Asal-Ajakan Nama Indonesia

MLvIlATrbpsPUQzKJxRsWjTbFrcSbHOCrsohhnOhpyg Asal-usul Nama Indonesia
Serba Sejarah Di kala penjajahan India-Belanda ini timbul nama Indonesia. Pertama kali digunakan oleh dua orang Inggris, ialah George Samuel Windsor Earl, seorang pengacara kelahiran London, yang bareng James Richardson Logan, seorang pengacara kelahiran Scotlandia, menulis artikel sebanyak 96 halaman di Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia No. 4, tahun 1850 dengan judul “The Ethnology of the Indian Archipelago: Embracing Enquiries into the Continental Relations of the Indo-Pacific Islanders.” Mereka menamakan masyarakatIndia-Belanda bab barat yang berasal Proto-Malaya (Melayu renta) dan Deutero-Malaya (Melayu muda), sebagai Indunesians (Indu, bahasa Latin, artinya: India; Nesia, asal katanya yaitu nesos, bahasa Yunani, artinya: kepulauan).


Sedangkan penduduk di kawasan India-Belanda bab timur masuk ke dalam kategori Melanesians (Mela = hitam. Melanesia = kepulauan orang-orang hitam). Oleh alasannya itu, Earl sendiri lalu cenderung memakai perumpamaan Melayu-nesians, untuk menamakan penduduk India-Belanda bab barat. Kemudian Logan merubah Indunesia menjadi Indonesia (Indos dan Nesos, keduanya berasal dari bahasa Yunani) dalam tulisan-tulisannya di Journal tersebut.

Adalah Adolf Bastian, seorang dokter dan sekaligus etnolog Jerman, yang mempopulerkan nama Indonesia ketika mempublikasikan laporan perjalanan dan penelitiannya di Berlin, yang diterbitkan dalam karya 5 jilid (1864 – 1894) dengan judul “Indonesien, oder die Inseln des malaysischen Archipels” (bahasa Jerman, artinya: “Indonesia, atau Pulau-Pulau dari Kepulauan Malaya”). Jilid I berjudul Maluku, jilid II Timor dan Pulau-Pulau Sekitarnya, jilid III Sumatera dan Daerah Sekitarnya, jilid IV Kalimantan dan Sulawesi, jilid V Jawa dan Penutup.

Sejak dahulu hingga sekarang, para ilmuwan Eropa lebih senang memakai perumpamaan/kata bahasa Latin atau Yunani untuk penamaan hal-hal yang sehubungan dengan ilmiah, demikian juga untuk menamakan ras masyarakatdi daerah Malaya dan India Belanda bab barat.

  Ternyata Bung Karno Pernah Larang Atribut Sinterklas

Eduard Douwes Dekker, dalam bukunya “Max Havelaar” menyebut India-Belanda dengan nama Insulinde, variasi bahasa Belanda untuk Kepulauan India. Ketika Indische Partij (Partai India) yang diresmikan oleh keponakannya dilarang oleh Pemerintah India Belanda tahun 1913, para anggotanya mendirikan Partai Insulinde.

Baik Indunesian, Indonesien atau Insulinde semua artinya yaitu Kepulauan India, untuk memperlihatkan identitas pribumi yang hidup di bagian barat kawasan India- Belanda, sedangkan yang hidup di daerah timur –Flores, Timor, Maluku dan Papua-sebetulnya ialah orang-orang Melanesia (Kepulauan orang-orang hitam).

Yang tergolong pertama memakai kata Indonesia pada awal tahun 20-an yakni Perhimpunan Indonesia di Belanda, Sam Ratu Langie dan Partai Komunis Indonesia.
Makara kata Indonesia yang sampai kini digunakan oleh Republik Indonesia artinya tak lain yaitu: Kepulauan India.


Selain Indonesia, yang menggunakan nama yang “diciptakan” oleh orang-orang Inggris dan lalu dipopulerkan oleh orang Jerman, juga Phillipina (Filipina), yang masih tetap menggunakan nama peninggalan penjajahan. Ketika orang-orang Spanyol menguasai daerah tersebut, sebagai persembahan terhadap raja Spanyol, Phillip, jajahan itu diberi nama Philippina.

Banyak negara setelah merdeka mengganti nama yang “diciptakan” atau diberikan oleh penjajahnya, seperti Ceylon menjadi Sri Lanka, Burma menjadi Myanmar, Indo-Cina menjadi Vietnam, Rhodesia menjadi Zimbabwe, Gold Coast menjadi Ghana, South-West Afrika menjadi Namibia, dll.

Makara seandainya bangsa ini sepakat untuk meninggalkan nama yang diciptakan oleh orang Eropa, maka Indonesia bukanlah negara pertama yang mengganti nama peninggalan abad penjajahan.


Sejarah Asal – Usul Nama Indonesia Ditemukan Dapat menjadi bahan pertimbangan, untuk kembali memakai nama yang sudah lebih dari 1000 tahun dipakai oleh nenek moyang kita, adalah NUSANTARA.

sumber : kaskus.us