Analisa Data

Analisa Data
Tanggal/Jam
Diagnosa/ Masalah
Data Dasar
10-06-2010
Pukul 13.00
10-06-2010    
10-06-2010
P10001, post partum hari ke 5, laktasi normal, involusi normal, lochea wajar , KU ibu dan bayi baik.
Bendungan ASI
Konstipasi
S  :  –  Ibu mengatakan telah lega melahirkan anak pertamanya dengan selamat, tanggal 06 Juni 2010 pukul 14.30 WIB.
      –  Ibu menyampaikan belum BAB pada hari ke-5   post partum
      –  Ibu mengatakan sudah menyusui bayinya tetapi sejak tadi pagi jarang disusukan.karena putting susu lecet
 O  :   –             Kontraksi uterus teraba keras dan lingkaran, TFU pertengahan pusat dan symphisis, lochea sanguinolenta (warna kuning kecoklatan, anyir khas)
      –  Payudara tegang dan membengkak, ASI sudah keluar (+/+),tampak putting susu lecet.
      –  KU bayi baik
          PB : 51 cm
          BB : 3800 gram
Kesadaran : sadar/damai, Warna kulit kemerahan,Gerak aktif, Menetek berpengaruh, reflek menghisap dan menelan baik, Turgor baik, Tonus otot baik, Tali pusat higienis, tidak ada tanda tanda bisul, BB lahir : 3900 gram, BB waktu investigasi : 3800 gr
S  :  Ibu menyampaikan payudaranya terasa nyeri
O :  – Payudara ibu teraba tegang, penuh dan besar, areola dipencet keluar ASI.Tampak putting susu lecet.
       – Suhu tubuh Ibu 37,8 0C
S  :  Ibu menyampaikan belum BAB selama 5 hari.
      BAK tanpa kendala 5-6 x sehari
O :  Palpasi abdomen kiri bawah ada perabaan skibala.
     
A.    DIAGNOSA
P10001, post partum hari ke 5, laktasi wajar involusi normal, lochea normal, KU ibu dan bayi baik, dengan duduk perkara bendungan ASI dan belum BAB Prognosa : Baik
C.  PERENCANAAN
Tanggal/ jam             :  10-06-2010 pukul 13.30 wib.
Diagnosa/ Masalah   :  P10001, post partum hari ke 5, Laktasi normal, involusi normal, lochea wajar , KU ibu dan bayi baik.
Tujuan dan Kriteria  :  Ibu mampu melewati periode nifas dengan tanpa hambatan tanpa komplikasi.
Kriteria                     : 
          KU ibu baik
T : 110/70 – 140/90 mmHg
N : 76 – 84 x/menit
R : 16 – 24 x/menit
S : 365 °C – 375 °C
–   ASI keluar lancar
          TFU turun 1 cm perhari, sampai hari ke 10 tidak teraba lagi
          Kontraksi uterus baik, teraba keras dan lingkaran
          Lochea tanpa hambatan dan wajar , perdarahan tidak lebih dari 500 cc
          Lochea rubra hari ke 1-2
          Lochea sanguinolenta hari ke 3-4
          Lochea serosa hari ke 5-9
          Lochea alba hari ke 10
          Eliminasi tanpa kendala
          Intervensi :
1.      Beri tahu hasil pemeriksaan pada ibu
R/     Ibu mengenali keadaan dirinya dan lebih kooperatif dengan langkah-langkah yang   akan dilakukan.
2.      Beri klarifikasi wacana fisiologi nifas.
R/     Ibu memahami pergantian-perubahan yang terjadi pada ibu nifas
3.      Beritahu ibu tanda ancaman periode nifas/ patologis nifas
R/     Deteksi dini adanya kelainan sehingga bisa secepatnya dikerjakan
4.      Beritahu ibu wacana kebutuhan dasar ibu nifas yang mencakup : nutrisi, personal hiegiene, acara, istirahat, perawatan payudara, senam nifas, perawatan bayi baru lahir.
R/     Ibu mampu melakukan kegiatan sehari-hari selama kurun nifas dengan baik.
5.      Observasi TTV (Tensi, Nadi, Suhu, Pernapasan), eliminasi, perdarahan   kontraksi uterus, TFU dan laktasi dan lochea.
R/     Deteksi dini adanya kelainan sehingga mampu secepatnya ditangani
6.      Berikan terapi Fe 40 butir /1×1 hari,dan asam mefenamat 3×1 /hari dan jelaskan cara meminumnya
R/     Fe menghalangi anemia selama post partum,asam mefenamat menghemat nyeri.
7. Lakukan kunjungan ulang 3 hari lagi ( 13-06-2010 )
Tanggal/ jam             :  10-06-2010 pukul 13.35 WIB.
Diagnosa/ Masalah   :  Bendungan ASI.
Tujuan dan Kriteria  :  Ibu mampu menyusui dengan tanpa hambatan.
Kriteria                     :  –     Rasa nyeri pada payudara berkurang.
                                    –     Payudara tidak tegang,putting susu tidak lecet.
                                    –     Ibu merasa tenteram.
                                    –     Bayi bisa menyusu dengan tanpa gangguan.
Intervensi :
  1. Jelaskan pada ibu tentang pengertian bendungan ASI dan fisiologinya.
R/     Ibu akan mengerti dengan masalahnya, sehingga tidak perlu khawatir.
  1. Jelaskan pada ibu ihwal cara mengatasinya.
R/     Ibu bisa mengurangi rasa nyeri pada payudara dan bisa menyusui dengan tanpa hambatan.
  1. Jelaskan pada ibu tentang manajemen laktasi
R/     Teknik menyusui yang benar mampu menciptakan ibu dan bayi tenteram.
Tanggal/ jam             :  10-06-2010 pukul 13.40 WIB.
Diagnosa/ Masalah   :  Konstipasi
Tujuan dan Kriteria  :  Ibu dapat BAB setelah post partum
Kriteria                     :  –    Ibu bisa BAB tanpa rasa takut.
                                    –     Ibu merasa tenteram.
                                  
Intervensi :
1.   Berikan penjelasan wacana eliminasi post partum yang wajar .
 R/       Ibu mengerti bahwa ibu mesti bisa BAK 6 jam post partum dan BAB 3 hari post partum.
2.   Anjurkan makan-masakan yang mengandung karbohidrat,protein dan tinggi serat
R/        Mempermudah pengeluaran faeces,membantu metabolisme usus.
3.      Anjurkan untuk minum ±8-10 gelas perhari dan air hangat.
R/     Mencegah supaya tidak terjadi pengerasan faeces.
4.   Anjurkan ibu untuk mobilisasi biasa
 R/          Memperlancar peredaran dan menolong peristaltic usus.
   5.Berikan obat pencahar bila lebih dari 3 hari belum bisa BAB.
R/     Dengan perlindungan pencahar,akan menolong  memajukan peristaltic usus dan melunakkan konsistensi faeces.
D.  PELAKSANAAN
a.   10-06-2010 pukul 13.45 WIB
Diagnosa/ Masalah   :  P10001, post partum hari ke 5, Laktasi normal, involusi normal, lochea wajar , Ku ibu dan bayi baik
Implementasi  :
1.    Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa kondisi ibu baik dan bayi sehat.
2.    Menjelaskan pergantian-perubahan yang terjadi pada kala nifas mencakup:
–      Laktasi       :    Keseluruhan proses menyusui mulai ASI dibuat sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI.
–      Involusi      :    Proses kembalinya alat-alat kandungan ke dalam semula seperti sebelum hamil karena fungsinya sudah selesai ialah memperlihatkan daerah untuk janin dan menawarkan nutrisi.
–      Lochea       :    Pengeluaran cairan / sekret yang berasal dari rahim lewat jalan lahir
                          ·   Hari ke 1-2 PP berwarna merah segar
                          ·   Hari ke 3-7 PP berwarna merah kekuningan
                          ·   Hari ke 7-14 PP berwarna kekuningan
                          ·   Lebih dari 14 hari berwarna putih.        
3.    Menjelaskan kepada ibu perihal patologis nifas, yakni :
–      Demam tinggi
–      Perdarahan berlebihan dari vagina
–      Penglihatan kabur
–      Pusing berlebihan
–      Infeksi luka jahitan perineum
4.    Menjelaskan tentang kebutuhan dasar ibu nifas, mencakup :
 ·    Nutrisi
–      Menganjurkan ibu untuk makan masakan yang bergizi dan komplemen 500 kalori per hari, porsi 1-2 piring lebih banyak dari lazimnya .
–      Sebaiknya makanan yang mengandung cukup protein, cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan karena perempuan masa nifas mengalami hemokonsentrasi.
–      Minum air putih 8-10 gelas /hari dan kalau perlu ditambah susu.
                     ·     Eliminasi
       Menganjurkan ibu untuk BAK dan BAB secara terorganisir dan menyingkir dari menahannya kalau ada rangsangan. Karena jika ditahan akan menghambat proses involusi rahim.
·     Personal Hygiene
–      Menganjurkan ibu mandi 2x /hari, membersihkan kawasan kelamin dengan sabun dan air higienis dari depan ke belakang (dari vulva ke anus) setiap BAK dan BAB.
–      Menyarankan ibu mengganti pembalutnya tiap kali basah atau sekurang-kurangnya2x/hari.
–      Menyarankan ibu untuk mencuci tangan sebelum dan setelah membersihkan daerah vulva.
·     Istirahat / Tidur
–      Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, tidur siang/beristirahat dikala bayinya tidur untuk menangkal keletihan yang berlebihan.
–      Menjelaskan kurang istirahat akan mensugesti ibu dalam beberapa hal :
à     Mengurangi jumlah ASI yang dibuat
à     Memperlambat proses involusi rahim dan memperbanyak perdarahan.
à     Menyebabkan frustasi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
·     Aktivitas
–      Menganjurkan ibu agar mobilisasi sesuai kemampuannya, tidak perlu tidur terlentang di kawasan tidur.
–      Menganjurkan ibu agar melakukan senam nifas secara terorganisir untuk mengembalikan otot perut dan panggul kembali wajar .
–      Menganjurkan ibu untuk kembali ke acara-kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan mulai dari yang paling ringan dulu.
                     –      Menganjurkan ibu untuk senam nifas, seperti :
à        Tidur terlentang, kedua tangan di atas perut, kedua lutut ditekuk, tarik nafas lewat hidung dengan mengembungkan perut, tiup nafas lewat lisan dengan mengempiskan perut ( 8x )
à        Posisi sama dengan di atas, kencangkan otot perut, tarik nafas lewat hidung dengan mengangkat dada bagian bawah, tahan beberapa saat lalu hembuskan nafas melalui mulut dengan keadaan perut kencang ( 8x ).
à        Posisi duduk, kedua tungkai lurus dan terbuka, kedua lengan menyangga badan.
–   Gerakan pergelangan kaki ke depan dan   kebelakang (8x)
–    Memutar pergelangan kaki ke kanan 4x, kiri 4 x
                          –   Memutar pergelangan kaki ke arah dalam, putar kembali ke luar (8x).
                          –    Buka dan tutup jari-jari kaki (8x)
à          Untuk memperkuat otot-otot dasar panggul dengan latihan kegel (posisi tidur telentang dengan kedua lutut ditekuk). Kencangkan otot-otot vulva dan vagina sekencang-kencangnya secara bertahap. Tahan beberapa dikala kemudian lepaskan (12x). Atau dengan posisi satu lutut ditekuk dan lutut lain lurus. Menekankan lutut yang lurus ke bed serempak dengan mengurutkan otot vulva dan vagina.
·     Hubungan 
       Menganjurkan ibu untuk mulai melaksanakan kekerabatan sehabis 40 hari atau 6 ahad sehabis persalinan kalau kala nifas telah final. Akan tetapi keputusan tergantung pada pasangan yang bersangkutan.
·     Keluarga Berencana
       Menganjurkan ibu untuk memilih alat kontrasepsi yang menurutnya cocok dan tidak mengganggu laktasi, adalah :
1.    Metode sederhana : pantang terencana
2.    Metode efektif
f.    Pil Progestin (mini pil)
       Keuntungan    : Tidak mensugesti ASI, tidak mengganggu korelasi, kesuburan cepat kembali, mampu dilarang setiap saat.
       Kerugian         : Gangguan pada haid (spotting, amenorhea), peningkatan/penurunan BB, timbul jerawat dan bulu/rambut di daerah wajah.
       Kontraindikasi :    Hamil / diduga hamil, perdarahan pervaginam tanpa sebab yang terperinci dan sering lupa minum pil.
f     Implan
       Keuntungan    : Tidak mengusik ASI, tidak membutuhkan investigasi dalam, tidak mengganggu senggama, daya tahan tinggi, dapat digunakan ± 3 tahun.
       Kerugian         : Perdarahan bercak, hipermenorrhea, serta amenorrhea.
       Kontraindikasi: Hamil di duga hamil, kanker payudara, mioma uteri, gangguan toleransi glukosa, perdarahan pervaginam tanpa alasannya adalah yang jelas.
f     AKDR dengan progestin
       Keuntungan    : Proteksi selama 1 tahun, tidak kuat pada ASI, kesuburan segera kembali sesudah AKDR diangkat, menghemat nyeri haid dan darah haid, tidak mengganggu senggama.
       Kerugian         : Diperlukan investigasi dalam dan penyaringan bengkak genetalia sebelum pemasangan AKDR, KET relatif tinggi, mahal, resiko terjadi penyakit radang panggul.
                               Kontraindikasi:     Menderita vaginitis, salfingitis, endometritis, riwayat KET, kanker payudara.
f     Suntikan Progestin
       Keuntungan    : Pencegahan kehamilan jangka panjang (DMPA 3 bulan, Depo Noristerat 2 bulan), tidak kuat kepada ASI, mampu dipakai perempuan lebih dari 35 tahun hingga pre menopause, menolong menangkal kanker rahim dan KET.
       Kerugian         : Siklus haid memanjang/memendek, perdarahan banyak/sedikit, perdarahan bercak, tidak haid sama sekali, kekeringan pada vagina, menurunkan libido dan muncul bisul.
       Kontraindikasi: Kanker payudara, DM, perdarahan pervaginam tanpa karena yang jelas, hamil/diduga hamil.
3.    Metode mantap
f     Tubektomi
       Keuntungan    : Tidak ada efek samping jangka panjang, tidak mengganggu senggama, tidak mengusik bikinan ASi, menghemat resiko kanker payudara, menggunakan teknik pembedahan sederhana.
       Kerugian         : Permanen, rekanalisasi tidak menjamin pulihnya kesuburan, tidak melindungi kepada PMS, resiko KET
       Kontraindikasi: Infeksi panggul akut, anemia, trombosis vena dalam, perdarahan pervaginam tanpa sebab yang jelas, kanker ginekologik.
f     Vasektomi
       Keuntungan    : Tidak mengusik produksi ASI, tidak mengganggu produksi hormon laki-laki.
       Keuntungan    : Tidak melindungi kepada PMS
       Kontraindikasi: PMS, anemia berat, verikokel besar, parut skrotum
Setelah diberi penjelasan, ibu masih ingin merundingkan rencana KB dengan suami
                          Mengajarkan pada ibu cara merawat payudara :
·     Menempelkan kapas yang telah diolesi minyak sayur/baby oil pada puting selama 10 menit kemudian membersihkan puting dengan kapas tersebut.
·     Kedua telapak tangan diolesi baby oil/minyak sayur. Melakukan pengurutan buah dada kanan dengan ajun dan buah dada kiri sengan tangan kiri. Pengurutan dari tengah berputar ke samping kemudian ke bawah berulang (10-15 menit).
·     Pengurutan bagian samping dada ke puting (15-20x)
·     Pengetokan buku-buku jari dengan segera dan terorganisir.
·     Selanjutnya penyiraman :
       –  Penyiraman payudara dengan air hangat ± 10x kemudian   dengan segera diganti dengan air cuek ± 10x.
       –  Penyiraman terakhir dengan air hangat diteruskan dengan   mandi biasa.
      ·   Perawatan bayi dan imunisasi
       –    Kebersihan bayi, adalah dengan memandikan bayi tiap pagi, dan sore, tetapi mandi sebelum tidur akan membantu relaksasi sehingga membuat lebih mudah tidur. Saat memandikan sambil dibersihkan dengan air hangat dan waslap pada bab genetalia. Begitu juga sehabis bayi BAB dan BAK kemudian mengubah popoknya.
       –    Perawatan tali pusat yaitu puntung tali sentra dibungkus dengan kasa kering tanpa alkohol dan ramuan-ramuan tradisional yang lain.
       –    Tanda-tanda bayi sakit
a   Tidak bisa menetek/menyusu
              b.  Tidak mampu minum/malas minum
                     c.   Selalu memuntahkan semuanya
                     d.   Kejang
                     e.   Tidak sadar
      –     Pemanfaatan posyandu untuk memantau kembang balita, diantaranya berupa :
§  Pengukuran BB, TB, LK
§  Pengobatan sederhana
§  Pemberian vitamin A
§  Imunisasi
            Imunisasi penting untuk melindungi bayi dari banyak sekali penyakit, contohnya : Tuberculosis, campak, polio, dan sebagainya.
Jenis-jenis imunisasi
1)         Hepatitis B          (menangkal penyakit hepatitis B)
2)         Polio                    (mencegah penyakit polio)
3)         Campak               (menangkal penyakit campak)
4)         BCG                    (menghalangi tuberculosis)
5)         DPT                     (menangkal difteri, pertusis dan tetanus)
6)         MMR                   (menangkal gondongan dan campak)
7)         HIB                     (menangkal influenza tipe B)
Jadwal Imunisasi
No
Umur
Jenis Imunisasi
1.
0-7 hari
Hepatitis B1
2.
1
BCG
3.
2
Hepatitis B2, DPT 1, Polio 1
4.
3
Hepatitis B3, DPT 2, Polio 2
5.
4
DPT 3, Polio 3
6.
9
Campak, Polio 4
5.    Mengobservasi TTV meliputi tekanan darah, suhu, nadi dan pernapasan, laktasi, involusi uteri yang mencakup TFU dan kontraksi uterus , lochea (bau, warna, jumlah), dan luka jahitan perineum (adakah gejala jerawat).
6.    Menganjurkan ibu untuk minum obat sesuai ajuan bidan.
7.    Melakukan kunjungan ulang 3 hari lagi (13-06-2010)
b.   Tanggal/ jam    : 10-06-2010 pukul 13.50  WIB.
Diagnosa/ Masalah   :  Bendungan ASI.
Implementasi      :
1.      Menjelaskan pada ibu wacana pentingnya menyusui sehingga ibu termotivasi untuk menyusui bayinya secara terencana.
2.      Menjelaskan pada ibu bahwa bendungan ASI sebab pengeluaran ASI tidak tanpa hambatan disebabkan ibu takut meneteki sebab putting susu lecet,sehingga,  payudara  terasa sarat , tegang dan nyeri.
3.      Menjelaskan pada ibu tentang cara mengatasinya
          Susukan bayi tanpa agenda, sesuai kebutuhan tiap 2 jam sekali
          Keluarkan ASI dengan  tangan jika ASI melampaui kebutuhan bayi.
          Untuk menghemat sakit kompres dengan air hangat
          Jangan memakai BH yang terlalu ketat
          Lakukan pengurutan mulai dari puting kearah pangkal payudara
          Kompres air hangat sebelum menyusui
          Kompres air masbodoh setelah menyusui
          Menghindarkan bahan seperti sabun,alcohol,krim dll,dalam pencucian putting susu.
          Sehabis menyusui tidak butuhdibersihkan,cukup diangin-anginkan sebab sisa ASI anti jerawat dan pelembut.
4.      Menjelaskan pada ibu tentang teknik menyusui yang benar.
          Cuci tangan sebelum menyusui
          Posisi ibu dan bayi tenteram selama menyusui
          Peluk bayi dan letakkan kepala bayi pada sikut ibu keseluruahan tubuh bayi menghadap ke ibu, dagu bayi menyentuh payudara
                 Sebagian besar areola masuk ke mulut bayi termasuk puting susu ibu
          Pada waktu menyusui tekan bagian atas payudara dengan jari biar bayi mampu bernafas dengan bebas
          Usahakan kaki ibu tidak menggantung
          Susui bayi pada kedua payudara secara bergantian
          Pandang mata bayi, gunakan kapas yang dicelup ke air hangat untuk membersihkan mulut bayi dan sendawakan bayi.
5.      Menganjurkan pada ibu untuk
–    Minum yang banyak (8-10 gelas/hari)
–    Istirahat yang cukup (6-8 jam / hari)
–    Banyak mengkonsumsi kuliner yang mengandung kalori,protein,vitamin dan mineral (gizi seimbang )
c.   Tanggal/ jam    :           10-06-2010 pukul 13.55 WIB.
Diagnosa/ Masalah   :  Konstipasi
Implementasi :
1.      Memberikan penjelasan ihwal eliminasi post partum yang wajar .
2.      Menganjurkan pada ibu makan-makanan yang mengandung karbohidrat,protein dan tinggi serat serta buah-buahan untuk memperlancar proses BAB.
3.       Menganjurkan ibu untuk minum air ±8-10 gelas perhari dan air hangat,untuk menghalangi terjadinya faeces keras.
4.      Menganjurkan ibu untuk mobilisasi lazim

5.       Memberikan obat pencahar kalau lebih dari 3 hari belum BAB (dulcolax 5mg 2 tablet sehari)