Daftar Isi
Apa yang dimaksud dengan metode tenaga listrik (STL)?
Jawab:
Sistem tenaga listrik yaitu rangkaian instalasi penyaluran listrik yang terbagi menjadi pembangkitan, transmisi atau penyaluran, distribusi dan konsumen.
Pembahasan:
Sistem penyaluran energi listrik terbagi dalam beberapa bagian yang disebut sistem tenaga listrik. Sistem tenaga listrik adalah rangkaian instalasi penyaluran listrik yang terbagi menjadi berikut.
1. Pembangkitan
Proses listrik dibangkitkan disebut pembangkitan. Listrik yakni suatu energi yang dapat diubah. Energi listrik berasal dari pengubahan energi yang bisa dari energi apapun.
Contohnya antara lain pembangkit listrik tenaga air dari energi air tanah, pembangkit listrik tenaga uap dari uap, dan pembangkit listrik tenaga diesel yang menggunakan materi bakar minyak.
Prinsip pembangkitan energi listrik pada dasarnya energi awal digunakan untuk memutar turbin yang terhubung dengan generator.
2. Transmisi atau penyaluran
Transmisi yaitu proses penyaluran listrik dari pembangkitan. Tegangan dari pembangkitan dinaikkan menjadi tegangan patokan transmisi di Indonesia adalah 70kv, 150 KV yang diklasifikasikan sebagai tegangan tinggi. Dan 500 KV yang diklasifikasikan sebagai tegangan tambahan tinggi.
Tujuan tegangan dinaikkan supaya meminimalkan rugi-rugi daya akhir panjangnya jalan masuk. Makin tinggi tegangannya, makin berkurang rugi daya yang terjadi.
3. Distribusi
Distribusi adalah proses penyaluran dari transmisi hingga ke pelanggan. Distribusi terbagi menjadi distribusi primer dan distribusi sekunder.
Distribusi primer ialah penyaluran listrik dari transmisi yang sudah diturunkan tegangannya oleh trafo step down menjadi 20 kV yang diklasifikasikan selaku tegangan menengah, dan disalurkan lewat penyulang penyulang/feeder.
Sama seperti transmisi, terusan distribusi primer ada yang jalan masuk udara dan kabel bawah tanah.
Pada terusan udara biasanya kita melihat di pinggir jalan ada tiang dengan 3 kawat konduktor di atasnya. Sebelum masuk ke distribusi sekunder tanah pamali sering akan diturunkan lagi tegangannya oleh trafo step down menjadi tegangan pakai.
Distribusi sekunder adalah akses dari trafo step down distribusi sampai ke KWH konsumen. Tegangan pada distribusi sekunder yakni tegangan pakai adalah 380/220 v yang diklasifikasikan selaku tegangan rendah.
4. Konsumen
Konsumen yaitu pemakai jasa tenaga listrik. Konsumen terbagi menjadi beberapa bagian tergantung tegangan yang dipakai oleh konsumen tersebut. Konsumen biasa menggunakan tegangan rendah yang disebut pelanggan TR dengan tegangan pakai 380/220 volt. Konsumen TR ini menerima supply listrik dari susukan distribusi sekunder. Pemakaian listrik untuk bisnis seperti mall, hotel dan lain-lain. Industri menengah lazimnya memakai listrik tegangan menengah yang disebut konsumen ™.