close

Asal Seruan Kehidupan Di Bumi Menurut Teori Para Ahli

Evolusi sudah menunjukkan satu kerangka penting untuk mempelajari sejarah kehidupan di bumi. Bagaimana kehidupa di bumi mulai tebentuk?
Asal Usul Kehidupan di Bumi
Ada beberapa teori yang mengungkap wacana asal – usul kehidupan di bumi, antara lain sebagai berikut.
a.    Teori Cosmozoic ( Kosmos ),menyatakan bahwa bentuk kehidupan sederhana yang berasal dari bab lain alam semesta telah meraih bumi. Hal demikian mampu terjadi alasannya adalah efek suhu yang ekstem dan radiasi
b.    Teori Generatio Spontanea ( abiogenesis ), menyatakn bahwa makhluk hidup dapat berasal dari benda mati secara impulsif. Teori ini, antara lain percaya bahwa belatung berasal dari daging amis. Salah seorang ilmuwan yang mendukung teori abiogenesis ini yaitu Aristoteles
c.    Teori Biogeneis, menyatakan bahwa segala kehidupan berasal dari kehidupan. Teori biogenesis ini timbul sebagai bentuk sanggahan kepada teori abiogenesis. Dalam teori biogenesis dinyatakan bahwa tidak benar belatung berasal dari daging busuk. Belautng berasal dari telur lalat. Beberapa ilmuwan yang mendukung teori biogenesis ini yakni Francisco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
d.    Teori Naturalistik ( evolusi kimia ), menyatakan bahwa sudah berkembang suatu keadaan tertentu di tampang bumi yang mampu mendukung kehidupan. Beberapa zat tertentu ( berupa unsur penyusun kehidupan ) sudah meningkat membentuk makhluk hidup sederhana. Makhluk hidup tersebut lalu berevolusi secara progresif menjadi bentuk yang lebih kompleks. Teori tersebut dikemukakan pada tahun 1923 oleh A.I.Oparin ( Rusia ) dan disokong oleh hasil penelitian Harold C. Urey dan  Stanley Miller ( USA ) pada awal tahun 1950
Sejarah Kehidupan di Bumi
Sejarah kehidupan di bumi dapat diungkap lewat fosil. Fosil sudah menjadi bukti yang paling besar lengan berkuasa untuk menjelaskan ihwal kejadian makroevolusi. Makroevolusi merupakan parubahan dalam skala besar di atas tingkatan spesies yang berlangsung dalam rentang waktu yang sungguh lama.
Kebanyakan fosil ditemukan tertanam di dalam batuan sedimen. Melalui proses alami yang panjang, sedimen – sedimen mampu tersusun secara berlapis – lapis membentuk strata ( tingkatan ). Setiap lapisan sedimen mampu ditemukan umurnya. Fosil – fosil yang terjebak dalam strata, disebut catatan fosil berguna bagi ilmuwan untuk menerangkan sejarah kehidupan di bumi. Studi khusus yang mempelajari catatan fosil disebut paleontologi.

Umur fosil dapat dihitung dengan cara menentukan umru relatif dan umur sewenang-wenang. Umur relatif ditentukan berdasarkan letak fosil dalam strata. Seluruh strata yang mengandung fosil yang serupa di anggap mempunyai umuur yang sama. Unsur diktatorial mampu diputuskan dengan memakai prinsip waktu paruh isotop radioaktif yang tersimpan pada fosil. Waktu paruh merupakan waktu yang dibutuhkan untuk mengubah separu atom – atom radioaktif menjadi isotopnya yang stabil.