Abbas, Paman Kesayangan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam (Bagian 4)

Lanjutan dr Abbas, Paman Kesayangan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam (Bagian 3)

Diriwayatkan dr Aisyah Radhiyallahu Anha, ia berkata, “Aku tak pernah melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memuliakan seseorang sebagaimana dia memuliakan Abbas, atau sebagaimana beliau menghormati Abbas.”

Karena itulah para shahabat menghormati & memuliakannya, bahkan apabila Abbas berlangsung melalui Umar atau Utsman, sementara mereka tengah berkendara, mereka akan turun sampai Abbas melewati mereka.

Itu dijalankan selaku bentuk penghormatan terhadap paman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Ketika Umar bin Al-Khaththab diangkat menjadi khalifah, & banyak wilayah yg berhasil ditaklukkannya, kemudian tatkala tiba harta kepadanya, ia mendahulukan kaum Muhajirin & Anshar.

Umar memutuskan bagi para pejuang Badar sebanyak lima ribu dirmah, bagi yg tak ikut perang Badar namun termasuk yg pertama-tama masuk islam yakni empat ribu dirham, & ia memutuskan untuk Abbas dua belas ribu dirham.

Bahkan, Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu juga memuliakan Abbas, & mencium tangan serta kakinya, seraya berkata, “Duhai paman, ridhalah kepadaku.”

Sa’id bin Al-Musayyib pernah berkata, “Abbas ialah orang terbaik dr umat ini.”

Diceritakan bahwa pada masa khilafah Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu Anhu, Umar menyaksikan akses air di atas rumah Abbas bin Abdul Muththalib yakni yg ditaruh di atas rumah untuk menyalurkan air ke luar, & kanal air itu berada di jalan & tempat berlalunya manusia.

Maka Umar pun mencopotnya. Lalu Abbas berkata kepadanya, “Apakah kau-sekalian mencopotnya?”

Umar menjawab, “Ya, gue mencopotnya biar tak mengganggu orang lain.”

Maka Abbas berkata kepadanya, “Aku bersaksi bahwa bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang sudah memasangnya di tempatnya itu.”

  Kematian Imam yang Menolak Jabatan Rezim

Maka Umar pun menangis & kemudian berkata pada Abbas, “Demi Allah, kau-sekalian mesti naik ke punggungku & memasangnya kembali di tempatnya.”

Saudara & saudari sekalian, lihatlah bagaimana etika Umar pada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Perhatikan pula bagaimana ia memperlakukan paman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Adapun kita, bagaimanakah perlakukan kita pada orang renta kita & saudara-saudara kita sesama muslim? Bagaimanakah kita memperlakukan kitab Tuhan kita & sunnah nabi kita? Sungguh tak ada daya & upaya kecuali milik Allah.

Inilah Abbas paman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, yang pada ketika kematiannya ia sudah memerdekakan tujuh puluh orang hamba sahaya.

Abbas wafat pada tahun 32 hijrah, & dishalatkan oleh Utsman bin Affan, & kemudian dimakamkan di Baqi’. Semoga Allah meridhainya & membuatnya ridha.

Ditulis kembali dr Uzhama’ min Ahlil Bait karya Sayyid Hasan Al-Husaini.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]