A. PENELITIAN DITINJAU DARI HAKEKATNYA
1. Apakah Penelitian Itu
Apakah yang dimaksud dengan penelitian Itu?. Pertanyaan ini yaitu suatu perumpamaan yang hakiki berkaitan dengan dasar filosofis yang berkaitan dekat dengan ontologi suatu observasi untuk menjawab pertanyaan What is real? Atau apakah realitas dari observasi? Untuk memperoleh tanggapan tersebut, alangkah baiknya bila seorang peneliti mencari duduk perkara yang berhubungan dengan realitas penelitian yang umumnya dijabarkan dalam bahasan penelitian. Penelitian yang akan dibahas ini yaitu penelitian kuantitatif yang mempunyai dasar positivesme dan banyak diterapkan dalam bidang-bidang ilmu wawasan sosial, ekonomi, dan pendidikan. Adapun ciri-ciri penelitian yang memiliki dasar positivesme, di antaranya adalah selaku berikut.
a. Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu.
b. Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
c. Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.
d. Membuat jarak antara peneliti dan yang diteliti, supaya tidak ada dampak atau kontaminasi terhadap variabel yang hendak diteliti.
e. Menekankan penggunaan tata cara statistik untuk mencari balasan permasalahan yang hendak diteliti.
Bila diamati secara lebih seksama, dalam mencari batas-batas perihal apakah penelitian itu maka akan diperoleh bahwa setiap pakar akan menawarkan jawaban yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut di antaranya dipengaruhi oleh adanya aspek yang melatarbelakangi seorang peneliti disamping aspek pengalaman yang sudah dimiliki dalam hidup seorang peneliti.
Penelitian tidak lain yaitu art and science guna mencari balasan terhadap suatu permasalahan (Yoseph dan Yoseph, 1979). Karena seni dan ilmiah maka penelitian juga akan memperlihatkan ruang yang hendak mengakomodasikan adanya perbedaan perihal apa yang dimaksud dengan observasi. Penelitian mampu pula diartikan sebagai cara observasi atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban problem atau proses penemuan, baik discovery. maupun invention. Discovery diartikan hasil temuan yang memang sesungguhnya telah ada, sebagai teladan contohnya inovasi Benua Amerika ialah inovasi yang sesuai untuk arti discovery. Sedangkan invention dapat diartikan selaku inovasi hasil observasi yang betul-betul baru dengan santunan fakta. Misalnya hasil kloning dari hewan yang telah mati dan dinyatakan penuh, lalu diteliti untuk memperoleh jenis yang baru.
Penelitian merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter formal dan intensif sebab mereka terikat dengan aturan, urutan, maupun cara penyajiannya agar mendapatkan hasil yang diakui serta berfaedah bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan kecermatan dan ketepatan dalam melaksanakan proses observasi biar mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan persoalan lewat relasi alasannya adalah dan balasan,dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil sama.
Penelitian berdasarkan Kerlinger (1986) adalah proses inovasi yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol,empiris dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Beberapa karakteristik observasi sengaja ditekankan oleh Kerlinger agar kegiatan penelitian berlainan dengan acara profesional yang lain. Penelitian berlawanan dengan acara yang menyangkut tugas-tugas wartawan Yang umumnya meliput dan melaporkan info atas dasar fakta. Pekerjaan mereka belum dikatakan observasi, sebab tidak dilengkapi karakteristik lain yang mendukung biar mampu dibilang hasil observasi, ialah karakteristik mendasarkan pada teori yang ada dan berhubungan dan dijalankan secara intensif dan dikontrol dalam pelaksanaannya.
Dari beberapa pendapat tersebut terperinci kiranya bahwa setiap orang pada prinsipnya akan menawarkan pengertian wacana penelitian berbeda-beda. Perbedaan tersebut umumnya tergantung dengan beberapa aspek mirip di antaranya: Latar belakang pengetahuan seseorang, kehidupan seseorang, dan pengalaman yang dimiliki oleh seseorang itu. Sebagai jawaban atas pertanyaan tentang apakah penelitian itu? Dapat disimpulkan bahwa :”Penelitian yaitu usaha seseorang yang dijalankan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi mirip pengamatan sistematis, terkendali, mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan fakata dasn gejala yang ada”:.
2. Tujuan Penelitian
Tidak semua acara penelitian susah dan melelahkan alasannya itu memerlukan biaya, tenaga, dan waktu. Dalam kegiatan penelitian memang menganclung acara Yang kadang sukar dan bikin capek, namun penelitian memiliki tujuan yang akan diraih oleh peneliti. Beberapa tujuan penelitian yang hendak dicapai mampu dilihat di antaranya termasuk pada keterangan di bawah ini.
a. Untuk Memperoleh Informasi Baru
Penelitian lazimnya akan berhubungan dengan gosip atau data yang masih baru jikalau dilihat dari aspek si peneliti. Walaupun mungkin saja suatu data atau fakta tersebut sudah ada dan berada di sebuah kawasan dalam waktu lama. Alpabila data tersebut baru diungkap dan disusun secara sistematis oleh seorang peneliti pada ketika itu maka mampu dikatakan bahwa data peneliti tersebut dibilang data baru. Data gres yang sering dijumpai dalam hal ini misalnya yaitu fakta sejarah yang diperoleh di suatu situs, sebagai contoh misalnya data di desa Wonoboyo, Klaten. Dari situs tersebut ditemukan di antaranya peninggalan peradaban masyarakat kuno yang berbentukguci, mata duit, watu permata, dan bab bawah sebuah bangunan Yang ialah bangunan kuno. Hasil-hasil temuan tersebut menurut para jago arkeologi ialah peninggalan pada zaman Mataram Kuno. Demikian pula dengan hasil studi para siswa, hasil buatan suatu perusahaan, persepsi penduduk terhadap sebuah kebijakan pemerintah dan informasi yang berkembang dan sebagainya, adalah merupakan data yang kafeu jika dicari oleh peneliti.
b. Untuk Mengembangkan dan Menjelaskan Data Penelitian
Tujuan yang kedua yakni membuatkan dan menerangkan. Fungsi kedua ini penting dan berfaedah secara signifikan dikala para peneliti berusaha rnemecahkan masalah dengan tidak menghendaki terjadinya pengulangan kerja atau penggunaan tenaga yang sia-sia. Mereka perlu menggali dari variasi sumber-sumber wawasan yang relevan supaya mampu menandakan pentingnya persoalan yang akan dipecahkan. Dengan melakukan pengembangan dan usaha menjelaskan melalui teori yang didukung oleh fakta-fakta pendukung Yang ada, peneliti akan mampu sampai pada perlindungan pernyataan sementara yang sering disebut sebagai hipotesis penelitian.
c. Untuk Menerangkan, Memprediksi, dan Mengontrol Suatu Ubahan
Ubahan yang di dalam istilah observasi disebut variabel adalah simbol yang dipakai untuk mentransfer tanda-tanda ke dalam data observasi. Seorang peneliti perlu mengetahui variabel yang disebut variabel bebas atau independent vari(I/)/(dan variabel tergantung atau sering pula disebut dependent variable,sehingga la mampu mengenali secara pasti imbas variabel satu kepada variabel yang lainnya. Dan lalu mampu menandakan keterkaitan dan keterkaitan variabel yang ada; dapat memprediksi apa yang terjadi di antara variabel atau bahkan mengendalikan untuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat. Tujuan penelitian yang ketiga ini penting dalam faktor akademika sebab dengan mempunyai kemampuan yang meliputi pertanda, memprediksi, dan mengatur sesuatu, dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut yaitu orang andal atau “umaroh” yang mempunyai kelebihan apabila dibandingkan dengan orang awam.
3. Karakteristik Penelitian
Tidak jarang orang berpikir dan lalu beranggapan bahwa seseorang yang tiba, menyaksikan secara cermat suatu kejadian, kemudian melaporkannya kepada orang lain dikatakan ia sudah melakukan penelitian. Demikian pula dengan seseorang yang bertatap wajah dengan seorang guru di sekolah, melaksanakan tanya jawab dengan guru tersebut, kemudian mencatat hasil tatap tampang tersebut, dikatakan bahwa beliau sudah melakukan observasi.
Anggapan tersebut kurang sempurna, kedua acuan tersebut belum bisa dikatakan selaku observasi. Karma tidak semua acara observasi secara cermat, untuk mengambil data dan melaporkannya dapat dikatakan selaku penelitian. Yang perlu diketahui, memang mengandung bagian-komponen kegiatan mirip di bantalan, yakni datang ke kawasan penelitian, melakukan wawancara, dan sebagainya. Kegiatan tersebut masih perlu ditambah beberapa kegiatan penting yang lain mirip memilih permasalahan yang hendak clipecahkan, mempunyai tujuan observasi, melaksanakan kajian ilimah dan menetapkan aturan metodologi observasi yang tepat dan sesuai dengan permasalahannya.
Agar mempunyai citra yang komprehensif tentang sebuah kegiatan observasi, berikut ini ditampilkan secara singkat beberapa karakteristik penting dari observasi. Beberapa karakteristik penelitian tersebut, di antaranya seperti berikut;
a. Mempunyai Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian yakni penting dalam setiap kegiatan penelitian. Kegiatan sesibuk dan sesukar apa pun hanya mampu disebut bersibuk-sibuk, bila mereka tidak mempunyai tujuan. Dalam setiap observasi, peranan tujuan yakni menunjukkan arah dan target yang mau dicapai dan bagi seorang peneliti mampu digunakan standar dan evaluasi ketercapaian tujuan yang sudah ditetapkan.
b. Memiliki Kegiatan Pengumpulan Data Baru. Seorang peneliti yang tidak menggeluti dan mencari datPa di lapangan, tidak melaksanakan pengumpulan data, tidak melakukan pengamatan, serta pengontrolan terhadap objek yang diteliti maka aktivitas yang dilaporkan tidak mampu dikategorikan sebagai acara penelitian.
c. Memiliki Kegiatan yang Terencana dan Sistematis. Kegiatan perencanaan observasi yang bark ialah sudah dijadwalkan secara sistematis sejak tahap permulaan atau ditentukannya problem observasi dengan pembimbing atau sesarna peneliti. Sistematika masalah tersebut dituangkan ke dalam bentUk proposal observasi yang lazimnya mengandung unsur-komponen penting, supaya para peneliti tidak mengalami hambatan dikala menggeluti di lapangan. Unsur komponen anjuran penelitian tersebut meliputi:
1) judulpenelitian,
2) pendahuluan,
3) kajian pustaka/landasan teori
4) prosedur dan metode penelitian,
5) jadwal penelitian, personalia, dan
6) anggaran penelitian serta lampiran-lampiran yang relevan.
d. Menggunakan Analisis Logis. Melakukan observasi bukan aktivitas menulis usulan, sikap atau pihak mana seseorang ketika menghadapi sebuah persoalan. Seorang peneliti mesti melaksanakan kegiatan penelitian dengan mcnggunakan objektivitas yang universal. Disamping Itu dalam melakukan analisis harus mampu menjauhkan subjektivitas dengan objek yang diteliti, menggunakan prinsip statistik dengan dilengkapi syarat dan aturannya agar meraih sebuah kesimpulan tepat. Analisis logis dengan mengedepankan objektivitas dan mengesarnpingkan subjektivitas sungguh dipentingkan dalam kegiatan penelitian.
e. Memiliki faktor Pengembangan Teori. Suatu kegiatan, yang cuma menekankan terhadap terbuktinya satu preposisi yang diajukan peneliti belum dibilang selaku aktivitas penelitian. Kegiatan tersebut gres dikatakan selaku dilema solving (pemecahan persoalan). Melakukan observasi memiliki perbedaan penting bila daripada problem solving. Di antara perbedaan yang menonjol ialah sebagai berikut.
1. Dalam observasi ini tidak menandakan namun menguji. Prinsip menguji yaitu peneliti mencari data pendukung, data yang ada dianalisis, balasannya lalu dikernbalikan pada hipotesis sementara, apakah sesuai atau menerima atau tidak sesuai dengan preposisi yang diajukan atau ditolak. Seorang peneliti tidak akan kembali ke lapangan jika hasil observasi menolak preposisi. Lain halnya dengan menandakan sebuah kasus. Mereka dikatakan menyalahi hukum atau mungkin mekanisme, jika preposisi yang ada tidak terbukti.
2. Dalam observasi selalu ada dua alternatif balasan urusan, menolak dan menerima hipotesis yang diajukan. Sedangkan dalam duduk perkara solving hanya ada satu arah terbukti atau salah.
f. Memiliki Unsur Observasi. Suatu aktivitas penelitian gres mampu dibilang penelitian bila dalam proses meraih tujuan mengandung bagian observasi terhadap objek atau subjek yang diteliti. Pengamatan tersebut mampu memakai pengamatan berjarak, artinya ticlak campur dengan objek yang diteliti atau interaksi dengan objek yang ada. Dalam penelitian social dan pendidikan, peneliti kadang-kadang melaksanakan interaksi dengan subjek observasi, ketika mereka mengambil dan mengumpulkan data di lapangan. Sedangkan dalam observasi eksperimentasi dan observasi kuantitatif biasanya para peneliti akan melakukan kegiatan pengamatan dengan tidak masuk atau melibatkan objek yang diteliti.
g. Melakukan Pencatatan Terhadap Gejala yang Muncul. Gejala yang berasal dari objek atau subjek observasi mesti ditangkap oleh peneliti untuk diadministrasi menjadi data yang berhubungan . Semakin banyak tanda-tanda yang mampu ditangkap oleh peneliti makin berpengaruh dalam mendukung pemecahan duduk perkara penelitian yang diajukan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu sekali para peneliti memiliki instrumen dan bisa menggunakan dengan terampil untuk menangkap tanda-tanda yang ada.
h. Melakukan Kontrol. Dalam observasi eksperimen, supaya variabel bebas dapat dikenali implikasinya terhadap variabel terikat, seorang peneliti perlu melakukan pembatasan semoga variabel lain yang tidak diharapkan tidak berintervensi dan memiliki efek kepada variabel yang sudah dijadwalkan. Kegiatan pembatasan tersebut sering disebut menertibkan.
i. Melakukan Validasi Instrumen. Alat yang akan digunakan untuk mengukur atau mengumpulkan data di lapangan observasi mesti ada alat ukur yang valid dan universal atau tidak terpengaruh oleh faktor waktu dan tempat. Dalam bidang teknik matematika dan alam, keuniversalan alat terus-menerus dicek secara periodik semoga mendapatkan kepastian bahwa alat tersebut masih dalam keadaan baik. Dalam ilmu pengetahuan sosial, agar instrumen mampu mengukur spa yang hendak diukur perlu dikerjakan validasi sebelum alat tersebut digunakan. Proses validasi ini dicatat dan dilaporkan dalam, laporan final penelitian semoga diketahui validasi instrumen observasi yang dipakai.
j. Memerlukan Keberanian Peneliti. Untuk penelitian tertentu misalnya tentang penelitian kebijakan, penelitian imbas sebuah proyek, kadang dirahasiakan oleh pihakpihak yang berkepentingan.Untuk melaksanakan observasi, seorang peneliti mesti berani dan dapat menanggung risiko sebab kemungkinan berhadapan dengan pihak yang berkepentingan tersebut. Contoh-acuan penelitian mirip: dunia berputar mengikuti putaran selaku pusatnya. Harus berhadapan dengan pihak yang mengatakan bahwa bumi adalah pusat perputaran clan matahari yang mengitarinya; bahwa bentuk dunia bundar, bertentangan dengan pihak tertentu yang menyampaikan dan yakin dunia persegi panjang mempunyai sisi gelap; penelitian kandungan lemak babi dalam susu atau kuliner tertentu, mesti berhadapan dengan pihak produsen yang mengatakan nihil terhadap kandungan bagian terlarang tersebut. Semuanya yakni pola penelitian orang-orang tertentu yang dijalankan dengan keberanian mereka dalam menanggung risiko. Untuk penelitian yang mempunyai risiko tinggi kepada peperangan maupun kelompok masyarakat, pemerintah telah menunjukkan cara dan mekanisme yang perlu ditempuh dan ditaati oleh para peneliti.
k. Dicatat secara tepat terhadap instansi yang berkepentingan sebagai laporan. Penelitian yang baik umumnya selalu diakhiri dengan dilaporkannya secara tertulis. Laporan tertulis ini diharuskan selaku pertanggungjawaban akademis maupun pertanggungjawaban kepada publik supaya mampu dimanfaatkan hasil observasi tersebut sesuai dengan keperluannya.