Hari ini Minggu 20 September 2020 Nisluf akan berbagi tugas dari teman kita Nurfadillah.. Tugas ini diperuntukan untuk menolong sahabat-sobat yang membutuhkannya selaku acuan/acuan.
Berikut ini pola tugasnya : Tugas Individu 1
MK. ANALISIS KEBIJAKAN LUAR NEGERI (B)
ANALISIS FILM “THE FOG OF WAR” MENGGUNAKAN PERSPEKTIF REALISME DENGAN PENDEKATAN KONSEP PROXY WAR
A. PENDAHULUAN
Ketika berbicara wacana ilmu korelasi internasional maka kita tidak dapat lepas berbicara terkait bagaimana hubungan antara suatu pemeran umumnya aktor disini di indentikkan dengan suatu negara berinteraksi dengan negara lain untuk meraih sebuah kepentingan.
Untuk melihat bagaimana interaksi antara negara itu kemudian diketahui sub kajian analisis kebijakan luar negeri sebagai bab dari studi politik luar negeri.
Dengan analisis kebijakan luar negeri kita akan mampu melihat lebih mendalam terkait proses dan alasan yang melatar belakangi sebuah kebijakan dikeluarkan oleh suatu negara. Sebab politik internasional hakikatnya ialah sesuatu yang sangat dinamis balasan dari banyaknya perbedaan kepentingan dari masing-masing pihak yang berkuasa.
Berdasarkan pada film dokumenter “The Fog of War” memperlihatkan bagaimana sosok Robert McNamara yang ialah seorang mantan menteri pertahanan dan salah satu tokoh populer dalam sejarah politik dunia Amerika Serikat pada 1968-1991. Dalam film ini kita mampu mendengar dan bagaimana persepsi pengambil kebijakan mengeluarkan sebuah kebijakan yang lalu memicu serangkaian peristiwa dan pertentangan yang hingga saat ini dikenang sebagai bagian dari sejarah dunia.
B. LANDASAN TEORI
a. Teori Realisme
Realisme ialah kerangka pikir yang mayoritas dalam mengetahui relasi internasional, dan dinamika politik global. Secara virtual realisme sudah membentuk pedoman dan menjadi kerangka pikir atas kebijakan luar negeri beberapa negara besar saat ini salah satunya adalah Amerika Serikat dan kawasan- daerah lain di dunia (Fukuyama, 2003: 374), terutama sejak Thucydides, Machiavelli, Hobbes, Carr, Morgenthau, dan Waltz membicarakan dilema dan ide aliran realisme ini di dalam karya-karya mereka. 1 (Asrudin, Azwar. 2014. Thomas Kuhn dan Teori Hubungan Internasional : Realisme SebagaiParadigma. Indonesian Journal of International Studies (IJIS).)
Joseph Grieco mengatakan bahwa realisme ialah sebuah visi sederhana yang melihat stuggle for power antar negara sebagai fitur sentral dan infinit dalam hubunga internasional. Menurut Grieco, realisme dibangun berdasarkan atas lima asumsi yakni pertama, bahwa negara-negara berada dalam sebuat dunia dimana tidak ada otoritas tertinggi yang mampu menegakkan hukum dan ketertiban (negara bersifat anarki). Kedua, bahwa negara-negara merupakan pemain film utama dalam korelasi internasional. Ketiga, bahwa negara merupakan pemeran yang cukup rasional yang dapat mengetahui suasana internasional dimana mereka menentukan diri mereka sendiri dengan segala risiko dan potensi yang ada dalam ranah internasional. Keempat, bahwa sebagai akibat dari realitas anarki, keselamatan (security) merupakan masalah utama dalam politik internasional. Kelima, bahwa upaya membuat keselamatan nasional merupakan upaya yang sungguh kompetitif, sebab persaingan dan konflik melekat dalam politik dunia dan korelasi antara negara. 2 Suryadi Bakry, Umar. 2017. Dasar-Dasar Hubungan Internasional. Kencana: Depok. hlm.92-93.
b. Konsep Proxy War
Perang proxy hakikatnya merupakan hal sudah terjadi semenjak zaman dahulu bahkan hingga saat ini yang dilakukan oleh negara-negara besar memakai
pemeran negara maupun aktor non negara sebagai perpanjangan tangan untuk meraih kepentingannya. Proxy war memiliki motif dan memakai pendekatan hard power dan soft power dalam mencapai maksudnya. Proxy war yang dilakukan oleh sebuah negara besar terhadap sekelompok individu yang bukan ialah pemeran negara (non state actors) dan pemeran negara (state actors). Semua konflik, insurjensi, perang, dan perang sipil tersebut memiliki tendensi kepada kekuasaan (power).
Ada dua bentuk tingkah laris dalam menyaksikan tindakan negara dalam desain proxy war ini yaitu pendekatan atau aksi negara-negara besar dalam bentuk soft power atau hard power. Soft power yang dijalankan dalam proxy war umumnya memakai perangkat ekonomi (Economy Power) dan sampaumur ini ialah perangkat teknologi dan info dalam bentuk tunjangan (aid) atau donasi dari negara atau lembaga donor (yang juga disokong oleh negara donor) kepada negara- negara yang membutuhkannya yang umumnya ialah negara-negara berkembang atau negara-negara dunia ketiga. Kedua yaitu hard power dilakukan dengan intervensi oleh negara-negara yang relatif mapan secara ekonomi, politik, dan militer kepada negara-negara dunia ketiga atau negara-negara meningkat . Intervensi tersebut dijalankan dengan perangkat militer (military power) atau perangkat politik (political power). 3 Hidayat, Safril.dkk. Proxy War Dan Keamanan Nasional Indonesia : Victoria Concordia Cresct. Journal.
C. ANALISIS
Setelah menonton dan mengetahui film “The Fog of War”, menurut studi hubungan internasional penulis secara ribadi menilai persepektif yang paling tepat menyaksikan serangkaian peristiwa yang terjadi terutama dalam menyaksikan sikap Amerika Serikat dalam film tersebut yaitu memakai perspektif Realisme. Dengan menggunakan prespektif realisme dalam menganalisis kebijakan luar negeri kita dapat menyaksikan dan mengerti negara sebagai aktor utama dalam korelasi internasional sebagai pihak yang memiliki otoritas atau kekuasaan untuk menciptakan dan melakukan suatu kebijakan. Dalam hal ini menyaksikan pada film tersebut McNamara walaupun ia ialah seorang individu tetapi dia sebagai pihak yang memperjuangkan kepentingan Amerika Serikat dan memiliki otoritas dalam pengambil kebijakan pada dikala itu selaku posisinya sebagai menteri pertahanan Amerika Serikat. Hal ini sejalan dengan apa yang digagas oleh Joseph Grieco terkait teori realisme salah satu perkiraan dasarnya bahwa negara sejatinya ialah bintang film utama dalam relasi internasional. sejalan pula dengan asumsi kelima Grieco, kita mampu melihat secara terang bahwa kebanyakan perang yang terjadi pada saat itu merupakan pengaruh dari kompetisi negara-negara besar untuk mewujudkan keselamatan nasional dalam politik dunia yang justru berakibat pada konflik dan perang sebab terjadi benturan kepentingan.
Dalam film “The Fog of War” tersebut ditayangkan sekilas ulasan beberapa sejarah pertempuran besar yang pernah terjadi di dunia diantaranya Perang Dunia II, Perang Kuba, Perang dingin dan Perang Vietnam. Diantara serangkaian peristiwa tersebut memakai pendekatan desain Proxy War penulis secara eksklusif melihat bahwa hakikatnya latar belakang Perang Vietnam ialah wujud dari proxy dari dua negara adikuasa saat itu adalah Amerika Serikat dan Uni Soviet bukan murni perang saudara antara Vietnam Utara dan Selatan. Masih bab dari perang acuh taacuh dimana kedua negara Adidaya (AS – US) menjadi pihak yang memperparah pertentangan sampai berujung peperangan. Kasus Vietnam Utara yang disokong Komunis ialah Uni Soviet yang bertempur melawan Vietnam Selatan yang disokong Amerika yakni kasus di mana AS dan US bertikai secara ideologis.
Ketika Uni Soviet mendukung dan menumbuhkan revolusi Komunis di Vietnam, Amerika juga menjaga kebijakan penahanan mereka yang ingin melindungi demokrasi dengan segala cara. Masing-masing pihak ini mempunyai bermacam-macam motif, taktik militer, tingkat teknologi, dan pandangan dunia sampai mampu mensugesti situasi di Vietnam. Perang Proksi atau Perang saudara yang terjadi di Vietnam ini ialah alat yang digunakan oleh dua negara adidaya dunia untuk melindungi ideologi politik masing-masing. Kedua belah pihak berusaha mempertahankan hegemoniyang dimiliki dan terdorong untuk mendapatkan lebih banyak kekuatan untuk melepaskan diri dari kekuatan pihak lain. Jenis perang ini tidak terhindarkan selaku dilema politik antarnegara dari perspektif realis, dalam melihat sifat pemeran sama dengan hakikat sifat insan.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan pada film dokumenter “The Fog of War” tersebut memakai perspektif realisme serangkaian peristiwa perang yang terjadi merupakan akibat dari kompetisi negara dalam meraih kepentingan masing- masing. Dalam hal ini menyaksikan pada film tersebut McNamara walaupun ia ialah seorang individu namun dia sebagai pihak yang memperjuangkan kepentingan Amerika Serikat dan mempunyai otoritas dalam pengambil kebijakan pada dikala itu sebagaiposisinya selaku menteri pertahanan Amerika Serikat. Hal ini sejalan dengan apa yang digagas oleh Joseph Grieco terkait teori realisme salah satu perkiraan dasarnya bahwa negara sejatinya merupakan pemain drama utama dalam kekerabatan internasional.
Diantara serangkaian peristiwa perang dalam film tersebut menggunakan pendekatan konsep Proxy War penulis secara langsung menyaksikan bahwa hakikatnya latar belakang Perang Vietnam merupakan wujud dari proxy dari dua negara adidaya ketika itu ialah Amerika Serikat dan Uni Soviet bukan murni perang saudara antara Vietnam Utara dan Selatan. Masih bagian dari perang cuek dimana kedua negara Adidaya (AS – US) menjadi pihak yang memperparah konflik sampai berujung peperangan. Kasus Vietnam Utara yang disokong Komunis ialah Uni Soviet yang bertempur melawan Vietnam Selatan yang didukung Amerika yaitu masalah di mana AS dan US berselisih secara ideologis.
Sumber Tugas :
NAMA : NUR FADILLAH
NIM :
DEPARTEMEN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN – MAKASSAR