Meski demikian, Fokker yang akrab dengan alam, rupanya tidak terlalu kepincutdengan sekolah, sehingga suatu waktu, bareng kawannya Frits Cremer, meninggalkan sekolah dan membuat ban anti bocor yang ternyata hak patennya sudah diperoleh oleh seorang berkebangsaan Perancis, yang baru beliau pahami sehabis mencoba mendaftarkan patennya.
Oleh ayahnya, Fokker diantarkan ke Jerman pada tahun 1910 untuk mempelajari bidang otomotif, namun Fokker hanyabetah sehari, kemudian pindah ke Mainz dan masuk sekolah mengemudi yang ternyata kemudian mengajarkan konstruksi pesawat melayang dan menerbangkannya.
Rupanya acara tersebut menawan perhatiannya, alasannya adalah setiap murid dianjar untuk mendesain pesawat melayang. Namun kemudian Fokker merasa acara ini tidak memuaskannya. Alasannya, sekolah itu mempunyai beberapa mobil namun tidak mempunyai pesawat untuk mengajarkan melayang. Apalagi dirasakannya, wawasan gurunya dalam penerbangan, dinilainya tidak lebih dari muridnya. Akhirnya bersama Franz von Daum, temannya yang kemudian diajaknya bekerja sama menciptakan pesawat melayang, meninggalkan sekolah itu.
Pesawat rancangannya pada final 1910 tamat dibuat tetapi tidak berumur panjang, sempat hop atau melayang tetapi lalu von Daum yang menerbangkannya menabrak pohon, yang menyebabkan pesawat hancur dan tidak dapat diperbaiki. Namun mesinnya lalu diambil dan dipasangkan pada pesawat Spin atau Laba-keuntungan yang kedua. Akan namun pesawat itu, saat diterbangkan oleh Van Daum, menabrak hingga hancur. Sejak itu Fokker memutuskan kerjasamanya dengan Van Daum.
Pesawat Spin atau laba-keuntungan yang ketiga dibentuk dan dengan itu Fokker lalu mencar ilmu terbang. Setelah memiliki kemampuan melayang, Fokker mengabarkan terhadap orang tuanya dan ia mendesak kepada ayahnya untuk mengusahkan izin untuk menyelenggarakan demonstrasi melayang di Haarlem, Belanda bertepatan dengan hari ulang tahun Ratu Belanda. Kegiatan Demonstrasi melayang Anthony Fokker terlaksana pada tahun 1911 diatas langit Amsterdam. Dalam acara tersebut, Fokker mengadakan Joy Flight atau atau melayang perkenalan dengan meminta pembayaran sekadarnya untuk menumbuhkan minat kedirgantaraan sekaligus merebut hati ayahnya. Fokker kemudian melihat potensi bisnis gres di dalamnya.
Karena pesawat dan produk kedirgantaraannya banyak dimanfaatkan oleh Kekaisaran Jerman, maka lalu saat Perang Dunia I selesai, beliau mendapat tuduhan sebagai penghianat. Padahal sebelum perang, selain Kekaisaran Jerman, tidak ada negara lain meletakkan perhatiannya terhadap pesawat atau pun usahanya.
Di Tanah Airnya, Belanda, Fokker menciptakan pesawat F.2 yang kemudian dikenal selaku Fokker F.2 yang dirancang selaku pesawat penumpang. Kemudian Fokker F.VII yang kemudian menjadi pesawat yang cukup laris selaku pesawat penumpang, yang lalu memungkinkan maskapai penerbangan Belanda KLM menguasai seluruh jangkauan Eropa, termasuk juga pesawat yang menjadi armada KNILM, maskapai penerbangan Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
Kemudian pesawat yang sukses dibentuk yakni Fokker F.18 yang lalu memecahkan rekor penerbangan ke Batavia (Jakarta sekarang), kemudian Fokker F.20 yang dapat dilipat rodanya. Keseluruhannya sampai 28 tipe pesawat hingga pada tahun 1927-1933, Fokker benar-benar menguasai pasar untuk tipe pesawat angkut dan bahkan perusahaan-perusahaan penerbangan di Amerika Serikat pada era tersebut banyak menggunakan pesawat Fokker.