Apa Yang Engkau Perjuangkan, Untuk Siapa Engkau Berkorban

Apa Yang Engkau Perjuangkan, Untuk Siapa Engkau Berkorban?

Maksiat ataupun taat, tekun ataupun bermain semua ada saatnya; ada deadline yang sudah ditetapkan sebelum penciptaan langit dan bumi ini.

Sungguh kita telah berguru dari ribuan orang sakit, kematian dan kuburan yang kita jumpai dalam hidup ini: semua adalah peringatan.

Bahwa ada masalah paling besar dalam kehidupan ini, bukan wabah, bukan utang ataupun duduk perkara pasangan. Namun akhir kehidupan ini..

Jika engkau sudah percaya diri untuk menghadapi dinamika kehidupan dunia ini, maka pertanyaan selanjutnya sudahkah Allah ridho dan mendapatkan kita di negeri alam baka yang kekal.

Sudahkah rasa cemas itu hadir?
Sudahkah cukup bekal untuk menghadapi hari yang menakutkan

Sudahkah ada pohon jariyyah yang betul-betul sudah berkembang dan menumbuhkan kebaikan yang akan menaungi kita dari dahsyatnya adzab dan panjangnya hari perhitungan kelak.

Jika akal dan perhitungan sederhana atau quick count kita saja meleset, maka saudaraku sekalian; apa yang engkau banggakan bekerjsama.

Apa yang engkau harapkan dari persoalan-problem dunia ini bekerjsama. Apa yang engkau perjuangkan, untuk siapa engkau berkorban.

Kemanakah akan kita cari hari-hari yang hilang dalam ingatan memalukan itu?!

Jawabannya yakni hari ini, sangat Allah perlihatkan kepada kita betapa jejak-jejak amal yang rusak.

Allah terus perlihatkan terhadap kita lemahnya diri kita dalam menghadapi masalah dan beratnya kehidupan yang dalam persepsi Allah “cuma coba-coba” ini.

Akhirnya kita kembali kepada Allah, menyerah dan memohon panduan untuk peluang kedua. Hingga, semoga Allah wafatkan kita dalam kondisi Dia ridho dan memaafkan kita.

Selamat beristirahat wahai guru
Engkau tak usah lagi risau dengan dering hp yang tak terjawab.

  3 Hal Yang Melemahkan Seorang Mukmin Seperti Ghibah, Namimah, & Fitnah

Engkau tak usah lagi gundah dengan murid-murid yang tidak beradab.

Engkau tak usah lagi risau dengan viralnya celaan dan hinaan dimedia sosial.

Karena kamilah saksi yang melihat, bahwa hutan kebaikan itu sudah tumbuh dan tidak akan pernah mati dengan kematian!