Judul Drama: Panembahan Reso
Karya: W.S. Rendra
Jumlah Tokoh: 7
Di rumah Panembahan Reso. Pagi hari. Ada Aryo Lembu, Aryo Jambu, Aryo Bambu, Aryo Sumbu, Aryo Sekti, Ratu Dara, dan Panembahan Reso.
Sekti
Panembahan Reso, jadi aku datang kemari untuk mengirim sahabat-teman Aryo, yang dulu diutus oleh almarhum Sri Baginda Raja Tua untuk keliling kadipaten-kadipaten, menghadap kepada Anda.
Reso
Selamat tiba, para Aryo. Kedatangan Anda di ibu kota sungguh kami nantikan. Terutama oleh Sri Baginda Maharaja.
Lembu
Sebelum menghadap Sri Baginda Raja.
Sekti
Maaf, Maharaja, bukan Raja.
Lembu
Ah, ya! Ampun seribu ampun! Sebelum kami menghadap Sri Baginda Maharaja, kami lebih dahulu menghadap Anda dan juga Sri …. Ratu Dara?
Sekti
Ya, betul! Sri Ratu Dara!
Lembu
Oh! Kami lebih dulu menghadap Anda dan Sri Ratu Dara, untuk lebih meyakinkan diri bahwa kami tidak akan membuat kesalahan yang serupa sekali tidak kami maksudkan.
Bambu
Selama kami pergi bertugas, sudah banyak terjadi perubahan dengan menurut cara yang sah. Kami akan beradaptasi dengan pergantian ini.
Jambu
Pendeknya, kami mengakui kedaulatan Sri Baginda Maharaja Gajah Jenar dan tunduk kepada semua keputusan yang sudah disabdakan oleh Sri Baginda.
Sumbu
Kami telah mengerjakan peran yang justru kami anggap penting untuk mempertahankan keutuhan kerajaan. Sekarang kami tetap patuh dan bersedia untuk membela keutuhan kerajaan di bawah naungan Sri Baginda Maharaja Gajah Jenar.
Reso
Bagus! Bagus! Dengan cepat aku bisa mengumpulkan bahwa Anda berempat abdi Raja yang tahu diri dan tahu akan keharusan. Bagus. Bagus. Sri Baginda niscaya akan nrimo mendapatkan bakti Anda semua.
Jambu
Syukurlah kalau begitu. Kami juga sungguh berterima kasih terhadap Sri Baginda alasannya adalah ia sudah menunjukkan perhatian besar kepada para istri kami. Bagaimanakah kondisi mereka? Saya sendiri telah merasa sungguh kangen dengan istri saya, sehabis sekian usang dipisahkan oleh peran demi kerajaan.
Reso
Jangan khawatir. Keadaan mereka sangat glamor dan sejahtera. Mereka dibawa ke istana demi keamanan mereka sendiri. Jangan sampai mereka menjadi korban dari pancaroba perubahan. Nanti sesudah Anda menghadap Maharaja, pasti istri Anda akan diantar ke rumah kembali. Sri Ratu Dara dan Sri Ratu Kenari senantiasa bermain-main dengan mereka.
Dara
Kami sering bermain bersama hingga agak larut malam. Kami saling bercerita tentang pengalaman hidup masing-masing.
Jambu
Sungguh kami sungguh berutang budi untuk kebaikan hati semacam itu.
Reso
Makara, kerajaan dalam kondisi kurang lebih utuh!
Lembu
Begitulah. Kecuali kondisi di Tegalwurung! Panji Tumbal sukses ditawan oleh Pangeran Kembar. Pangeran Bindi menduduki seluruh Kadipaten Tegalwurung dan menyatakan menentang kedaulatan Maharaja kita, Berta menobatkan dirinya sendiri menjadi Raja. Pangeran Kembar mendukungnya.
Reso
Hm! Ini bukan dilema remeh.
Dara
Ia bukan putra tertua dari almarhum Sri Baginda Raja yang dulu.
Reso
Atas dasar kekuatan! Setiap orang yang merasa dirinya besar lengan berkuasa boleh saja menobatkan dirinya menjadi Raja. Seperti juga Raja yang dulu mendirikan kerajaan ini. Tinggal soalnya apakah dia akan mampu mengambarkan bahwa dirinya sungguh-sungguh yang terkuat di seluruh negara. Bisa tidak dia menundukkan semua tandingan yang ada.
Dara
Jadi, ia menantang kekuasaan Maharaja kita!
Reso
Sanggupkah maharaja kita menyingkirkan ia atau sanggupkah dia menyingkirkan maharaja kita? Itu saja persoalannya.
Bambu
Dengan dukungan Anda sebagai pemangku, maharaja kita niscaya akan bisa menumpas tandingannya, di Tegalwurung!
Jambu
Besar dogma kami terhadap Anda untuk mampu menangani kondisi ini, Panembahan.
Lembu
Dari semenjak masih tinggal di istana, Pangeran Bindi sungguh menakutkan tingkah lakunya. Tanpa sangsi saya akan menolong Anda untuk membela maharaja kita.
Reso
Aryo Sumbu, apakah Anda juga memiliki kemantapan seperti itu? Sumbu (Jelas dan tegas) Ya, Panembahan!
Reso
Setelah Anda semua beristirahat beberapa hari, bantulah Sri Baginda untuk memerangi para pemberontak. Anda semua mempunyai pengalaman yang luas di dalam pertempuran.
Lembu
Di bawah pimpinan Anda kami semua patuh dan setia.
Reso
Silakan pulang dulu dan nanti sore menghadap Maharaja di Istana. (Keempat Aryo mohon diri kemudian keluar.)
Sekti
Pengaruh Anda kepada para Aryo, para Panji, dan para Senapati sungguh sungguh besar. Memang hanya Anda yang bisa menyelamatkan kerajaan dari peristiwa-perpecahan. Sekarang aku pamit dulu, Panembahan. Di rumah aku ada tamu yang menginap. Setelah minum kopi sore hari dengan tamu itu, aku akan menghadap maharaja ke istana.
Reso
Apakah kau itu akan tinggal lama di rumah Anda?
Sekti
Seperti biasanya, agak lama juga. Salam, Ratu Dara. Salam, Panembahan (pergi).
Dara
Anakku seorang diri tak akan bisa mempertahankan takhtanya.
Reso
Itulah sebabnya kita mesti menolong Baginda.
Dara
Maharaja boneka itu mulai memuakkan aku.
Reso
Tidak baik berkata begitu sementara Baginda yaitu darah dagingmu sendiri.
Dara
Panembahan suamiku, ternyata Anda begitu besar lengan berkuasa dan kuasa, kenapa Anda tak mau menjadi raja?
Reso
Hahahaha! Apa kurang enaknya menjadi orangtua dan pemangku.
(Sumber: Horison Sastra Indonesia 4, Kitab Drama, 2002)