Administrasi Sebagai Ilmu Dan Seni

Manajemen berasal dari bahasa Prancis antik ialah ménagement,  yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengontrol.
Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan ( science ) yang beruasaha secara sistematis untuk mengetahui mengapa dan bagaimana manusia melakukan pekerjaan bersama untuk meraih tujuan dan membuat metode kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Dalam ilmu administrasi yaitu pada bagaimana anda melakukannya, yaitu : rencana, organizing, directing dan monitoring. Sehingga manajemen selaku ilmu adalah melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen,dan telah di organisasi menjadi teori. Dimana seorang manajer mempelajari apalagi dahulu tujuannya lalu diproses olehnya dengan keahliannya,sesudah menjadi suatu teori,lalu di buat penetapan tenaga kerja pengarah dan pengawasan untuk meraih tujuan yang sudah di tetapkan.
Sedangkan Seni dalam manajemen ialah membentuk manusia menjadi lebih efektif dari yang telah dan sedang mereka lakukan tanpa anda.
Manajemen selaku suatu seni, disini menatap bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya bagaimana cara menyuruh pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya ialah managing ( mengontrol ) untuk mengontrol disini diperlukan suatu seni
 Karenanya, administrasi mampu diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Manajemen dipandang dari berbagai perpektif yang ada, mempunyai dasar yang kuat yang tidak terlepas dari perpaduan antara ilmu dan seni., bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Tetapi Manajemen bukan hanya ialah ilmu atau seni, namun variasi dari keduanya. Kombinasi ini tidak dalam proporsi yang tetap tetapi dalam proporsi yang bermacam – macam. Pada umunya para manajer efektif memanfaatkan pendekatan ilmiah dengan ilmiah dalam pengerjaan keputusan, apalagi dengan berkembangnya peralatan komputer. Di lain pihak dalam banyak aspek penyusunan rencana, kepemimpinan, komunikasi, dan segala sesuatu yang menyangkut bagian manusia, bagaimanapun manajer harus juga memakai pendekatan artistik ( SENI ).(Wulan Sari/1811055/12.2A.14)