Anak Muda Ini Sering Dianggap Kristen dan “China”, Ini Pengalamannya

Orang bermata sipit di negeri ini kerap diundang dgn panggilan “China” atau jika dlm makian dgn kalimat “Dasar China!”. Merujuk pada sebuah negara di kawasan Asia Timur di mana penduduknya mayoritas bermata sipit atau ras tionghoa. Meski bekerjsama pemilik mata & kulit khas ini tak cuma China, melainkan ada Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong & yang lain.

Padahal Allah tak melihat fisik kita, melainkan ketakwaan kita. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ”Sesungguhnya Allah tak memandang pada rupa kalian, pula tak pada harta kalian, akan namun ia menyaksikan pada hati & amal kalian”.

Menghina dengan-cara fisik atau body shaming pernah dialami oleh seorang sobat Abdullah bin Mas’ud ialah sahabat yg mempunyai betis yg kecil. Suatu kali ia mengambil ranting untuk dijadikan siwak, angin berembus & menelisik betisnya yg kecil, kemudian para sahabat tertawa karena melihat betis Ibnu Mas’ud yg kecil.

Rasulullah SAW pun menegur para sahabat & berkata, “Apa yg membuat kalian tertawa?”

Mereka berkata, “Wahai Nabi Allah, sebab kedua betisnya yg kurus.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Demi Dzat yg jiwaku berada di tangannya sungguh kedua betis itu lebih berat di timbangan ketimbang gunung Uhud.”.

Cerita body shaming pernah dialami Evan Permana. Mahasiswa ilmu politik Universitas Indonesia itu memiliki ras tionghoa & tentu saja bernama sipit. Karena bermata sipit itu ia kerap di-body shaming-i selaku “China” atau “Sipit”.

Di luar itu, ia mempunyai pengalaman yg tak biasa. Ia dianggap beragama Nasrani, padahal Islam sejak lahir. Pengalamannya ia reka ulang dlm tayangan berikut ini:

  Implementasi Anak Jujur Dan Taat, Terjemah Adat Lil Banin Juz 1 Bagian 6 – 7