Asal Muasal Padi | Cerita Rakyat

Apa itu Cerita Rakyat? – Cerita rakyat merupakan kisah yg berasal dr masyarakat & meningkat dlm masyarakat pada masa lalu yg menjadi ciri khas setiap bangsa yg mempunyai kultur budaya yg beraneka ragam meliputi kekayaan budaya & sejarah yg dimiliki masing-masing bangsa. 


Pada umumnya, dongeng rakyat mengisahkan perihal sebuah insiden di sebuah tempat atau asal usul sebuah tempat. Tokoh-tokoh yg dimunculkan dlm cerita rakyat lazimnya diwujudkan dlm bentuk hewan, insan maupun dewa.

Salah satu dr dongeng rakyat yg familiar dgn kebudayaan Jawa ialah asal mula padi. Berikut dongeng rakyat yg mampu Sobat simak..


Dahulu kala di Kahyangan, Batara Guru yg menjadi penguasa tertinggi kerajaan langit, memerintahkan segenap yang kuasa & dewi untuk bahu-membahu, menyumbangkan tenaga untuk membangun istana gres di Kahyangan. Siapapun yg tak menaati perintah ini dianggap pemalas, & akan diiris tangan & kakinya. Mendengar titah Batara Guru, Antaboga (Anta) sang yang kuasa ular sangat cemas. Betapa tidak, ia samasekali tak memiliki tangan & kaki untuk melakukan pekerjaan . Jika mesti dihukum pun, tinggal lehernyalah yg dapat dipotong, & itu berarti maut. Anta sungguh ketakutan, kemudian ia meminta hikmah Batara Narada, kerabat Batara Guru, mengenai persoalan yg dihadapinya. Tetapi sayang sekali, Batara Narada pun resah & tak mampu memperoleh cara untuk menolong sang dewa ular. Putus asa, Dewa Anta pun menangis tersedu-sedu meratapi betapa buruk nasibnya.

Akan tetapi tatkala tetes air mata Anta jatuh ke tanah, dgn asing tiga tetes air mata menjelma mustika yg berkilau-kilau bagai permata. Butiran itu sesungguhnya yakni telur yg memiliki cangkang yg indah. Barata Narada menyarankan supaya butiran mustika itu dipersembahkan pada Batara Guru sebagai bentuk permintaan agar ia memahami & mengampuni kekurangan Anta yg tak mampu ikut bekerja membangun istana.

  √ Cerita Jaka Tarub dalam Bahasa Jawa Secara Singkat

Dengan mengulum tiga butir telur mustika dlm mulutnya, Anta pun berangkat menuju istana Batara Guru. Di tengah perjalanan Anta bertemu dgn seekor burung gagak yg kemudian menyapa Anta & menanyakan kemana ia hendak pergi. Karena mulutnya sarat berisi telur Anta hanya diam tak dapat menjawab pertanyaan si burung gagak. Sang gagak menerka Anta arogan sehingga ia amat tersinggung & marah. Burung hitam itu pun menyerang Anta yg panik, ketakutan, & kebingungan. Akibatnya sebutir telur mustika itu pecah. Anta secepatnya bersembunyi di balik semak-semak menunggu gagak pergi. Tetapi sang gagak tetap menanti sampai Anta keluar dr rerumputan & kembali mencakar Anta. Telur kedua pun pecah, Anta secepatnya melata beringsut lari ketakutan menyelamatkan diri, kini hanya tersisa sebutir telur mustika yg selamat, utuh & tak pecah.

Akhirnya Anta tiba di istana Batara Guru & secepatnya mempersembahkan telur mustika itu pada sang penguasa Kahyangan. Batara Guru dgn bahagia hati mendapatkan persembahan mustika itu. Akan tetapi setelah mengenali mustika itu yakni telur asing, Batara Guru memerintahkan Anta untuk mengerami telur itu sampai menetas. Setelah sekian lama Anta mengerami telur itu, maka telur itu pun menetas. Akan namun dengan-cara asing yg keluar dr telur itu yakni seorang bayi wanita yg sungguh manis, lucu, & menggemaskan. Bayi wanita itu secepatnya diangkat anak oleh Batara Guru & permaisurinya.

Nyi Pohaci Sanghyang Sri yakni nama yg diberikan pada putri itu. Seiring waktu berlalu, Nyi Pohaci tumbuh menjadi seorang gadis yg elok luar biasa. Seorang putri yg baik hati, lemah lembut, halus tutur kata, luhur kecerdikan bahasa, menarik semua insan. Setiap mata yg memandangnya, tuhan maupun manusia, secepatnya jatuh hati pada sang dewi. Akibat kecantikan yg mengalahkan semua bidadari & para dewi Kahyangan, Batara Guru sendiri pun terpikat pada anak angkatnya itu. Diam-membisu Batara guru menyimpan kehendak untuk mempersunting Nyi Pohaci. Melihat gelagat Batara Guru itu, para ilahi menjadi khawatir jika dibiarkan maka kejadian yg tak biasa ini akan menghancurkan keselarasan di Kahyangan. Maka para ilahi pun berunding menertibkan siasat untuk memisahkan Batara Guru & Nyi Pohaci Sanghyang Sri.

  Cerita Rakyat Lutung Kasarung Basa Jawa Singkat

Untuk melindungi kesucian Nyi Pohaci, sekaligus mempertahankan keharmonisan rumah tangga sang penguasa Kahyangan, para dewata sepakat bahwa tak ada jalan lain selain mesti membunuh Nyi Pohaci. Para dewa menghimpun segala macam racun berbisa paling mematikan & segera membubuhkannya pada minuman sang putri. Nyi Pohaci secepatnya mati keracunan, para ilahi pun cemas & ketakutan dikarenakan telah melaksanakan dosa besar membunuh gadis suci tak berdosa. Segera mayat sang dewi dibawa turun ke bumi & dikuburkan ditempat yg jauh & tersembunyi.


Lenyapnya Dewi Sri dr Kahyangan menciptakan Batara Guru, Anta, & segenap dewata pun berduka. Akan tetapi sesuatu yg abnormal terjadi, karena kesucian & kebaikan akal sang dewi, maka dr dlm kuburannya timbul beraneka flora yg sangat berguna bagi umat insan. 

Dari kepalanya muncul pohon kelapa; dr hidung, bibir, & telinganya timbul banyak sekali tanaman rempah-rempah bau & sayur-mayur; dr rambutnya berkembang rerumputan & berbagai bunga yg cantik & harum; dr dadanya berkembang buah buahan yg ranum & manis; dr lengan & tangannya tumbuh pohon Jati, Cendana, & banyak sekali pohon kayu yg bermanfaat; dr alat kel*minnya muncul pohon aren atau enau bersadap nira manis; dr pahanya tumbuh aneka macam jenis tumbuhan bambu, & dr kakinya timbul berbagai tanaman umbi-umbian & ketela; alhasil dr pusaranya muncullah tumbuhan padi, materi pangan yg paling berguna bagi manusia.

Versi lain menyebutkan padi berberas putih muncul dr mata kanannya, sedangkan padi berberas merah dr mata kirinya. Singkatnya, semua tanaman berguna bagi insan berasal dr badan Dewi Sri Pohaci. 


Sejak dikala itu umat manusia di pulau Jawa memuliakan & mencintai sang Dewi baik hati, yg dgn pengorbanannya yg luhur sudah menawarkan berkah kebaikan alam, kesuburan, & ketersediaan pangan bagi insan.