Al-Khawarizmi, Ilmuwan Muslim Hebat Matematika Penemu Aljabar Dan Algoritma

Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sedikit disenangi dikalangan pelajar, entah apa sebabnya? tetapi sepengetahuan penulis argumentasi yang paling klasik yakni alasannya pelajaran matematika dapat membuat anggapan penerima asuh menjadi pusing alasannya harus berfikir untuk menjumlah ihwal angka-angka yang dibumbui dengan beragam rumus yang merepotkan untuk dipecahkan oleh sebagian siswa.
Namun taukah kita! Bahwa salah satu penyumbang lahirnya bermacam-macam kebudayaan dan peradaban ilmu wawasan insan terbesar didunia ini berawal dan berasal dari rumus dan kode-instruksi matematika yang di visualisasikan dan dibuat kedalam bentuk aktual. Masih sedikit orang yang memiliki kemampuan wacana rumus-rumus dan angka-angka yang terdapat dalam kajian ilmu matematika.
Biografi Al-Khawarizmi
Al-Khawarizmi nama lengkapnya adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi, ia dikenal selaku salah seorang yang mahir dalam bidang matematika. Di negara-negara barat dia dikenal dengan nama Al Goritmi, Al Gorismi dan Al Cowarizmi. Tidak cuma matematika dia juga ahli dalam bidang Astronomi, Astrologi dan Geografi. Ia berasal dari Persia yang dilahirkan pada tahun 780 masehi di kota Khawarizm (Sekarang berjulukan Khiva-Uzbekistan).
Al-Khawarizmi diperkirakan hidup dimasa khalifah Abbasiyah Al-Ma’mun dan Al-Mu’tashim juga masa Al-Watsiq. Pada masa itu Dinasti Abbasiyah sedang dimasa keemasan ilmu-ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui penerjemahan buku-buku kedalam bahasa Arab. Ia beserta keluarganya pindah ke selatan kota Baghdad kemudian menetap disana.
Hampir sepanjang hidupnya beliau dedikasikan untuk mengajar sebagai dosen di sekolah kehormatan dikota Baghdad (Irak) yang diresmikan oleh khalifah bani Abbasiyah Al-Ma’mun. Ditempat itu juga dia berguru tentang ilmu alam dan matematika, juga mempelajari terjemahan dari manuskrip sansekerta dan Yunani dari situ dia diketahui selaku matematikawan dan bergabung dengan para cendekiawan lain di Bait Al-Hikmah.
Dalam kitab al-Fihrist karya Ibnu al-Nadim, ditemukan sejarah singkatnya bersama karya-karya tulisnya. Bahwa al-Khawarizmi menggeluti hampir seluruh pekerjaannya antara tahun 813-833 setelah Islam memasuki Persia. Kota Baghdad menjadi pusat ilmu dan jual beli, disana banyak pedangan dan ilmuwan dari Cina dan India berkelana di kota Baghdad mirip yang beliau lakukan.

Karya-karya Al-Khawarizmi

  Kata-Kata Bijak Chairil Anwar Penggugah Hati

1. Aljabar

Al-Kitab al-mukhtaṣar fi ḥisab al-jabr wa-l-muqabala atau kitab yang merangkum perkiraan pelengkapan dan penyeimbangan) yakni buku matematika yang ditulis pada tahun 830 Masehi. Kitab ini merangkum definisi Aljabar. Terjemahan ke dalam bahasa Latin dikenal selaku Liber algebrae et almucabala oleh Robert dari Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh Gerardus dari Cremona.

2. Dixit algorizmi

Buku lain dari al-Khawarizmi yakni tentang aritmetika, yang bertahan dalam Bahasa Latin, tetapi hilang dari Bahasa Arab yang aslinya. Translasi dilaksanakan pada kala ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan tabel astronomi pada 1126.

3. Rekonstruksi Planetarium

Buku ketiganya yang populer ialah Kitāb ṣūrat al-Arḍ “Buku Pemandangan Dunia” atau “Kenampakan Bumi” diterjemahkan oleh Geography), yang final pada 833 yaitu revisi dan penyempurnaan Geografi Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis yang lain mengikuti pertumbuhan lazim.

4. Astronomi

Buku Zij al-Sindhind adalah karya yang berisikan 37 simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan data astrologial sebaik data yang diakui kini.

Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain oleh astronomor Spanyol Maslama al-Majriṭi (1000) tetap bertahan dalam bahasa Latin, yang diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126). Empat manuskrip lainnya dalam bahasa Latin tetap ada di Bibliothèque publique (Chartres), the Bibliothèque Mazarine (Paris), the Bibliotheca Nacional (Madrid) dan the Bodleian Library (Oxford).

5. Kalender Yahudi

Al-Khawarizmi juga menulis wacana Penanggalan Yahudi (Risāla fi istikhraj taʾrikh al-yahud “Petunjuk Penanggalan Yahudi”). Yang pertanda 19-tahun siklus interkalasi, hukum yang mengendalikan pada hari apa dari sebuah ahad bulan Tishrī dimulai; memperhitungkan interval antara Era Yahudi(penciptaan Adam) dan abad Seleucid ; dan memperlihatkan hukum perihal bujur matahari dan bulan memakai Kalender Yahudi. Sama dengan yang didapatkan oleh al-Bīrūnī dan Maimonides.

  Khalifah Harun Ar-Rasyid, Peletak Dasar Pemerintahan Terbaru Dinasti Abbasiyah

Karya Al-Khawarizmi lainnya :

Beberapa manuskrip Arab di Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo dan Paris yang berisi pendekatan material yang berkemungkinan berasal dari al-Khawarizmī. Manuskrip di Istanbul berisi wacana Sundial, yang disebut dalam Fihirst. Karya lain, mirip determinasi arah Mekkah ialah salah satu astronomi sferik.

Dua karya berisi perihal pagi (Ma’rifat sa’at al-mashriq fi kull balad) dan determinasi azimut dari tinggi (Ma’rifat al-samt min qibal al-irtifa’).

Dia juga menulis dua buku perihal penggunaan dan perakitan astrolab. Ibnu al-Nadim dalam Kitab al-Fihrist (sebuah indeks dari bahasa Arab) juga menyebutkan Kitāb ar-Ruḵāma(t) (buku sundial) dan Kitab al-Tarikh (buku sejarah) tetapi dua yang terakhir disebut telah hilang.

Kematian

Al-Khawarizmi diperkirakan tutup usia pada tahun 850 masehi, karya-karya semasa hidupnya tidak seputar matematika, namun banyak ilmu-ilmu yang yang lain. Seperti halnya dia menyempurnakan pengerjaan pada Peta Ptolemeus yang berjudul Kitab Surat al-Ard, berdasarkan Paul Gallez hal ini sangat berkhasiat manakala dalam menentukan posisi kita dalam keadaan jelek. 

Pengaruh Al-Khawarizmi dibidang Ilmu Pengetahuan
Dalam bidang pengetahuan pastinya sosok Al-Khawarizmi memperlihatkan efek besar terhadap pertumbuhan wawasan dunia utamanya dalam bidang teknologi komputer. Salah satu acuan aktual dari hasil fatwa ia adalah terciptanya media sosial yang sangat fenomenal yaitu laman sosial yang bernama Facebook hasil karya bikinan Mark Zuckerberg.
Sekarang dari hasil ciptaannya tersebut, Mark Zuckerberg menjadi salah satu orang muda terkaya di dunia. Akan tetapi Mark Zuckerberg tidak merasa bahwa itu merupakan hasil karyanya sendiri sepenuhnya. Dalam salah satu postingan komentarnya yang tersebar luas di media umum. 
Mark Zukerberg : “Saya heran ada orang-orang yang terlalu mengidolakan saya, padahal aku sungguh mengidolakan ilmuwan muslim Al-Khawarizmi karena tanpa Algoritma dan Aljabar, maka jangan pernah berimajinasi ada Facebook, Line, WhatsApp, BBM, Games dan Komputer”.

Penutup 
Para penemu dizaman sesudahnya sungguh menghormati, para penemu sebelumnya, dikarenakan inovasi yang sekarang berawal dari penemuan-inovasi sebelumnya ialah sebuah tindakan menuju pada kesempurnaan dan sebagai bukti aktual perihal adanya teori-teori dibidangnya.
Demikian bahasan singkat ihwal sesosok hebat matematika dalam tema al-Khawarizmi, Ilmuwan Muslim mahir Matematika penemu Aljabar dan Algoritma.