Arsitektur Rumah Tradisional Di Indonesia


Arsitektur Tradisional Selain bentuknya yang menjadi ciri dari rumah tradisional ialah bah Arsitektur Rumah Tradisional di Indonesia
Bentuk -bentuk atap rumah di Bogor (Jawa-Barat) jaman dahulu 


Arsitektur Tradisional
Selain bentuknya yang menjadi ciri dari rumah tradisional yaitu materi- materi yang dipakai, mirip balok kayu, bambu, lembaran-lembaran daun, jenis rumput atau alang-alang dan serat.

Bentuk rumah atap, atap, dinding dan bahan yang digunakan secara keseluruhan sesuai dengan iklim tropis yang panas, sedangkan aturan bentuk  serta letak rumah diputuskan oleh doktrin supernatural yang dianut.

Rumah di Madura misalnya tidak dibenarkan menghadap ke matahari terbit. Atau pada orang Batak Mandailing  hiasan rumah merupakan citra tentang bagaimana masyarakat mempertimbangkan kosmos (kartomi 1981). Kepala kerbau dan tanduknya menggambarkan bumi dan langit. Kerbau sendiri ialah binatang yang dianggap penting dalam upacara : kendaraan nenek moyang untuk pergi ke alam atas.

Secara garis besarnya, di Indonesia terdapat lebih dari 30 arsitektur rumah tradisional (Sargeant,1975) dengan ratusan variasinya. Masyarakat Batak, misalnya mempunyai rumah tradisional juga rumah upacaranya – yang menggunakan hiasan kepala kerbau di atapnya. Rumah ini berupa panggung.

Di Minang tidak jarang ditemui rumah tradisional dengan atap berupa lengkungan (seperti tanduk kerbau) yang kadang-kadang hingga tiga pasang untuk satu rumah. Sumber Selekta Manifestasi Budaya Indonesia 1986 PT Alumni – Bandung





  Budaya Kawin Lari Di Desa Sade Lombok