Bagaimana, perihal aksi dari Presiden Muhammadu Buhari, yang kali ini sekali lagi mengadvokasi tindakan terpadu oleh negara-negara Afrika melawan terorisme, yang ia gambarkan sebagai tantangan keamanan berat yang dihadapi benua itu.
Ketika dimengerti bahwa presiden menyatakan ini kemarin saat bereaksi kepada serangan teroris di Zaroumdareye, kota perbatasan antara Republik Niger dan Mali, di mana sekitar 70 orang dilaporkan tewas.
Mengutuk penyerangan dan pemborosan nyawa tak berdosa oleh para teroris, Presiden Buhari menggambarkan terorisme di benua itu selaku penularan, yang akan terus menyebar ke seluruh daerah, jikalau tidak ada langkah-langkah bersama.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Asisten Khusus Senior untuk Media dan Publisitas, Mallam Garba Shehu, Presiden mengatakan peristiwa Zaroumdareye yaitu usul tegas untuk agresi persatuan oleh para pemimpin Afrika melawan ancaman tersebut.
Sementara, dikenali bahwa pertentangan yangb terjadi di Afrika, tanggapanyang dikenali Presiden Buhari berkata: “Saya sangat terkejut dengan kematian besar-besaran orang-orang tak bersalah di tangan para militan yang tidak berperasaan ini, yang tidak menghargai kesucian hidup insan.”
Menurut Presiden, “Kami menghadapi tantangan keamanan yang berat alasannya kampanye jahat kekerasan tanpa pandang bulu oleh teroris di Sahel dan hanya aksi bersatu yang dapat menolong kami mengalahkan lawan bengis kemanusiaan ini.”
Ia menyatakan bahwa “terorisme sekarang sudah menjadi seperti penularan kejahatan yang dapat menyebar kapan saja kalau tidak dijalankan tindakan bersama”. Presiden Buhari menyampaikan “ketidakstabilan di satu bagian Afrika berimplikasi pada keselamatan bab lain”.
Dia mencatat bahwa “destabilisasi Libya pada tahun 2011 menghasilkan efek domino pada keamanan negara Afrika yang lain, tergolong Nigeria, Niger, Chad, Kamerun, dan lainnya.”
“Penjarahan gudang senjata Libya sehabis jatuhnya Gaddafi telah menempatkan senjata berbahaya ke tangan teroris dan penjahat yang lain, yang sekarang menjadikan tantangan keamanan bagi negara lain,” tambah Presiden.
“Kita dipersatukan oleh nasib yang sama dan oleh karena itu, kita harus bertindak bersama untuk mengalahkan orang-orang jahat yang menargetkan orang-orang yang tidak bersalah ini.
Tidak kurang dari 70 warga sipil tewas oleh tersangka militan pada hari Sabtu, dalam serangan modern yang mengguncang kawasan Tillaberi barat negara Sahel yang terkurung daratan, kata sumber-sumber keselamatan.
Sekitar 49 warga desa tewas dan 17 orang terluka di desa Tchombangou, kata seorang sumber keselamatan, yang tidak ingindisebutkan namanya. “Para penyerang tiba untuk mengepung desa dan membunuh sampai 50 orang. Yang terluka dibawa ke tempat tinggal sakit Ouallam, ”kata seorang reporter stasiun radio lokal tanpa menyebut nama.
Sumber kedua, seorang pejabat senior di kementerian dalam negeri Niger yang juga mengatakan tanpa menyebut nama, menyampaikan bahwa sekitar 30 masyarakatdesa yang lain telah tewas di desa Zaroumdareye. Pemerintah Niger belum bersedia berkomentar.