Lanjutan dr Aisyah, Wanita Cerdas Pendamping Nabi
Salah seorang shahabat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, Abu Musa Al-Asy’ari menuturkan,
“Tidaklah kami –para shahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam– merasa ragu tentang suatu hadits, melainkan kami akan menanyakannya pada Aisyah & kami akan menerima ilmu ihwal hadits itu darinya.”
Aisyah memiliki keunggulan dgn ketinggian ilmunya & pemahamannya yg mendalam.
Sebab, Allah Ta’ala sudah menganugerahinya nalar yg pintar, jiwa yg bersih, & ingatan yg kuat.
Karena kecintaannya yg begitu besar terhadap ilmu & wawasan, ia selalu mengajukan pertanyaan & meminta penjelasan lebih lanjut jika belum memahami sesuatu atau merasa kesusahan dlm suatu duduk perkara.
Ketika Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Orang yg dihisab niscaya akan diadzab.”
Aisyah berkata, “Bukankah Allah Ta’ala sudah berfirman, “Maka ia akan diperiksa (dihisab) dgn pemeriksaan yg gampang.” (QS. Al-Insyiqaq: 8).
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab,
“(Maksud ayat) itu ialah (sewaktu amal) diperlihatkan, akan namun barang siapa yg didebat dlm proses hisabnya maka ia pasti akan celaka.”
Jika kita lihat peran Aisyah yg besar dlm menafsirkan Al-Qur`an, maka kita akan memperoleh bahwa posisinya selaku putri dr Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu ialah salah satu aspek yg menjadikannya bisa menjangkau kedudukan ini di dlm bidang tafsir.
Penyebabnya adalah alasannya semenjak kecilnya ia sudah mendengar Al-Qur`an dr mulut ayahnya, Abu Bakar.
Hal ini dapat kita ketahui dr ucapannya,
“Ayat ini turun pada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam di Makkah & ketika itu gue masih anak kecil yg suka bermain,
“Sebenarnya hari akhir zaman itulah hari yg dijanjikan pada mereka & akhir zaman itu lebih dahsyat & lebih pahit.” (QS. Al-Qamar: 46).
Tidaklah turun surat Al-Baqarah & An-Nisa` melainkan gue sudah bersama ia.” (HR. Al-Bukhari)
Di samping itu, Aisyah pula pernah menyaksikan turunnya wahyu pada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Demi Allah tak ada wahyu yg turun kepadaku ketika gue berada dlm pangkuan salah seorang dr kalian (istri-istriku) selain ia (Aisyah).” (HR. Al-Bukhari)
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]
Berlanjut ke Aisyah, Wanita Cerdas Pendamping Nabi (Bagian 3)