB_I_.pdf).
Angka kejadian penyajian bokong di India ialah 3-4% dari 136.256 dari persalinan yang ada. Kejadian persalinan presentasi bokong sebanyak 4-4,5% di Asia. Sedangkan di Indonesia di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang sepuluh tahun terakhir ditemukan persalinan penyajian bokong sebesar 8,63%(Http://www.scribd.com/doc/12863508/Letak-Sungsang- presbo).
Tindakan pembedahanseksio sesarea yang dikerjakan di RSUD dr. Seoselo Slawi 6 bulan terakhir ini ialah 19,3% dari jumlah kelahiran yang terjadi yaitu sebesar 2459. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu 17,5%  dari jumlah kelahiran yang terjadi adalah sebesar 2138. Ini diduga alasannya adalah terjadi peningkatanatau indikasimasalah pada proses persalinan sehingga dijalankan operasi seksio sesarea. Sedangkan berdasarkan data yang didapat di RSUD dr.Soeselo Slawi dalam enam bulan terakhir sebanyak 5,4% kelahiran melalui  pembedahan seksio sesarea dengan indikasi presentasi bokong dari total persalinan dengan pembedahan seksio sesarea yakni sebesar 1045(Diklat RSUD dr. Soeselo Slawi).
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat problem tersebut dalam suatu karya tulisdengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N POST OPSEKSIO SESAREA HARI KETIGADENGAN INDIKASI PRESBO DI RUANG NUSA INDAH RSUD dr. SOESELO SLAWI ”
B.       Tujuan Penulisan
1.    Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada ibu dengan Post Op Seksio Sesarea
2.    Tujuan Khusus
a.    Melakukan pengkajian pada Ny.N dengan Post Op Seksio Sesarea untuk mendapatkan data subyektif dan obyektif.
b.    Merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. N dengan Post OpSeksio Sesarea
c.    Merencanakan tindakan keperawatan pada Ny. N dengan Post OpSeksio Sesarea.
d.   Melakukan implementasi pada Ny. N dengan Post OpSeksio Sesarea
e.    Melakukan evaluasi kepada pelaksanaan yang telah dilaksanakan pada Ny. N dengan Post OpSeksio Sesarea.
f.     Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Ny.N dengan Post Op Seksio Sesarea
C.      Metode Penulisan
Metode yang dilakukan antara lain:
1.    Study perkara
            Dalam hal ini penulis  menerima data yang diharapkan dengan cara melaksanakan wawancara secara eksklusif dengan klien dan keluarga, mengobservasi, dan menyaksikan catatan status klien.
2.    Study pustaka
            Metode ini  merupakan pendukung dalam menyusun karya tulis ilmiah ini yang berasal dari buku-buku  bacaan yang bekerjasama dengan masalah yang dibahas, sehingga mampu diperoleh informasi dan dasar-dasar teori mengenai pengertian yang definitive dalam relevansinya dengan masalah yang diperhatikan.
D.      Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis memakai sistematika yang terdiri dari :
BAB I      : PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
B.  Tujuan Penulisan
C.  Metode Penulisan
D.  Sistematika Penulisan
BAB II    : TINJAUAN KASUS
A.   Pengkajian
B.   Prioritas Masalah
C.   Intervensi
D.   Implementasi
E.    Evaluasi
BAB III   : PEMBAHASAN
BAB IV   : PENUTUP
A.  Simpulan
B.  Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

>>>berikutnya klik di bawah<<<