Di artikel ini aku akan berikan contoh teks negosiasi konflik dan teks negosiasi kerjasama. Silahkan dipelajari dengan baik dan jangan lupa like blognya.
Negosiasi yakni salah satu kesanggupan komunikasi yang sungguh penting di era global ketika ini jadi kau wajib menguasai teknik penyampaiannya.
Banyak orang gagal deal sebab proses negosiasi yang kurang baik sehingga tidak terjadi kesepakatan.
1. Teks Negosiasi Pemecahan Konflik
a. Pembukaan
Para siswa heboh alasannya mendengar pengumuman bahwa uang iuran PHBN (Perayaan Hari Besar Nasional) sebesar Rp100.000,00 per siswa. Salah seorang siswa, Dimas, memberanikan diri untuk menghadap waka kesiswaan ihwal siswa yang tidak oke dengan nominal iuran PHBN tersebut.
Wakil siswa : “Selamat pagi, Pak!”
Waka kesiswaan : “Selamat pagi, silakan duduk!”
Wakil siswa : “Terima kasih, Pak.”
Waka kesiswaan : “Ada apa ini? Sepertinya ada hal yang penting?”
Wakil siswa : “Iya, Pak. Ini perihal iuran PHBN.”
b. Penyampaian Materi
Waka kesiswaan : “Ada apa dengan iuran PHBN?”
Wakil siswa : “Kami merasa keberatan Pak dengan iuran sebesar Rp100.000,00. Kami ingin meminta keringanan biaya, Pak.”
Waka kesiswaan : ”Begini Dimas, dari pihak guru, kepala sekolah, dan jajarannya sudah merapatkan hal ini. Jadi, sepertinya tidak mungkin untuk diturunkan.”
Contoh teks negosiasi |
c. Tawar Menawar dan Penyelesaian Masalah
Wakil siswa : “Apa betul-betul tidak bisa turun, Pak? Kasihan teman-sahabat yang memiliki adik yang berada di kursi Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. Orang bau tanah mereka mesti bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya saat PHBN. Kami harap iuran mampu diturunkan menjadi Rp60.000,00.”
Waka kesiswaan : “Kalau Rp60.000,00 kurang, Dimas. Dalam PHBN nanti, kita memerlukan dana sekitar Rp80.000.000,00. Dari sekolah dan guru telah terkumpul uang sebesar Rp21.000.000,00 maka dengan 679 siswa akan didapat Rp67.900.000,00. Jika iuran Rp60.000,00 nanti hanya didapat Rp40.740.000,00. Itu kurang sekali dari kebutuhan sekolah kita.”
Wakil siswa : “Mohon diturunkan, Pak. Kami akan membantu dalam pembuatan maskot, antisipasi-persiapan, dan lain-lain yang penting iurannya mampu turun.”
Waka kesiswaan : “Baiklah, aku akan merekomendasikan Rp75.000,00, namun kau mesti mengoordinasikan teman-sobat untuk membantu persiapan–antisipasi sekolah.”
d. Penutup
Wakil siswa : “Baik Pak, akan aku lakukan. Terima kasih, Pak. Selamat pagi.”
Waka kesiswaan : “Ya, sama–sama. Selamat pagi.”
2. Teks Negosiasi Kerjasama
a. Pembukaan
Pihak bank : “Selamat siang, Pak. Silakan duduk!”
Pengusaha : “Selamat siang. Ya, terima kasih.”(Pengusaha kemudian duduk)
b. Pengajuan
Pengusaha : “Begini, Bu. Saya memiliki usaha mebel . Saya ingin mengajukan tawaran peminjaman uang.”
Pihak bank : “Bisa aku lihat proposalnya”
Pengusaha : “Silakan, Bu!” (Pihak bank membaca dan mempelajari tawaran)
c. Penawaran
Pengusaha : “Usaha ini telah turun-temurun dari kakek aku. Saya berencana memperluas penjualan sampai luar negeri. Karena sudah ada permintaan dari luar negeri.”
Pihak Bank : “Begini, Pak. Untuk tawaran ini tidak ada dilema, hanya untuk Rp800.000.000,00 kami dari pihak bank tidak bisa memenuhinya. Pihak bank hanya sanggup memenuhi Rp500.000.000,00 dengan bunga 5%.”
Pengusaha : “Tidak bisa tambah, Bu? Saya percaya perjuangan ini akan sangat sukses.”
Pihak Bank : “Mungkin bila tambah sedikit mampu.”
Pengusaha : “Jika Rp700.000.000,00 bagaimana, Bu?”
Pihak Bank : “Maaf Pak, kami optimal cuma bisa menawarkan Rp650.000.000,00.”
d. Persetujuan
Pengusaha : “Baiklah, Bu, Rp650.000.000,00 tidak apa-apa.”
Pihak Bank : “Silakan Pak menunggu sebentar.”(Pengusaha menunggu beberapa menit)
e. Penutup
Pihak Bank : “Ini Pak uangnya Rp650.000.000,00 dengan bunga 5 %. Silakan dihitung.”
Pengusaha : “Iya, Mbak. Terima kasih. Selamat siang.”
Pihak Bank : “Selamat siang.”