Alat-Alat Digunakan Dalam Ruang Penanaman Anggrek Yang Memakai Cahaya Produksi

Ruang penanaman anggrek yang memakai cahaya buatan dilengkapi dengan alat-alat antara Iain para-para, mampu berupa:

1. Bangku panjang, 
2. Meja atau rak baik yang yang dibuat dari besi atau dari kayu, 
3. Kipas angin listrik untuk mengatur sirkulasi udara, 
4. Alat untuk penyiraman sepertifood candle meter dan transformator. 
5. Sebagai sumber cahaya digunakan beberapa tube yang berskala 8 watt – 32 watt. Tube yang digunakan, baik dalam ruang sempit atau luas, mesti berukuran tidak kurang dari 15 watt/1 kaki persegi. Sedangkan untuk rentang waktu yang lama, 

seharusnya dipakai tube 40 watt dilengkapi dengan sinar infra merah dan dinaikkan dalam reflektor tunggal atau dua reflektor ganda yang diposisikan berdampingan. Reflektor berfungsi untuk meneruskan cahaya ke tumbuhan. Satu buah tube tidak dapat menunjang kehidupan tumbuhan anggrek dengan baik, maka perlu digunakan tube yang lain yang ditaruh secara berdampingan. Harus dikenang bahwa bagian tengah tube mempunyai cahaya yang paling besar lengan berkuasa.

Oleh alasannya adalah itu, se-baiknya tube ditaruh menggantung pada rantai panjang sehingga menjadi rangkaian yang rapi di dalam sebuah ruangan. Rantai tube ini dapat chnaik-kan dan diturunkan, mirip tirai jendela, dengan demikian intensitas cahaya pada tingkat perkembangan tertentu dapat dikontrol. Anggrek yang memerlukan intensitas cahaya rendah mirip Cypri-pedium dan Phalaenopsis mesti mendapatkan cahaya tube 15 wattil kaki persegi.

Sumber cahaya tube ditaruh antara 10 inci -12 inci dari pucuk tanaman. Pucuk-pucuk flora tidak perlu dikhawatirkan akan terbakar, alasannya adalah lampu fluorescent memancarkan cahaya sejuk, sehingga meskipun letaknya akrab tetap tidak berbahaya. Untuk menjamin biar mampu mendapatkan cahaya dalam jumlah yang hampir sama, maka hendaknya penempatan flora diatur berdasarkan keseragaman tingginya.

Alat-Alat digunakan dalam Ruang Penanaman Anggrek Yang Menggunakan Cahaya Buatan

Pemakaian tube mampu di-tunjang dengan penyeleksian lampu yang paling cocok dan memadai. Untuk pertumbuhan anggrek kebanyakan dipilih lampu yang memancarkan ca-haya biru (430 nm), cahaya merah (660 nm) dan infra merah (740 nm) dari spektrum cahaya yang tampakoleh mata. Di abad yang mau datang, penggu-naan lampu pengganti cahaya ini akan semakin banyak dipergunakan, sebab lahan pertanian makin usang semakin menyempit (Anonim, 1994a).