Aksi 4/11, JIL: Islam Brutal dan Tak Layak Dibanggakan

Salah satu tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Luthfi Assyaukanie kembali bikin pernyataan yg sungguh mencederai akal sehat & keberagamaan di Indonesia. Founder Qureta itu menilai umat agama Islam memiliki umat yg brutal, norak, pemarah & dungu serta agama yg tak patut dibanggakan.

“Apa pesan tersirat paling besar dr hiruk-pikuk Pilkada Jakarta ini? Saya jadi kian percaya bahwa agama saya punya umat yg brutal, norak, pemarah, & dungu,” kata Luthfi melalui laman jejaring sosialnya, Kamis (3/11/2016).

Ia mengatakan hal tersebut terkait aksi hening yg akan dikerjakan umat Islam besok, Jumat (4/11) yg akan menuntut hukum ditegakkan kepada pelaku penista Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Luthfi menganggap Islam yg memberi rahmat bagi semesta alam hanya omong kosong belaka.

“Apa yg dulu diajarkan tatkala saya kecil bahwa Islam yaitu agama pemaaf, santun, rahmatan lil alamin cuma omong kosong. Agama ini sudah gagal membuat orang-orang menjadi baik, pemaaf, & khairu ummah,” kata rekan satu aliran dgn Ulil Absar Abdalla itu.

“Siapa yg mau ikut agama yg brutal? Siapa yg mau ikut orang-orang bengis, norak & tolol?” lanjutnya.

Sebagai orang Islam, Luthfi pula mengaku dirinya tak besar hati dgn Islam. Sebab, baginya Islam ialah agama yg tak pantas dibanggakan.

“Agama yg tak mampu mengubah perilaku umatnya menjadi lebih baik ialah agama yg gagal, agama yg tak layak dibanggakan,” pungkasnya.

Sebelumnya ia menuding Muhammadiyah & NU sebagai penipu agama Islam. Dikatakannya jangkar Islam Indonesia itu Muhammadiyah & NU. Kedua organisasi Islam terbesar di tanah air ini dengan-cara resmi sudah melarang anggotanya ikutan demo 4 Nov.

  Jika Harus Mendoakan Orang Non-Muslim

“Artinya, yg akan demo nanti itu tak mewakili Islam Indonesia. Mereka biasanya penunjang Anies & Agus. Kaprikornus kalau mereka bilang itu agresi bela Islam, itu tipu-tipu aja. Nggak usah didengar. Mereka mau peralat agama untuk tujuan politik,” ujarnya. [Paramuda/Wargamasyarakat]